MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisis Pasar
Analisis Makro
Ringkasan Reku
Analisis Penurunan dan Proyeksi Pemulihan Harga Bitcoin BTC
Analisis Pasar
Bagikan!

Analisis Penurunan dan Proyeksi Pemulihan Harga Bitcoin BTC

02 May 2024
2 menit membaca
Analisis Penurunan dan Proyeksi Pemulihan Harga Bitcoin BTC

Minggu ini, pasar kripto terguncang oleh penurunan harga Bitcoin yang signifikan, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan pelaku pasar. Penurunan ini erat kaitannya dengan kebijakan hawkish yang diambil oleh Federal Reserve AS, yang telah memutuskan untuk tidak melakukan pemotongan suku bunga tahun ini. Kekhawatiran akan pengetatan kebijakan moneter mendorong investor untuk menarik investasi mereka, termasuk dari aset kripto.

Selain faktor tersebut, ketidakstabilan kondisi makroekonomi, seperti kekhawatiran akan stagflasi dan inflasi yang menempel, juga turut berkontribusi terhadap penurunan harga Bitcoin. Data terbaru mengenai Personal Consumption Expenditure (PCE) menunjukkan adanya tekanan inflasi yang bertahan, sementara pertumbuhan PDB kuartal pertama hanya sebesar 1,6%, mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Sikap panic-selling oleh investor ritel dan likuidasi posisi di pasar kripto semakin memperburuk situasi, menciptakan ketidakpastian tambahan di pasar. 

Indeks dolar AS (DXY) naik menjadi sekitar 106,4 pada hari Rabu, menuju level tertinggi enam bulan, karena investor bersiap untuk keputusan kebijakan moneter utama dari Federal Reserve AS. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun (US10Y) juga mendekati level tertinggi enam bulan saat melonjak lebih tinggi menjadi 4,67%. Ini naik lebih tinggi setelah data menunjukkan biaya tenaga kerja AS tumbuh lebih dari yang diharapkan, menekankan perlunya Fed untuk menjaga suku bunga lebih tinggi lebih lama. Harga Bitcoin bergerak berlawanan arah dengan DXY dan imbal hasil obligasi AS 10 tahun.

Harga Bitcoin saat ini turun lebih dari 20% dari level tertingginya, mencapai $56.000. Investor telah kehilangan lebih dari $210 miliar dalam kapitalisasi pasar kripto akibat penurunan harga yang tajam. Volume perdagangan Bitcoin meningkat sebesar 70% dalam 24 jam terakhir, menunjukkan aktivitas perdagangan yang tinggi selama periode penurunan harga. Likuidasi di pasar kripto mencapai lebih dari $475 juta, dengan lebih dari 145 ribu pedagang terkena dampak.

Selain faktor-faktor tersebut, penurunan harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh penurunan permintaan dari dana pertukaran Bitcoin spot (ETF). Meskipun Bitcoin turun 22% dari rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $73.803 pada bulan Maret, harga masih mengalami kenaikan sebesar 35% sepanjang tahun ini dan telah meningkat dua kali lipat dari posisinya pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan harga tersebut terutama disebabkan oleh aliran uang besar-besaran ke dana pertukaran Bitcoin spot (ETF) sejak Januari.

Namun, ketika permintaan dari dana pertukaran spot Bitcoin menurun, dan investor tidak melihat faktor-faktor yang mendukung pemulihan harga, mereka mulai merealisasikan keuntungan mereka. Hal ini memicu penjualan luas di pasar kripto dan berkontribusi terhadap penurunan harga yang tajam.

Meskipun pasar kripto sedang mengalami tekanan, beberapa analis menyatakan optimisme tentang kemungkinan pemulihan. Michael van de Poppe, seorang analis terkenal, menyatakan bahwa Bitcoin mungkin mendekati akhir fase koreksi saat ini, dengan potensi rebound dari kisaran harga $56.000 hingga $58.000.

Namun, proyeksi pemulihan pasar kripto juga tergantung pada berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter Federal Reserve AS dan perkembangan makro ekonomi global. Investor perlu memantau dengan cermat perkembangan pasar dan berhati-hati dalam membuat keputusan investasi. Pengetahuan mendalam tentang dinamika pasar dan keputusan yang didasarkan pada analisis menyeluruh akan membantu investor untuk menghadapi volatilitas pasar dengan lebih baik dan mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan tujuan investasi.