Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Apakah Amerika Serikat Menuju Resesi di 2025?
Analisa Saham AS
Bagikan!

Apakah Amerika Serikat Menuju Resesi di 2025?

06 March 2025
3 menit membaca
Apakah Amerika Serikat Menuju Resesi di 2025?

Memasuki tahun 2025, sentimen pasar dipenuhi optimisme. Investor dan pelaku bisnis menemukan berbagai alasan untuk tetap bullish, baik dari sisi regulasi, crypto, suku bunga, hingga kebijakan politik. Namun, setelah dua bulan berjalan, perspektif konsumen mulai berubah.

Dalam ekonomi, konsumen adalah faktor utama, bukan sekadar opini dari para analis di TV. Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa belanja masyarakat mengalami penurunan pada Januari, meskipun terjadi kenaikan upah. Pertanyaannya, apakah ini hanya anomali setelah liburan Natal, ataukah awal dari tren yang lebih mengkhawatirkan? Hingga saat ini, tren jangka panjang masih belum jelas, tetapi penurunan belanja ini patut diperhatikan.

Perubahan Pola Belanja Konsumen

Di balik angka makro tersebut, terdapat pola yang lebih menarik. Pengeluaran untuk barang-barang besar seperti kendaraan dan furnitur menurun, sementara biaya perumahan dan utilitas justru melonjak. Fenomena ini terjadi di tengah potensi pemberlakuan tarif impor dari Meksiko, Kanada, dan China yang dapat dimulai secepatnya minggu ini.

Tarif impor memang tidak selalu berdampak buruk bagi ekonomi AS dalam jangka panjang. Kebijakan ini dapat mendorong lebih banyak manufaktur dan lapangan kerja kembali ke dalam negeri. Namun, dalam jangka pendek, harga barang akan meningkat, terutama untuk barang yang masih sangat bergantung pada impor. Ironisnya, sektor otomotif diprediksi akan terkena dampak paling besar. Oleh karena itu, bagi konsumen yang berencana membeli kendaraan, melakukannya sekarang mungkin lebih bijak dibanding menunggu harga melonjak akibat tarif impor.

Indikator Menuju Resesi?

Salah satu metrik yang kini menjadi sorotan adalah estimasi pertumbuhan PDB riil oleh Atlanta Fed’s GDPNow. Hingga awal pekan ini, proyeksi masih menunjukkan pertumbuhan positif untuk kuartal pertama 2025. Namun, revisi terbaru menunjukkan kemungkinan kontraksi ekonomi. Jika ekonomi AS mengalami dua kuartal berturut-turut dengan pertumbuhan negatif, maka secara teknis negara tersebut memasuki resesi.

Perubahan perilaku konsumen di awal tahun ini cukup mencolok. Jika tren ini terus berlanjut, maka kemungkinan resesi semakin meningkat. Dalam kondisi seperti ini, investor sebaiknya lebih berhati-hati dalam membeli saham dengan valuasi tinggi yang mengasumsikan pertumbuhan sempurna, karena kondisi ekonomi saat ini jauh dari kata “sempurna” ataupun aman. 

Resesi: Efek Domino yang Tak Terhindarkan?

Resesi tidak terjadi karena banyak orang memprediksinya. Resesi lebih menyerupai efek domino:

  1. Konsumen mengurangi belanja mobil.
  2. Produsen otomotif menurunkan permintaan baja dan mengurangi jumlah shift kerja.
  3. Pekerja di sektor otomotif mengurangi belanja barang konsumsi seperti pakaian dan sepatu.
  4. Pemutusan hubungan kerja di sektor publik menyebabkan berkurangnya permintaan barang dan jasa.
  5. Sektor konstruksi melambat, yang berdampak pada 15% dari total ekonomi.
  6. Pada akhirnya, sesuatu yang tidak terduga pun runtuh, memicu gelombang resesi.

Yield Curve dan Sinyal Resesi

Salah satu indikator resesi yang paling dapat diandalkan adalah inversi yield curve Treasury AS, yang telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir dan kini mulai kembali normal. Menurut banyak ekonom, ini merupakan sinyal kuat bahwa resesi mungkin terjadi. Sejarah menunjukkan bahwa inversi yield curve hampir selalu menjadi pertanda perlambatan ekonomi yang signifikan.

Meskipun tidak ada indikator yang 100% akurat, data yang ada semakin menunjukkan bahwa resesi di 2025 bukan sekadar kemungkinan, tetapi semakin mendekati kenyataan. Dengan berbagai tantangan ekonomi yang ada, investor dan pelaku bisnis harus lebih waspada dalam mengambil keputusan keuangan di tahun ini.

 

 

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

PenulisMike Santoso
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku