ARB kini hadir di Reku, namun apa sebenarnya yang menarik dari token ARB ini? Tim Reku telah menyusun ulasan singkat tentang Arbitrum dan data-data menarik terkait aset kripto ini

 

Arbitrum merupakan sebuah proyek terdepan dalam upaya pengembangan teknologi penskalaan Ethereum yang banyak dikenal dengan istilah Layer 2 (L2). L2 pada dasarnya merupakan sebuah jaringan blockchain yang menjadi layer eksekusi dari setiap transaksi yang terjadi di Ethereum. Namun, jaringan tersebut tetap terhubung dengan jaringan utama Ethereum sebagai penyedia lapisan keamanan atau layer konsensus-nya. Dengan demikian, transaksi di Ethereum dapat diproses secara lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah tanpa mengurangi tingkat desentralisasi dan keamanan yang dimiliki oleh jaringan utama Ethereum. 

 

Arbitrum sebagai jaringan L2 dengan jumlah transaksi harian terbesar saat ini. Source: Orbiter Finance 

 

Transaksi di jaringan L2 termasuk Arbitrum kebanyakan menggunakan ETH sebagai biaya transaksi (gas fee). Namun, bukan berarti token yang dikembangkan oleh pengembang L2 tidak memiliki kegunaan yang penting. Sebagai contoh untuk token ARB saat ini, dapat difungsikan sebagai governance token untuk pengembangan dan pengelolaan Arbitrum melalui Arbitrum DAO. Di masa depan, terdapat kemungkinan bahwa ARB juga akan dapat digunakan sebagai gas fee secara bersamaan dengan ETH, atau inovasi kegunaan lainnya seiring dengan semakin berkembangnya ekosistem Arbitrum. 

Sejak ARB diluncurkan, ditemukan banyak investor besar yang secara konsisten mengakumulasi aset kripto tersebut. Beberapa penerima airdrop bahkan alih-alih melakukan penjualan, justru melakukan pembelian ARB di pasar dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini dikarenakan salah satunya oleh tingginya antusiasme para pengguna blockchain terhadap Arbitrum yang dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah aplikasi terdesentralisasi, pengguna aktif, dan transaksi di jaringan Arbitrum setiap harinya. 

 

Jumlah hodler token ARB mengalami peningkatan sekitar 50.000 unique address sejak airdrop ARB didistribusikan. Dari estimasi hampir 300.000 unique address yang menerima airdrop ARB yang di tracking oleh dashboard tersebut, hanya sekitar 40.000 address yang melakukan penjualan. Data per 17 April 2023. Source: Dune 

 

Teknologi Arbitrum dapat dikatakan sangat relevan saat ini dibandingkan kompetitornya yang mengusung mekanisme ZK Rollup. Dalam ZK-Rollup, besaran biaya transaksi juga dipengaruhi oleh jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak transaksi yang terjadi, maka biaya akan menjadi semakin murah. Berbeda dengan Optimistic Rollup yang digunakan oleh Arbitrum, dimana keamanan juga diperoleh dengan adanya waktu jeda selama tujuh hari sejak transaksi dilakukan sebelum data transaksi tersebut tidak dapat diubah validitasnya oleh para nodes. Hal ini membuat Arbitrum mampu memberikan biaya transaksi yang jauh lebih murah saat ini, sehingga berhasil menarik para pengguna blockchain dan pengembang aplikasi terdesentralisasi. 

Tren positif ini kemungkinan masih akan berlanjut dengan sektor unggulan seperti gaming dan metaverse berpotensi berkembang lebih besar lagi di ekosistem Arbitrum melanjutkan dari sektor DeFi yang sudah berkembang cukup pesat saat ini. Hal itu mengingat aplikasi game terdesentralisasi membutuhkan transaksi dalam jumlah banyak untuk berbagai keperluan dalam game mulai dari mendapatkan item dari berburu monster hingga meningkatkan kekuatan senjata dan bertukar item antar pemain game. Aktivitas-aktivitas tersebut apabila dilakukan secara terdesentralisasi maka akan membutuhkan transaksi di blockchain yang memerlukan gas fee. Keunggulan biaya transaksi di jaringan Arbitrum dapat menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan tersebut dan berpotensi membuat adopsi jaringan Arbitrum dan token ARB dapat tumbuh lebih besar lagi.