Inflasi AS Naik Menjadi 2,7%, Saham AS Galau Menunggu Keputusan FOMC Minggu Depan!
Key Takeaways:
- Saham Pilihan: Bursa Amerika Serikat konsolidasi setelah mencapai titik tertingginya, menandakan investor sudah merasa abu-abu, terutama pada sektor teknologi setelah kenaikan yang tinggi.
- Update Saham: Dalam 12 bulan terakhir, insider di General Motors (NYSE: GM) dilaporkan menjual saham perusahaan dengan total nilai mencapai US$63 juta.
- Berita Sepekan: Walmart berhasil mencatatkan kenaikan penjualan barang non-grosir selama dua kuartal berturut-turut setelah 11 kuartal penurunan.
Inflasi di Amerika Serikat meningkat menjadi 2,7% bulan lalu, sesuai dengan perkiraan Wall Street, membuka jalan bagi kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) minggu depan. Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja yang dirilis pada Rabu menunjukkan inflasi lebih tinggi dibandingkan 2,6% pada Oktober, yang juga mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya.
Probabilitas Tinggi untuk Pemotongan Suku Bunga
Setelah data inflasi terbaru dirilis, pasar kini memperkirakan peluang lebih dari 98% untuk pemotongan suku bunga sebesar 0,25% pada bulan Desember. Sebelumnya, probabilitas ini berada di bawah 90%. Jika keputusan ini diambil, suku bunga akan berada pada rentang target baru 4,25-4,5%.
Brian Levitt, ahli strategi pasar global di Invesco, menyebut bahwa angka inflasi ini masih dalam zona nyaman Fed dan mendukung pemotongan suku bunga pada pertemuan berikutnya. Namun, arah kebijakan tahun depan masih belum jelas karena Fed harus menyeimbangkan mandatnya untuk menjaga inflasi mendekati 2% dan memastikan pasar tenaga kerja tetap sehat.
Reaksi Pasar Saham dan Obligasi
Pasar saham AS mengalami penguatan pada Rabu. Indeks Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi melonjak 1,8% dan ditutup di atas 20.000 poin untuk pertama kalinya. Sementara itu, indeks S&P 500 naik 0,8%. Namun kemarin (12/12) pasar saham AS mengalami koreksi yang cukup dalam setelah menguji titik tertingginya. Dow Jones Industrial Average turun -234,44 poin (-0,53%) ke level 43.914,12, indeks S&P 500 turun -32,94 poin (-0,54%) ke 6.051,25, dan Nasdaq Composite turun -132,05 poin (-0,66%) ke level 20.034,89.
Di pasar obligasi pemerintah, imbal hasil obligasi Treasury dua tahun, yang sensitif terhadap kebijakan moneter, tetap stabil di level 4,15%.
Detail Inflasi
Data menunjukkan bahwa secara bulanan, inflasi utama dan inti (yang tidak mencakup harga makanan dan energi) masing-masing naik 0,3% pada November. Secara tahunan, inflasi inti naik 3,3%.
Dampak Minggu Depan dan Keputusan FOMC
Minggu depan, semua mata akan tertuju pada keputusan FOMC. Pemotongan suku bunga diperkirakan akan mendorong sentimen pasar lebih tinggi, terutama di sektor teknologi yang sensitif terhadap kebijakan moneter. Namun, keputusan Fed untuk tahun depan masih belum pasti. Menurut David Kelly, kepala ahli strategi global di JPMorgan Asset Management, jika Fed tidak memotong suku bunga minggu depan, kemungkinan akan ada tekanan politik tambahan yang mengkritik keputusan tersebut.
Kelly juga mencatat bahwa meskipun pemotongan pada Januari tampak kecil kemungkinannya, Fed mungkin akan menggunakan kesempatan ini untuk mengisyaratkan jalur kebijakan yang lebih moderat pada 2025.
Kesimpulan
Dengan inflasi yang masih dalam batas yang dapat diterima Fed, prospek pemotongan suku bunga memberikan dorongan positif pada pasar saham. Namun, investor harus memperhatikan komunikasi Fed terkait rencana kebijakan di masa depan. Sementara pemotongan suku bunga di bulan Desember hampir pasti, arah kebijakan moneter tahun depan akan sangat dipengaruhi oleh data ekonomi yang masuk, termasuk perkembangan di pasar tenaga kerja dan inflasi.
Investasi Saham AS Sekarang!
Berita Saham dalam Sepekan Terakhir
- 🚀Bullish – Lululemon melaporkan hasil kuartal yang melampaui ekspektasi analis, menunjukkan tanda-tanda pemulihan di tengah pasar yang dinamis. Pendapatan yang lebih kuat dari prediksi dan inovasi produk membantu menopang kinerja perusahaan.
Cek Harga LULU Hari Ini!
- 🌍 Neutral – The National Center for Public Policy Research baru-baru ini mengusulkan kepada Dewan Komisaris Amazon untuk mempertimbangkan investasi dalam Bitcoin. Menurut lembaga tersebut, nilai sebuah perusahaan tidak hanya ditentukan dari keuntungan yang diperoleh, tetapi juga cara perusahaan menyimpan dan melindungi keuntungan tersebut, terutama di tengah tekanan inflasi global.
Cek Harga AMZN Hari Ini!
- 🐲Neutral – Saham Google (GOOG), perusahaan teknologi multinasional, mengalami lonjakan hampir 5% setelah mengumumkan peluncuran chip komputasi kuantum terbaru bernama Willow. Chip ini merupakan inovasi revolusioner yang diklaim mampu menggantikan teknologi komputasi konvensional. Lonjakan ini terjadi pada pagi hari, Selasa (10/12), di mana perdagangan awal menunjukkan kenaikan hampir 6% sebelum stabil di level 4,7% satu jam setelah pasar dibuka. Dengan tambahan ini, saham Google telah mencatat kenaikan hampir 33% sepanjang tahun 2024.
Cek Harga GOOG Hari Ini!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.