Kinerja Uber di 2025: Apa yang Baik dan yang Kurang?

Uber mencatat pertumbuhan gross booking sebesar 18% YoY atau 21% YoY jika dihitung dengan basis constant currency. Basis constant currency lebih akurat untuk menilai kinerja bisnis karena menghilangkan dampak fluktuasi nilai tukar dari mata uang luar.
Pendapatan Uber juga tumbuh 18% YoY menjadi $44,2 miliar, atau 21% YoY pada basis constant currency.
Adjusted EBITDA naik 44% YoY menjadi $1,8 miliar, sementara free cash flow (FCF), yang merupakan indikator utama bagi investor, tumbuh 122% YoY menjadi $1,7 miliar dari $768 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Eksekusi Strategi Manajemen
Strategi Uber berfokus pada tiga aspek utama:
- Pertumbuhan yang menguntungkan
- Diversifikasi pendapatan
- Persiapan integrasi kendaraan otonom untuk jangka panjang
1. Pertumbuhan yang Menguntungkan
Hasil kinerja Q4 menunjukkan bahwa Uber telah berhasil mencatat pertumbuhan yang kuat dengan profitabilitas yang meningkat. Hal ini terlihat dari peningkatan EBITDA yang signifikan dan pertumbuhan free cash flow yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
2. Diversifikasi Pendapatan
Uber tidak hanya mengandalkan satu segmen bisnis. Saat ini, mereka memiliki tiga segmen utama:
- Mobility (Ride-hailing): +24% gross bookings YoY
- Delivery (Uber Eats): +18% gross bookings YoY
- Freight (Logistik): Stabil, tetapi masih menjadi segmen terkecil
Kedua segmen utama, Mobility dan Delivery, terus mencatat pertumbuhan yang tinggi, sementara Freight masih stagnan, yang masih bisa diterima dalam kondisi pasar saat ini.
3. Integrasi Kendaraan Otonom
Teknologi self-driving bisa menjadi game-changer bagi Uber. Jika berhasil diimplementasikan, Uber bisa memangkas biaya pengemudi secara signifikan dan mempercepat pertumbuhan bisnis, karena kepemilikan mobil pribadi tidak lagi menjadi kebutuhan utama bagi banyak orang.
Namun, di sisi lain, teknologi ini juga membuka pintu bagi pesaing baru seperti Tesla dan Waymo yang dapat langsung menantang model bisnis Uber. Untuk mengatasi hal ini, Uber memilih untuk berkolaborasi dengan perusahaan yang mengembangkan kendaraan otonom daripada bersaing langsung. Strategi ini memungkinkan Uber untuk tetap menjadi pemain utama dalam ekosistem ride-hailing tanpa harus memiliki kendaraan sendiri.
Sejauh ini, Uber telah menjalin berbagai kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi kendaraan otonom, yang menunjukkan posisi kuat mereka dalam menghadapi masa depan industri ini.
Cek Harga Saham Uber Disini!
Satu Catatan Kritik untuk Uber
Secara keseluruhan, kinerja Uber sangat baik. Namun, ada satu aspek yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut, yaitu kebijakan stock buyback.
Pada Januari 2024, Uber mengumumkan buyback saham senilai $1,5 miliar, yang merupakan bagian dari program buyback senilai $7 miliar yang telah disetujui. Masalahnya, buyback ini tidak benar-benar memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Jika kita melihat laporan arus kas, Uber mengalokasikan sekitar $1,8 miliar untuk stock-based compensation (SBC) selama tahun 2024. Artinya, jumlah saham yang ditebus lewat buyback bahkan tidak cukup untuk menutupi dilusi akibat pemberian saham kepada karyawan.
Meskipun ini bukan masalah besar dalam jangka pendek, tren SBC yang tinggi bisa menjadi tantangan bagi Uber ke depan. Berita baiknya, jumlah ini mulai menurun dibandingkan tahun 2023 dan terus berkurang di setiap kuartal. Harapannya, seiring dengan pertumbuhan cepat Uber dalam beberapa tahun ke depan, ukuran relatif SBC akan semakin kecil sehingga perusahaan bisa mulai mengurangi jumlah saham yang beredar secara keseluruhan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, laporan Q4 Uber menunjukkan bahwa perusahaan masih berada dalam jalur pertumbuhan yang sangat kuat:
✅ Gross booking +21% YoY (basis constant currency)
✅ Pendapatan tumbuh 18% YoY
✅ Adjusted EBITDA +44% YoY
✅ Free cash flow +122% YoY
Strategi manajemen juga dieksekusi dengan baik, terutama dalam diversifikasi pendapatan dan kesiapan menghadapi kendaraan otonom. Satu area yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stock buyback, yang saat ini belum memberikan nilai tambah nyata bagi pemegang saham.
Dengan prospek pertumbuhan yang masih tinggi dan eksekusi yang solid, Uber tetap menjadi salah satu perusahaan yang menarik untuk diikuti dalam industri teknologi dan transportasi global.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.