Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Komputasi Kuantum Ancaman Masa Depan Industri Kripto?
Analisa Saham AS
Bagikan!

Komputasi Kuantum Ancaman Masa Depan Industri Kripto?

31 December 2024
4 menit membaca
Komputasi Kuantum Ancaman Masa Depan Industri Kripto?

Empat dekade lalu, fisikawan merumuskan gagasan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk menciptakan komputer jenis baru yang jauh lebih kuat daripada komputer konvensional. Kini, berbagai terobosan telah membawa dunia lebih dekat ke era “utilitas kuantum”. Teknologi ini diprediksi membawa loncatan besar dalam pengembangan obat, pemodelan keuangan, hingga kecerdasan buatan.

Apa Itu Komputasi Kuantum?

Komputasi kuantum memanfaatkan qubit (quantum bits) yang berbeda dari bit tradisional yang hanya memiliki dua keadaan (0 atau 1). Dengan prinsip “superposisi”, qubit dapat berada dalam beberapa keadaan sekaligus hingga perhitungan selesai. Sebagai contoh, komputer konvensional dengan tiga bit hanya dapat merepresentasikan salah satu dari delapan kombinasi, sedangkan komputer kuantum dengan tiga qubit dapat memproses semua kombinasi itu secara bersamaan.

Selain itu, qubit yang “terentang” saling memengaruhi satu sama lain, memungkinkan transfer informasi lebih cepat dan efisien. Dengan fenomena yang disebut “koherensi,” algoritma kuantum mampu mengeliminasi hasil yang tidak sesuai dan memperkuat hasil yang paling mungkin benar.

Keunggulan Komputasi Kuantum

Komputer kuantum dapat menangani masalah yang terlalu kompleks bagi komputer konvensional, seperti memetakan struktur molekul atau memecahkan enkripsi. Contohnya, prosesor kuantum terbaru Google, Willow, berhasil menyelesaikan perhitungan dalam lima menit yang tidak dapat dilakukan oleh superkomputer paling canggih sekalipun sejak alam semesta terbentuk.

Namun, komputer kuantum tidak dirancang untuk tugas sederhana seperti yang dilakukan komputer biasa. Fokus mereka adalah pada pemodelan sistem kompleks dengan banyak variabel bergerak yang saling memengaruhi, misalnya untuk simulasi molekul obat atau prediksi pasar.

Siapa yang Mengembangkan Teknologi Ini?

Beberapa perusahaan besar dan startup sedang berlomba mengembangkan komputer kuantum, seperti:

  • D-Wave Quantum Inc.: Perusahaan pertama yang menjual komputer kuantum pada 2011.
  • IBM, Google, Amazon, dan Microsoft: Pemain besar yang terus memajukan teknologi ini.
  • Intel Corp.: Mengirimkan chip kuantum silikon yang sangat kecil kepada para peneliti.
  • PsiQuantum Corp. dan Universal Quantum: Startup yang menjanjikan komputer kuantum praktis pada akhir dekade ini.
  • China: Membangun Laboratorium Nasional untuk Ilmu Informasi Kuantum senilai $10 miliar.

Tantangan dalam Pengembangan

Meski menjanjikan, komputer kuantum menghadapi tantangan besar, seperti:

  1. Error dan Koherensi: Qubit rentan terhadap kesalahan ketika keluar dari koherensi. Solusinya adalah menambah jumlah qubit, tetapi ini juga meningkatkan panas, yang membuat qubit lebih tidak stabil.
  2. Jumlah Qubit: Komputer kuantum untuk aplikasi komersial membutuhkan jutaan hingga miliaran qubit. Saat ini, rekor tertinggi adalah 1.180 qubit oleh Atom Computing pada Oktober 2023.
  3. Lingkungan Operasional: Sebagian besar qubit membutuhkan kondisi khusus, seperti suhu yang lebih dingin daripada luar angkasa.

Kapan Kita Akan Memiliki Komputer Kuantum?

Pengguna umum sudah dapat mencoba komputer kuantum melalui platform berbasis cloud seperti IBM Quantum Platform. Namun, untuk aplikasi komersial yang lebih luas, diperkirakan teknologi ini akan tersedia dalam dekade mendatang.

Apakah Jutaan Kriptografi Hampir Mustahil Dipecahkan oleh Kuantum?

Meski komputasi kuantum memiliki potensi luar biasa, kenyataannya, memecahkan jutaan kriptografi sekaligus adalah tugas yang hampir mustahil, bahkan bagi komputer kuantum terbesar saat ini. Berikut alasannya:

  1. Jumlah Qubit yang Dibutuhkan:
    Komputer kuantum saat ini masih berada di skala ratusan qubit. Untuk memecahkan kriptografi seperti SHA-256, diperlukan komputer dengan jutaan qubit stabil, yang masih sangat jauh dari teknologi yang tersedia sekarang.
  2. Kesalahan dan Koherensi:
    Qubit sangat rentan terhadap kesalahan dan memerlukan kondisi khusus, seperti suhu sangat rendah. Semakin banyak qubit yang digunakan, semakin sulit menjaga stabilitas sistem.
  3. Efisiensi Algoritma Kuantum:
    Algoritma kuantum seperti Grover’s Algorithm memang mempercepat proses, tetapi masih memerlukan waktu yang signifikan untuk memecahkan kriptografi kuat. Dalam praktiknya, ini belum cukup untuk mengancam sistem blockchain yang sudah ada.
  4. Kriptografi Tahan Kuantum:
    Komunitas keamanan siber sedang mengembangkan algoritma post-quantum cryptography yang dirancang untuk tahan terhadap ancaman komputer kuantum. Algoritma ini bisa diadopsi oleh blockchain sebelum komputer kuantum mencapai kemampuan memecahkan kriptografi.

Dampak Positif dan Potensi Ancaman

Komputasi kuantum akan merevolusi banyak bidang, tetapi juga membawa tantangan baru, seperti risiko terhadap sistem enkripsi klasik. Pemerintah dan perusahaan kini berinvestasi besar untuk memperkuat keamanan sistem tradisional agar tidak rentan terhadap serangan dari komputer kuantum.

Dengan kemajuan yang terus berlangsung, komputasi kuantum bukan lagi sekadar konsep futuristik, tetapi kenyataan yang sedang diwujudkan hari ini.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

PenulisStephanus Renaldi
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku