Pergerakan harga aset-aset kripto dipengaruhi oleh berbagai faktor yang cukup kompleks dan seringkali tidak dapat diprediksi, terlepas dari transparansi yang ada terkait dengan transaksi-transaksi yang terjadi. Sebagai contoh, situasi pasar yang cenderung bearish dengan jumlah likuiditas, volume perdagangan, dan adopsi pengguna yang relatif minim dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendorong kenaikan harga suatu aset kripto secara signifikan dengan cara-cara tertentu. Pada fase bullish, aset-aset kripto yang masih belum berhasil mengembangkan produknya pun tidak jarang turut mengalami lonjakan harga akibat diasosiasikan dengan naratif tertentu yang sedang banyak diperbincangkan. Berdasarkan peristiwa-peristiwa pasar tersebut, kami mencoba menarik sebuah pola yang sepertinya dapat dimanfaatkan untuk menavigasi bagaimana sekiranya situasi yang berpotensi akan berkembang pada fase bullish yang akan datang. 

Peluang untuk Mendapatkan Keuntungan yang Sangat Tinggi

Salah satu fenomena yang seringkali terjadi ketika fase bullish adalah kesediaan para pengguna aplikasi terdesentralisasi untuk membayar biaya transaksi (gas fee) yang sangat tinggi di Ethereum. Biaya tersebut dibayarkan bukan karena hal itu merupakan nominal yang dirasa wajar, melainkan karena adanya keyakinan bahwa potensi keuntungan yang bisa didapatkan dengan melakukan transaksi tersebut akan jauh melebihi biaya transaksi yang dikeluarkan. Beberapa contoh fenomena yang sempat terjadi pada fase bullish yang lalu diantaranya seperti minting NFT. Para investor NFT berebut untuk bisa menjadi diantara yang tercepat untuk meminting NFT sebelum NFT tersebut habis di-minting oleh investor lain yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah NFT yang tersedia. Sehingga mereka bersedia membayar biaya transaksi lebih tinggi agar transaksi minting tersebut dapat lebih cepat diproses oleh jaringan Ethereum. Hal itu dilakukan karena adanya keyakinan bahwa harga NFT tersebut di pasar sekunder akan mengalami kenaikan yang signifikan. Belum lagi apabila mereka beruntung mendapatkan NFT dengan rarity level yang tinggi. Keuntungan yang didapatkan bisa jadi puluhan bahkan ratusan kali lipat dari modal yang dikeluarkan. Potensi peluang-peluang tersebut yang cenderung membuat investor tidak terlalu memperdulikan risiko yang ada yang kemudian menciptakan situasi hype tertentu. 

Sektor atau niche yang mampu menawarkan potensi keuntungan yang tinggi apabila fase bullish terjadi menjadi salah satu indikasi yang dapat dievaluasi oleh para investor untuk meninjau seberapa tinggi potensi hype yang dapat dialami oleh sektor atau niche tersebut. Contoh lainnya yang pernah terjadi di masa lalu seperti sektor DeFi misalnya, yang ketika terjadi fase bullish menawarkan yield atau staking reward dalam persentase yang sangat tinggi diiringi dengan harga token native platform tersebut yang relatif stabil dan cenderung naik. Hal ini membuat DeFi hype menjadi sesuatu yang memang memiliki kemungkinan cukup tinggi untuk dapat terjadi ketika fase bullish pada periode 2020-2021 tersebut. 

Network Effect – Naratif yang Berhasil Berkembang akan Semakin Berkembang  

Network effect di pasar kripto seringkali terjadi khususnya di fase bullish. Ketika suatu sektor atau aplikasi mengalami lonjakan adopsi, maka potensi reward atau keuntungan yang bisa didapatkan oleh para penggunanya menjadi meningkat. Peningkatan tersebut kemudian banyak menarik pengguna atau investor baru yang tergiur dengan potensi keuntungan yang ditawarkan. Situasi tersebut telah cukup sering terjadi yang kemudian mampu menggerakkan harga suatu aset kripto ke level yang sangat tinggi. Kenaikan harga yang terjadi juga tidak jarang membuat para early adopter yang telah berhasil mengakuisisi aset kripto tersebut di harga yang relatif rendah sebelum kenaikan terjadi, menjadi berpikir ulang untuk melakukan penjualan sebab potensi kenaikan lanjutan bisa jadi masih sangat terbuka. Melakukan penjualan dapat berakibat kehilangan aset tersebut tanpa adanya jaminan pemilik tersebut akan bisa mendapatkannya lagi apabila harga justru semakin naik. Investor dan media mainstream juga tidak jarang memberikan kabar tentang cerita kesuksesan mereka dalam menghasilkan keuntungan fantastis di pasar kripto. Hal ini seringkali memicu network effect di mana investor dan trader baru semakin berdatangan secara serentak dan membuat capital inflow di pasar kripto melonjak drastis. 

Inovasi Baru sebagai Faktor Pendorong

Inovasi baru khususnya yang diusung oleh proyek-proyek baru seringkali menjadi faktor pendorong yang solid pada setiap fase bullish yang terjadi. Projek seperti Ethereum yang muncul di sekitar tahun 2015 dengan inovasi barunya pada waktu itu, turut mendorong fase bullish yang ada. Kemudian pada 2017, proyek-proyek baru seperti OmiseGo, Chainlink, Cardano, Aave, dan lain-lain turut menghiasi perkembangan pasar. Hal serupa juga terjadi pada 2020 dengan inovasi-inovasi dari Uniswap, Axie Infinity, Sushiswap, Pancakeswap, Luna, Solana, dan lain-lain.  

Seiring dengan semakin berkembangnya ekosistem crypto, euforia yang terjadi cenderung diikuti oleh aktivitas-aktivitas menarik yang semakin beragam untuk dapat dinikmati oleh para investor dan pengguna. Sebagai contoh, pada siklus 2017, aktivitas berburu dan berpartisipasi dalam ICO (initial coin offering), menjadi pengiring euforia yang terjadi. Namun, pada siklus bullish selanjutnya, para investor mulai dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang lebih kompleks seperti staking, DeFi farming, yang kemudian dilanjutkan dengan pengalaman seperti minting NFT, bermain game untuk mendapatkan aset kripto (play to earn), dan lain-lain. Sektor atau niche yang menawarkan aktivitas atau gameplay yang lebih beragam dan menarik bagi investor berpotensi untuk mendapatkan eksposur lebih di fase bullish yang akan datang.

Kesimpulan

Menangkap momentum bullish akan semakin maksimal apabila dipersiapkan jauh-jauh hari. Investor dapat memetakan atau memproyeksikan skenario yang mungkin akan berkembang pada fase bullish yang akan datang dengan mengkalkulasi potensi peluang yang ditawarkan oleh sektor atau niche tertentu. Namun, investor sebaiknya tetap bijak dalam mengambil keputusan, khususnya ketika pasar sudah mulai sangat tidak rasional dan terlarut dalam euforia yang ada. Situasi tersebut cukup banyak terjadi pada fase bullish di masa lalu. Kehilangan potensi untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak masih lebih baik dibandingkan harus kehilangan uang akibat penurunan harga aset kripto yang terjadi secara signifikan dalam waktu yang singkat. Investor pemula juga lebih disarankan untuk membatasi pilihan aset kripto mereka di proyek-proyek yang menjadi market leader dan market follower di masing-masing sektor atau niche yang ada, untuk lebih mudah dalam pengelolaan risiko. 

Peringatan: Tulisan ini bersifat informasional sebagai referensi untuk para investor kripto dan bukan merupakan saran atau rekomendasi berinvestasi kripto. Aset kripto adalah termasuk jenis aset berisiko tinggi. Keputusan untuk membeli atau menjual aset kripto adalah keputusan pribadi masing-masing investor. Pergerakan harga aset kripto sangat fluktuatif, harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu, dan seringkali tidak dapat diprediksi. Pergerakan harga aset kripto dipengaruhi oleh banyak faktor yang harus investor gali sendiri informasinya.