Selama hampir satu dekade, Novo Nordisk ($NVO) adalah superstar global di sektor kesehatan, berkat dua obat yang merevolusi industri penurunan berat badan: Ozempic dan Wegovy. Produk yang termasuk dalam kelas GLP-1 ini mengubah pola perawatan obesitas di seluruh dunia, mendongkrak pendapatan perusahaan, dan bahkan sempat membuat Novo Nordisk menjadi perusahaan paling berharga di Eropa.

Namun, tahun 2025 menghadirkan cerita yang jauh berbeda. Saham perseroan anjlok hampir 50% year-to-date, menandai perubahan besar dalam ekspektasi investor. Pertanyaannya kini sederhana namun krusial:

Apakah ini awal dari tren bearish yang panjang, atau justru reset sehat yang membuka peluang bagi investor jangka panjang?

Perubahan Besar Dimulai dari Pasar Terpenting: Amerika Serikat

Amerika Serikat, yang menyumbang 58% pendapatan Novo Nordisk, menjadi sumber pertama dari gejolak 2025. Tiga tekanan utama muncul bersamaan:

1. Permintaan Wegovy Melemah

Setelah dua tahun kekurangan pasokan yang memicu hype, data terbaru menunjukkan:

• pertumbuhan permintaan melambat,

• sekitar 1 juta pasien AS beralih ke compounded semaglutide,

• klinik telehealth agresif menawarkan harga jauh lebih murah.

Fenomena ini menggerus volume secara signifikan.

2. Kompetisi Eli Lilly Semakin Brutal

Eli Lilly memperkuat serangan melalui:

• pasokan Mounjaro dan Zepbound yang meningkat,

• cakupan asuransi yang diperluas,

• hasil uji klinis yang sangat kompetitif.

Investor kini menilai persaingan GLP-1 bukan hanya dua pemain besar—tetapi satu pemain dengan momentum kuat vs satu pemain yang mulai melambat.

3. Pukulan dari Pipeline dan R&D

Beberapa peristiwa memperburuk sentimen pasar:

• CagriSema menunjukkan penurunan berat badan 22,7%—keren, tapi di bawah ekspektasi investor. Saham langsung turun ±10%.

• Uji coba Alzheimer gagal total.

• Saham jatuh ke level terendah empat tahun.

Dengan demikian, pipeline Novo Nordisk kini dianggap terlalu bergantung pada GLP-1.

4. Transisi Kepemimpinan dan Drama Metsera

CEO baru, Mike Doustdar, mencoba membeli Metsera senilai $10 miliar untuk memperkuat pipeline.
Namun:

• Pfizer mengalahkan dengan penawaran lebih rendah,

• regulator menolak karena kekhawatiran konsolidasi.

Investor terbelah: apakah ini visi strategis atau tanda kepanikan?

Strategi Reset: Novo Nordisk Mencoba Menulis Ulang Playbook

Dalam tekanan—dari harga, volume, kompetisi, hingga regulasi—Novo Nordisk melakukan reset strategis terbesar dalam sejarahnya.

1. Penurunan Harga Besar-besaran

Mulai 2025, harga dipangkas menjadi:

• $199 untuk starter doses Ozempic/Wegovy,

• $349 untuk terapi bulanan,

• harga Medicare menuju sekitar $245,

• versi oral GLP-1 yang akan datang diproyeksikan sekitar $149 pada 2027.

Tujuan utamanya:

• memperluas akses,

• menekan peralihan ke produk compounded,

• mempertahankan pangsa pasar sebelum kompetitor semakin agresif.

2. Ekspansi Produksi Bernilai $9 Miliar

Investasi besar difokuskan pada:

• perluasan pabrik di AS, Denmark, Prancis, China, dan Brasil,

• produksi AS diproyeksikan dua kali lipat,

• pasokan masih ketat hingga 2025, tapi kapasitas mulai meningkat 2026.

Ekspansi ini krusial, karena permintaan global sering lebih tinggi dari kapasitas produksi.

3. Restrukturisasi Perusahaan: Efisiensi Besar-besaran

Novo memangkas:

• 9.000 pekerjaan (11% tenaga kerja global),

• termasuk 5.000 posisi di Denmark,

• sambil membuka posisi baru di lini manufaktur, R&D, dan komersial.

Restrukturisasi ini adalah sinyal bahwa perusahaan memasuki tahap baru:
fokus pada profitabilitas jangka panjang, bukan hanya pertumbuhan agresif.

Apa Kata Angka-Angkanya? Masih Sangat Kuat

Meski dihantam tekanan besar, performa finansial Novo tetap kokoh:

• Penjualan 9 bulan 2025: DKK 229,9 miliar (+12% YoY)

• Operating profit: DKK 95,9 miliar (+5%)

• Obesity care growth: +41% YoY (DKK 59,9 miliar)

• EBITDA: DKK 112,3 miliar (salah satu yang tertinggi di sektor pharma global)

Dengan kata lain:
bisnis inti masih kuat—sentimen pasar yang lemah-lah yang menghukum saham.

Valuasi Kini Turun ke Level “Murah” Secara Historis

Valuasi Novo Nordisk saat ini:

• P/E: 13

• Forward P/E: 12

• EV/EBITDA: 9

• Price-to-sales: 4,3

• Price-to-book: 8

Bandingkan dengan historis:

• Normal P/E: 22–27

Artinya saham saat ini:

• diperdagangkan 40–50% di bawah valuasi rata-rata jangka panjang,

• tidak lagi dihargai sebagai growth stock super-premium,

• tetapi sebagai perusahaan farmasi matang.

Ini bisa menjadi peluang—atau peringatan keras—tergantung arah fundamental ke depan.

Katalis Utama yang Perlu Dipantau Investor

Untuk memulihkan sentimen, Novo harus membuktikan tiga hal:

1. Stabilisasi permintaan Wegovy di AS

2. Ekspansi sukses ke pasar volume besar: Medicare, TrumpRx, tier harga rendah

3. Pipeline kuat
   • oral GLP-1 (2026)

   • pembaruan CagriSema

   • kandidat non-GLP-1

Setiap perkembangan positif di pilar-pilar ini bisa memicu re-rating valuasi.

Akankah Saham Pulih Atau Terus Turun?

Arah saham NVO kini bergantung pada eksekusi perusahaan dalam 12–18 bulan ke depan.

Dalam jangka pendek, investor akan fokus pada:

• update permintaan Wegovy di AS,

• data penggunaan obat compounded,

• revisi guidance 2025,

• perkembangan kapasitas produksi.

Jika tren permintaan membaik, saham bisa mulai menemukan dasar.

Dalam jangka menengah (2026–2027), katalis terbesar adalah:

• peluncuran obat obesitas oral,

• keputusan regulasi terkait harga dan akses,

• ekspansi ke pasar publik berskala besar,

• hasil uji klinis dari pipeline baru.

Ini adalah elemen yang menentukan apakah Novo Nordisk akan kembali menjadi growth machine atau menetap sebagai pharma biasa.

Kesimpulan: Reset yang Menakutkan, Tapi Penuh Peluang

Novo Nordisk kini berada di persimpangan besar:

• Persaingan meningkat,

• tekanan harga tidak terhindarkan,

• pipeline butuh pembuktian ulang,

• saham jatuh 50% karena perubahan sentimen, bukan keruntuhan bisnis.

Namun, perusahaan tetap:

• sangat profitable,

• memiliki permintaan global besar untuk GLP-1,

• sedang melakukan ekspansi produksi terbesar dalam sejarah,

• dan kini diperdagangkan pada valuasi terendah dalam satu dekade.

Untuk investor jangka panjang, situasi ini bisa menjadi peluang sebelum chapter ekspansi berikutnya dimulai.
Namun bagi mereka yang mencari momentum cepat, risiko volatilitas masih sangat tinggi.

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

 

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.