Palantir Dihantam Sentimen Negatif: Saham Turun 11% Meski Laba Kuat
Saham Palantir Merosot Tajam di Tengah Laporan Keuangan yang Solid
Palantir Technologies (NYSE: PLTR) mencatat minggu terburuknya sejak April, dengan saham anjlok lebih dari 11% setelah merilis laporan keuangan kuartal ketiga. Ironisnya, hasil kinerja perusahaan sebenarnya melampaui ekspektasi analis — baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Namun, investor tampaknya masih gelisah terhadap valuasi yang sangat tinggi dan keberlanjutan pertumbuhan Palantir ke depan.
Selama tiga tahun terakhir, saham Palantir telah naik lebih dari 25 kali lipat, mendorong kapitalisasi pasar perusahaan ke atas $420 miliar. Meski pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas cukup impresif, valuasi sahamnya kini dinilai “mengerikan” oleh sebagian analis — dengan forward P/E mencapai 220x, bahkan melampaui Tesla (33x) dan Meta (22x).
CEO Alex Karp Melawan Short Seller: “Market Manipulation!”
CEO sekaligus co-founder Palantir, Alex Karp, tampaknya tidak tinggal diam. Dalam dua wawancara terpisah dengan CNBC pekan ini, ia menyerang keras para short seller, terutama setelah investor legendaris “The Big Short” Michael Burry mengungkapkan posisi short terhadap Palantir dan Nvidia.
Karp menuduh para spekulan tersebut melakukan “market manipulation”, dan mengatakan bahwa tindakan mereka bisa merugikan investor ritel serta mengganggu stabilitas ekonomi.
“Untuk keluar dari posisinya, dia harus merusak seluruh ekonomi dengan mencemarkan laporan keuangan terbaik yang membantu banyak orang,” ujar Karp dengan nada tajam.
Karp bahkan menegaskan bahwa Palantir tidak bekerja hanya untuk Wall Street, melainkan juga untuk “retail investors” yang telah menikmati hasil dari lonjakan harga saham perusahaan selama ini.
Mengapa Saham Palantir Tetap Tertekan?
Kinerja Palantir di kuartal ini sebenarnya melebihi ekspektasi Wall Street. Perusahaan melaporkan pendapatan dan laba yang mengungguli perkiraan analis, serta memberikan panduan (guidance) yang juga lebih baik dari proyeksi pasar. Namun, beberapa faktor membuat sahamnya tetap tertekan:
-
Valuasi yang Tidak Rasional:
Dengan P/E 220x, banyak analis menilai harga saham Palantir telah jauh meninggalkan fundamentalnya. Citron Research bahkan menyebut saham ini “detached from fundamentals” dan menilai harga wajarnya hanya sekitar $40, jauh di bawah harga penutupan $177.93. -
Pertumbuhan yang Mulai Melambat:
Walau pendapatan terus tumbuh, kecepatannya tak lagi sebanding dengan lonjakan harga saham. Investor mulai khawatir bahwa Palantir tidak akan mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan super-agresif yang selama ini mendorong valuasi tinggi. -
Tekanan dari Short Seller dan Volatilitas Sentimen:
Walau tingkat short interest telah turun dari 9% menjadi sekitar 2%, sentimen negatif dari figur publik seperti Burry tetap mengguncang pasar. Reaksi emosional Karp di media juga menambah volatilitas, bukannya menenangkan investor.
Fundamental Tetap Kuat, Tapi Risiko Meningkat
Palantir tetap menjadi salah satu perusahaan paling menarik di sektor big data dan AI analytics. Solusi perangkat lunak mereka digunakan oleh berbagai lembaga pemerintahan dan korporasi besar, termasuk di sektor pertahanan, kesehatan, dan energi.
Namun, perusahaan juga menghadapi tantangan reputasi. Kolaborasi mereka dengan lembaga seperti U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE) telah menimbulkan kontroversi publik. Selain itu, sikap pribadi Karp yang sangat pro-Israel juga dilaporkan membuat sebagian pegawai hengkang.
Dari sisi bisnis, Palantir memiliki posisi unik dengan arsitektur data ontology yang menjadi fondasi analitik AI tingkat lanjut. Ini menjadi salah satu alasan investor jangka panjang tetap optimistis terhadap masa depan perusahaan.
Cek Harga Saham Palantir Disini!
Karp: “Kami Akan Dominasi Dunia, Kalian Boleh Ikut atau Tidak”
Karp dikenal dengan gaya komunikasinya yang flamboyan dan penuh keyakinan. Dalam wawancara sebelumnya, ia pernah menantang publik:
“Jika kalian tidak suka harga saham kami, jangan beli. Kami bahagia dan akan tetap bekerja sama dengan orang terbaik di dunia. Kalian bisa ikut dalam perjalanan ini, atau tidak.”
Pernyataan itu menunjukkan mentalitas agresif khas Palantir — percaya diri, visioner, namun terkadang menimbulkan reaksi campur aduk dari pasar.
Kesimpulan: Antara Optimisme dan Overvaluasi
Palantir masih menunjukkan fundamental yang kuat, dengan kinerja keuangan yang mengesankan dan prospek pertumbuhan jangka panjang di bidang AI dan data analytics. Namun, valuasi ekstrem dan ekspektasi pasar yang terlalu tinggi kini menjadi pedang bermata dua.
Meskipun CEO Alex Karp berusaha memproyeksikan keyakinan melalui retorika yang tegas, investor tampaknya membutuhkan lebih dari sekadar kata-kata — mereka ingin bukti nyata bahwa valuasi tinggi ini memang pantas.
Dengan kapitalisasi pasar yang kini menyaingi raksasa teknologi, Palantir berada di titik kritis: apakah akan membuktikan diri sebagai “AI titan” berikutnya, atau sekadar menjadi kisah peringatan tentang euforia pasar yang berlebihan.
.
.
.
.
.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.
