Pasar Saham AS Naik Serempak di Tengah Shutdown & Ketidakpastian Ekonomi
Key Takeaways:
- Saham Pilihan: Pasar saham Amerika Serikat menutup minggu ini dengan nada positif.
- Update Saham: Nike membukukan penjualan naik 1% di Q1, melampaui ekspektasi meski laba bersih turun 31% YoY.
- Berita Sepekan: Saham Netflix jatuh 10% ke $1.117, terendah sejak 2022, akibat sengketa pajak $619 juta di Brasil yang menekan laba kuartal III.
Pasar saham Amerika Serikat menutup minggu ini dengan nada positif. Tiga indeks utama:
- S&P 500 (+1,12%),
- Nasdaq (+1,15%),
- dan Dow Jones (+1,18%)
Indeks kompak menguat, menandakan optimisme investor di tengah data ekonomi yang terbatas akibat government shutdown.
Kenaikan ini terjadi setelah pelaku pasar menilai bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih cukup tangguh, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed tetap terjaga.
Ekonomi Tumbuh, Tapi Data Tertahan
Laporan dari Federal Reserve menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi AS “hampir tidak berubah”, dengan pasar tenaga kerja yang relatif stabil. Namun, sejumlah tanda perlambatan mulai muncul seperti meningkatnya PHK dan melemahnya konsumsi rumah tangga berpendapatan menengah ke bawah.
Situasi diperparah oleh shutdown pemerintahan AS yang menunda publikasi data penting, termasuk inflasi dan tenaga kerja. Hal ini menciptakan “kabut informasi” bagi The Fed dalam menilai arah kebijakan suku bunga selanjutnya.
Meskipun begitu, survei National Association for Business Economics menunjukkan sebagian ekonom justru lebih optimis terhadap pertumbuhan, meski mengakui inflasi masih “lebih lengket” dari yang diharapkan.
Fintech & Tech Masih Jadi Bintang
Di tengah minggu yang penuh ketidakpastian, beberapa saham AS mencuri perhatian:
- Robinhood Markets (HOOD): Sentimen positif berlanjut setelah pengumuman bahwa saham fintech ini akan masuk ke indeks S&P 500, menggantikan Caesars Entertainment. Langkah ini menandai tonggak penting bagi sektor fintech AS.
- Di sektor teknologi besar, saham-saham seperti Microsoft, Nvidia, dan Amazon tetap menjadi penggerak utama Nasdaq, dengan investor bertaruh pada momentum pertumbuhan berbasis AI dan cloud.
Reku Takeaway
Pasar saham AS menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah badai ketidakpastian — mulai dari politik, shutdown, hingga inflasi yang masih bandel. Namun, investor tampaknya menilai bahwa “no news is good news”, karena minimnya data ekonomi justru menenangkan kekhawatiran akan kebijakan Fed yang terlalu agresif.
Dengan laporan keuangan kuartal ketiga yang masih bergulir, serta kemungkinan sinyal pelonggaran moneter pada akhir tahun, sentimen positif berpotensi berlanjut. Namun, jika shutdown berlanjut dan inflasi tak kunjung reda, volatilitas bisa kembali meningkat.
Wall Street ditutup hijau selama sepekan — menandakan kepercayaan investor terhadap daya tahan ekonomi AS.
Namun di balik kenaikan ini, pasar masih berjalan di atas “tanah rapuh” yang dibentuk oleh ketidakpastian data dan politik.
Untuk saat ini, investor tampaknya memilih untuk tetap optimis… setidaknya sampai data ekonomi resmi kembali dirilis.
Investasi Saham AS Sekarang!
Berita Saham dalam Sepekan Terakhir
- 🌍 Neutral – Apple resmi menandatangani kesepakatan besar dengan Formula 1 (F1) dalam kontrak media selama lima tahun yang akan menjadikan Apple TV+ sebagai platform eksklusif untuk seluruh balapan F1 di Amerika Serikat mulai musim 2026. Kesepakatan ini menandai langkah paling ambisius Apple di dunia live sports streaming, dengan nilai kontrak mencapai sekitar $140 juta per tahun, menurut laporan CNBC.
Cek Harga AAPL Hari Ini!
- 🐲 Bearish – Saham Netflix Inc. (NASDAQ: NFLX) anjlok hingga 10% ke level $1.117 pada Rabu (22/10), menandai penurunan harian terbesar sejak April 2022. Investor bereaksi negatif terhadap laporan keuangan kuartal III yang tertekan oleh sengketa pajak dengan pemerintah Brasil, yang memangkas laba perusahaan sekitar $619 juta.
Cek Harga NFLX Hari Ini!
- 🌍 Neutral – General Motors (GM) mengumumkan serangkaian inovasi teknologi kendaraan, termasuk sistem Google Gemini AI dan fitur eyes-off driving, yang memungkinkan pengemudi melepas tangan dan pandangan dari jalan di kondisi tertentu. Teknologi AI dari Google akan mulai diluncurkan di kendaraan GM tahun depan, sementara sistem mengemudi tanpa pengawasan penuh dijadwalkan hadir pada 2028. Dalam acara “GM Forward” di New York, CEO Mary Barra menegaskan visi GM untuk mengubah mobil menjadi “asisten cerdas” dengan dukungan platform komputasi terpusat, kolaborasi robotik di pabrik, serta perluasan lini bisnis energi GM. Langkah ini menjadi upaya baru GM untuk kembali memimpin transformasi industri otomotif setelah sebelumnya menghentikan proyek robotaxi dan sistem Ultra Cruise.
Cek Harga GM Hari Ini!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

