Data inflasi AS baru saja dirilis dan memicu pergerakan di pasar kripto. Keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi sorotan utama, memicu harapan bagi investor. Langkah ini diambil setelah The Fed menganalisis data ekonomi terbaru, khususnya yang berkaitan dengan inflasi dan data ketenagakerjaan.

Keputusan The Fed ini selaras dengan pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang mengatakan bahwa pemotongan suku bunga mencerminkan penilaian komite terhadap data terkini. Tujuannya adalah untuk mendukung likuiditas pasar, yang bisa berdampak positif pada aset berisiko seperti kripto. Di sisi lain, tokoh penting industri kripto seperti CEO Coinbase, Brian Armstrong, juga menyoroti bagaimana pelonggaran kebijakan moneter ini berpotensi meningkatkan permintaan terhadap aset kripto.

Proyeksi Adopsi Bitcoin di Tengah Pelonggaran Kebijakan Moneter

Sejumlah analis dan tokoh terkemuka di dunia kripto meyakini bahwa pelonggaran kebijakan moneter dapat memicu lonjakan permintaan untuk Bitcoin (BTC). Kebijakan ini juga disebut-sebut bisa memengaruhi aktivitas on-chain, di mana data menunjukkan peningkatan minat dari para investor.

• Peningkatan Likuiditas: Pemotongan suku bunga membuat biaya pinjaman lebih murah, mendorong investor untuk mencari aset dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi. Kripto, dengan volatilitas dan potensinya, sering kali menjadi pilihan menarik di tengah kondisi ini.
• Analisis Historis: Jika melihat ke belakang, pemotongan suku bunga, seperti yang terjadi pada tahun 2020 di tengah pandemi COVID-19, sering kali diikuti oleh apresiasi signifikan pada harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Pola serupa diharapkan akan terjadi lagi, seiring dengan aliran dana yang masuk ke pasar kripto.

Antara Makroekonomi dan Pasar Kripto

Para ahli di bidang ekonomi dan keuangan digital terus mengamati dinamika ini. Tokoh seperti Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, dan Raoul Pal, CEO Real Vision, adalah beberapa nama yang sering menganalisis dampak makroekonomi terhadap pasar kripto.

Hayes berpendapat bahwa kebijakan moneter The Fed adalah pendorong utama bagi pergerakan pasar kripto, bahkan lebih dari halving Bitcoin. Pal juga memiliki pandangan serupa, di mana kondisi makroekonomi saat ini menyiapkan panggung untuk performa luar biasa bagi aset digital. Dengan melambatnya inflasi, aset digital diprediksi akan mengungguli pasar tradisional, terutama di masa-masa penyesuaian ekonomi.

Kesimpulan

Pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25 bps, ditambah dengan antisipasi laporan inflasi AS, menciptakan gelombang positif di pasar kripto. Langkah bank sentral AS ini dipandang sebagai katalis yang dapat meningkatkan likuiditas dan memicu minat investor pada aset digital, terutama Bitcoin dan Ethereum.

Meskipun sentimen pasar cenderung positif, investor tetap diimbau untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Fluktuasi dan volatilitas adalah bagian yang tak terpisahkan dari pasar kripto. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa sinyal dari The Fed ini telah menumbuhkan optimisme yang kuat di kalangan pelaku pasar.

Cek Harga BTC Hari Ini!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.