Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Pemotongan Suku Bunga The Fed Picu Lonjakan Harga! Bitcoin Meroket dan S&P 500 Cetak Rekor Baru!
Analisa Kripto
Bagikan!

Pemotongan Suku Bunga The Fed Picu Lonjakan Harga! Bitcoin Meroket dan S&P 500 Cetak Rekor Baru!

20 September 2024
4 menit membaca
Pemotongan Suku Bunga The Fed Picu Lonjakan Harga! Bitcoin Meroket dan S&P 500 Cetak Rekor Baru!

Pada 18 September 2024, Federal Reserve AS mengejutkan pasar dengan mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 0,5%, pemotongan pertama sejak tahun 2020. Kebijakan ini langsung memicu reaksi positif di berbagai aset, termasuk aset kripto seperti Bitcoin, serta pasar saham AS, terutama indeks S&P 500. Kedua sektor ini mencatat kenaikan signifikan, menandakan respons investor terhadap langkah moneter yang lebih longgar.

Dampak pada Pasar Kripto: Bitcoin dan Aset Digital Melonjak

Setelah pengumuman pemotongan suku bunga, Bitcoin mengalami lonjakan 2,6%, diperdagangkan pada USD 62.120. Kenaikan ini merupakan bagian dari respons lebih luas dalam pasar kripto, di mana beberapa aset digital lainnya seperti Ethereum dan Solana juga mencatat kenaikan 6% dan 10% secara berurutan.

Pemotongan suku bunga ini memiliki dampak signifikan terhadap aset berisiko seperti aset kripto karena suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan likuiditas di pasar. Dengan suku bunga yang lebih rendah, investor memiliki insentif lebih sedikit untuk menahan uang dalam bentuk aset aman seperti obligasi dan lebih cenderung beralih ke aset berisiko tinggi yang dapat memberikan pengembalian lebih tinggi, seperti kripto.

Selain itu, kebijakan moneter longgar meningkatkan ekspektasi inflasi, yang sering kali mendorong permintaan terhadap Bitcoin yang dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Bitcoin telah menunjukkan korelasi negatif dengan dolar AS, artinya saat dolar melemah, nilai Bitcoin cenderung naik. Dengan pemotongan suku bunga yang diharapkan akan menekan nilai dolar lebih lanjut, Bitcoin mungkin akan terus melihat aliran investasi masuk.

Beberapa analis, seperti Anthony Scaramucci, memprediksi bahwa kombinasi antara pemotongan suku bunga dan regulasi yang semakin jelas di sektor kripto di AS dapat mendorong Bitcoin untuk mencapai harga tertinggi baru dalam beberapa bulan mendatang. Optimisme ini didorong oleh kejelasan regulasi yang membuat investasi di kripto lebih aman bagi institusi keuangan besar.

Dampak pada Pasar Saham: S&P 500 Cetak Rekor Baru

Tidak hanya pasar kripto yang diuntungkan oleh pemotongan suku bunga, tetapi juga pasar saham AS. Indeks S&P 500, yang merupakan tolok ukur utama pasar saham, mencetak rekor baru dengan naik 1,7% dan ditutup pada 5.713,64 poin, tertinggi sepanjang masa. Dow Jones Industrial Average juga menembus angka 42.000 untuk pertama kalinya.

Salah satu alasan utama di balik kenaikan ini adalah likuiditas yang lebih besar dan biaya pinjaman yang lebih rendah. Dengan biaya pinjaman yang turun, perusahaan dapat memperoleh modal dengan lebih murah, yang pada gilirannya meningkatkan prospek laba. Selain itu, investor semakin optimis terhadap kemampuan perusahaan untuk tumbuh di tengah kebijakan moneter yang longgar, terutama perusahaan teknologi dan konsumen yang mendominasi S&P 500. Saham-saham seperti Tesla, Apple, dan Nvidia mencatat kenaikan signifikan, dengan Tesla melesat lebih dari 7% dan Nvidia naik 4%.

Selain dampak langsung dari pemotongan suku bunga, laporan klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan juga meningkatkan sentimen positif di pasar saham. Investor merasa lebih yakin bahwa meskipun ada pemotongan suku bunga yang signifikan, ekonomi AS masih cukup kuat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan besar.

Perbandingan Dampak: Pasar Kripto vs. S&P 500

Meskipun baik pasar kripto maupun S&P 500 mengalami lonjakan setelah pengumuman The Fed, karakteristik keduanya tetap berbeda. Pasar kripto lebih volatil dan responsif terhadap perubahan likuiditas secara langsung. Bitcoin, misalnya, secara historis berkorelasi negatif dengan nilai dolar dan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan pertumbuhan uang tunai di pasar. Artinya, ketika The Fed meningkatkan likuiditas, aset-aset digital seperti Bitcoin cenderung mengalami kenaikan lebih cepat.

Sementara itu, S&P 500, meskipun juga diuntungkan oleh peningkatan likuiditas dan penurunan biaya pinjaman, cenderung lebih stabil dan terdiversifikasi. Kenaikan di S&P 500 lebih banyak didorong oleh sektor-sektor yang diuntungkan dari penurunan biaya operasional, seperti teknologi dan konsumen. Dalam jangka panjang, S&P 500 sering kali menunjukkan pengembalian yang lebih stabil dibandingkan kripto yang lebih rentan terhadap perubahan sentimen pasar.

Namun, satu persamaan utama adalah bahwa kedua pasar saat ini diuntungkan oleh ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan suku bunga rendah untuk waktu yang lebih lama. Analis dari BofA bahkan memperkirakan bahwa Fed akan memangkas suku bunga hingga total 75 basis poin pada akhir 2024, yang akan terus meningkatkan likuiditas dan mendukung aset berisiko.

Risiko dan Tantangan

Meskipun lonjakan awal di pasar kripto dan saham sangat positif, ada beberapa risiko yang mengintai. Salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa pemotongan suku bunga yang lebih besar dari yang diharapkan dapat menandakan bahwa Federal Reserve lebih khawatir terhadap kondisi ekonomi daripada yang diperkirakan. Jika pemotongan suku bunga ini disebabkan oleh potensi ancaman resesi, pasar mungkin akan menghadapi volatilitas yang lebih besar di masa mendatang.

Selain itu, keputusan dari bank sentral lainnya, seperti Bank of Japan (BOJ), juga dapat memengaruhi pasar global. Jika BOJ memutuskan untuk menaikkan suku bunga, yen Jepang dapat menguat, yang dapat memicu penjualan aset berisiko seperti saham dan kripto, terutama di pasar Asia.

Kesimpulan

Pemotongan suku bunga oleh The Fed telah memicu respons positif di pasar kripto dan pasar saham AS. Bitcoin mengalami lonjakan signifikan dan diperkirakan akan terus naik seiring peningkatan likuiditas dan ekspektasi inflasi. Di sisi lain, S&P 500 mencetak rekor baru berkat penurunan biaya pinjaman yang meningkatkan prospek laba perusahaan.

Namun, investor harus tetap waspada terhadap risiko makroekonomi global yang bisa memicu volatilitas lebih lanjut, terutama jika ada tanda-tanda resesi atau kebijakan bank sentral lainnya yang tidak sejalan dengan kebijakan The Fed. Dalam jangka pendek, baik pasar kripto maupun saham kemungkinan akan terus melihat peningkatan, tetapi ketidakpastian jangka panjang masih harus diperhitungkan dalam strategi investasi mereka.

Cek Harga BTC Sekarang!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

PenulisAndri Fauzan
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku