Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Analisa Saham AS
Update Kripto
Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Perang Dagang Trump Jilid 2, Pasar Saham AS dalam Bahaya!
Analisa Saham AS
Bagikan!

Perang Dagang Trump Jilid 2, Pasar Saham AS dalam Bahaya!

25 February 2025
4 menit membaca
Perang Dagang Trump Jilid 2, Pasar Saham AS dalam Bahaya!

Donald Trump terkenal dengan kebijakan tarifnya, dan masa kepemimpinannya yang akan datang dapat membawa kembali ketegangan dalam perdagangan global. Mulai dari CEO perusahaan besar hingga investor Wall Street dan pemerintahan negara lain, semua pihak berusaha memprediksi bagaimana retorika proteksionis Trump akan bertransformasi menjadi kebijakan nyata. Namun, seperti biasa, dengan Trump, ketidakpastian tetap tinggi.

Skenario Tarif Trump Menurut Bloomberg Economics

Bloomberg Economics telah menyusun skenario yang memungkinkan terkait tarif baru yang dapat diterapkan Trump. Skenario ini didasarkan pada diskusi dengan pejabat yang terlibat dalam kebijakan perdagangan Trump sebelumnya serta analisis terhadap kondisi politik dan ekonomi terkini.

Selama kampanye, Trump mengusulkan tarif 60% pada impor dari China dan 10% hingga 20% pada barang dari negara lain. Namun, kemungkinan besar kebijakan tarifnya akan diterapkan secara bertahap untuk memaksimalkan leverage negosiasi dan pendapatan tarif tanpa memicu inflasi yang tinggi.

Gelombang Tarif Baru: Meningkat Bertahap Hingga 2026

Bloomberg Economics memproyeksikan tiga gelombang kenaikan tarif, dimulai pada pertengahan 2025:

  • Gelombang pertama: Kenaikan tarif pada barang-barang dari China hingga tiga kali lipat pada akhir 2026.
  • Gelombang kedua: Peningkatan tarif pada barang modal dan barang setengah jadi dari negara lain, tetapi dengan dampak yang lebih terbatas pada harga konsumen.
  • Gelombang ketiga: Kenaikan tarif AS rata-rata menjadi hampir 8% pada akhir 2026, dibandingkan dengan 2,6% saat ini.

Jika skenario ini terjadi, pangsa perdagangan barang AS dalam total perdagangan global akan turun dari 21% menjadi 18%, dengan penurunan signifikan dalam perdagangan AS-China. Pertumbuhan ekonomi AS akan melambat, inflasi akan mengalami tekanan campuran, pasar saham menghadapi tantangan, dan tingkat pengangguran bisa meningkat. Namun, efek ekstrem dari tarif universal tinggi yang diusulkan Trump dalam kampanye dapat dihindari.

 

Strategi dan Tim Perdagangan Trump

Trump telah menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, pilihan yang dianggap pro-pasar dan dapat memberikan keseimbangan terhadap kebijakan tarif. Bessent mendukung tarif sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan mengatasi ketidakseimbangan ekonomi global. Namun, ia juga menekankan pentingnya mendorong pertumbuhan PDB di atas 3%, sesuatu yang bisa sulit dicapai jika tarif mengganggu rantai pasokan dan menekan daya beli konsumen.

Selain itu, Trump telah menunjuk Jamieson Greer sebagai Perwakilan Dagang AS, menunjukkan bahwa Robert Lighthizer, arsitek utama kebijakan tarif Trump sebelumnya, mungkin akan memiliki pengaruh besar meskipun tidak menduduki posisi resmi.

Di sisi lain, penunjukan Howard Lutnick sebagai Menteri Perdagangan menimbulkan tanda tanya karena latar belakangnya di bidang perdagangan obligasi, bukan kebijakan perdagangan internasional. Trump mengisyaratkan bahwa Lutnick akan memimpin agenda tarif dan perdagangan, tetapi pengalaman minimnya dalam bidang ini dapat mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan.

Dampak Global dan Potensi Perang Dagang

Tarif baru yang direncanakan dapat berdampak signifikan pada mitra dagang AS:

  • China: Menghadapi kenaikan tarif terbesar dan potensi kehilangan hingga 83% dari ekspor mereka ke AS.
  • Kanada dan Meksiko: Sangat rentan karena ketergantungan besar mereka pada perdagangan dengan AS.
  • Dunia lainnya: Menghadapi kenaikan tarif sebesar 3% pada barang setengah jadi dan barang modal.

Meskipun efeknya signifikan, skenario Bloomberg Economics menunjukkan bahwa tarif ini tetap lebih moderat dibandingkan dengan rencana ekstrem yang diajukan Trump dalam kampanye.

Dampak terhadap Pasar Saham AS

Kebijakan tarif Trump berpotensi memberikan tekanan besar pada pasar saham AS. Berikut adalah beberapa dampaknya:

  • Sektor Teknologi dan Manufaktur: Perusahaan seperti Apple, Nvidia, Tesla, dan Intel yang memiliki rantai pasokan global dapat menghadapi kenaikan biaya produksi. Hal ini dapat berdampak pada margin keuntungan dan menyebabkan aksi jual di saham teknologi.
  • Sektor Konsumen: Tarif pada barang impor dapat meningkatkan harga produk, menekan daya beli konsumen, dan menghambat pertumbuhan sektor ritel serta perusahaan yang bergantung pada bahan baku dari luar negeri.
  • Sektor Keuangan: Ketidakpastian kebijakan perdagangan dapat memicu volatilitas di pasar keuangan. Indeks saham seperti S&P 500 dan Nasdaq bisa mengalami fluktuasi besar akibat sentimen investor yang berubah-ubah.
  • Potensi Resesi: Jika kebijakan tarif terlalu agresif, ekonomi AS bisa melambat, meningkatkan risiko resesi yang dapat menekan seluruh pasar saham.

 

Kalkulasi Ekonomi dan Politik Tarif

Strategi tarif Trump sebelumnya mengikuti algoritma “Hassett,” yang dirancang untuk meminimalkan dampak pada inflasi dan PDB dengan menargetkan barang yang lebih mudah digantikan oleh produk dalam negeri. Jika strategi ini kembali digunakan, tarif baru akan lebih fokus pada barang modal dan setengah jadi dibandingkan barang konsumsi.

Namun, tarif juga berperan dalam rencana fiskal Trump. Dengan perpanjangan pemotongan pajak 2017 yang diperkirakan membutuhkan tambahan pendapatan $500 miliar mulai 2026, tarif dapat menjadi sumber pendapatan penting. Bloomberg Economics memperkirakan skenario tarif ini dapat menghasilkan pendapatan sekitar $250 miliar, membantu menutup separuh defisit dari pemotongan pajak.

Kesimpulan

Kebijakan tarif Trump berpotensi mengubah lanskap perdagangan global, dengan dampak yang dirasakan oleh berbagai sektor ekonomi. Skenario yang dikembangkan oleh Bloomberg Economics menunjukkan peningkatan tarif yang terstruktur dan strategis, yang dapat menyeimbangkan dampak negatif terhadap inflasi dan pertumbuhan. Namun, ketidakpastian tetap tinggi, terutama mengingat kecenderungan Trump untuk mengambil keputusan yang tidak terduga. Dengan tim ekonomi baru yang beragam dalam pandangan mereka terhadap tarif, jalannya kebijakan ini masih dapat berubah sesuai dengan dinamika politik dan ekonomi mendatang.

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

Stephanus Renaldi
PenulisStephanus Renaldi
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku