Suku Bunga The Fed Dipotong Hari Ini, Tapi Kenapa Harga BTC Turun?
Hari ini, Federal Reserve (The Fed) kembali membuat gebrakan di pasar keuangan global dengan memotong suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), membawa target federal funds rate ke kisaran 3,75%-4%. Keputusan ini, yang diumumkan pada akhir pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) tanggal 29 Oktober, merupakan pemangkasan kedua secara berturut-turut tahun ini setelah yang dilakukan pada September lalu. Meskipun sudah diantisipasi pasar, nada hati-hati dari Ketua The Fed, Jerome Powell, memicu reaksi campur aduk, terutama di pasar kripto yang dikenal volatil.
Artikel ini akan membahas latar belakang keputusan The Fed, alasan di baliknya, serta efek langsung dan potensial jangka panjang terhadap aset digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan altcoin lainnya.

Latar Belakang Keputusan Pemotongan Suku Bunga
The Fed telah berada dalam siklus pengetatan moneter sejak 2022 untuk menekan inflasi yang melonjak pasca-pandemi. Namun, sepanjang 2025, tanda-tanda perlambatan ekonomi mulai muncul: tingkat pengangguran naik menjadi 4,3% dari 4% di awal tahun, penciptaan lapangan kerja melambat, dan pertumbuhan GDP terancam oleh shutdown pemerintah yang berkepanjangan. Inflasi memang masih di atas target 2%, tetapi prioritas The Fed bergeser ke perlindungan pasar tenaga kerja.
Dalam pernyataan resminya, The Fed menyatakan bahwa pemotongan ini bertujuan untuk “mendukung aktivitas ekonomi dan merevitalisasi pasar tenaga kerja yang lesu”. Powell menekankan bahwa keputusan ini diambil dengan suara 10-2, dengan dua anggota dewan yang berbeda pendapat: satu ingin pemangkasan lebih besar (50 bps), sementara yang lain lebih memilih menahan suku bunga. Yang lebih menarik, Powell secara eksplisit menyatakan bahwa pemotongan lagi di pertemuan Desember “bukanlah hal yang pasti”, karena kurangnya data ekonomi akibat shutdown pemerintah. Ini menciptakan ketidakpastian yang membuat pasar bereaksi negatif.
Selain itu, The Fed juga mengumumkan akhir dari proses pengurangan neraca (balance sheet runoff) senilai $6,6 triliun, yang bertujuan mencegah kekeringan likuiditas seperti yang terjadi pada 2019. Langkah ini secara tidak langsung menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke sistem keuangan, yang sering kali mengalir ke aset berisiko tinggi.
Reaksi Pasar Kripto, Penurunan Awal yang Mengejutkan
Pasar kripto, yang sering kali bertindak sebagai “canary in the coal mine” untuk sentimen risiko, bereaksi dengan volatilitas tinggi pasca-pengumuman. Bitcoin sempat melonjak ke $111.000 sebelum anjlok ke $109.000, turun sekitar 3% dalam hitungan jam. Ethereum turun lebih dalam ke $3.906 (-2,7%), sementara XRP dan Solana juga terpukul dengan penurunan masing-masing 3,48% dan 0,42%. Secara keseluruhan, pasar kripto mengalami likuidasi posisi senilai $590 juta dalam 24 jam, menandakan “sell the news” yang klasik, di mana ekspektasi yang sudah terlalu tinggi bertemu dengan realitas yang kurang dovish.
Di platform X (sebelumnya Twitter), komunitas kripto ramai membahas hal ini. Seorang pengguna memprediksi “pasar kripto akan parabolic” setelah pemotongan, sementara yang lain mengkritik manipulasi pasar karena Bitcoin justru turun meskipun berita bullish. Namun, ada pula yang optimis: Michael Saylor (MicroStrategy) menargetkan BTC di $150.000 akhir 2025, sementara Robert Kiyosaki memproyeksikan $200.000 tahun ini.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh nada Powell yang hati-hati, ditambah faktor eksternal seperti ketegangan perdagangan AS-China (tanpa kesepakatan bersama setelah pertemuan Trump-Xi) dan dampak shutdown pemerintah terhadap data ekonomi.
Mengapa Pemotongan Suku Bunga Biasanya Bullish untuk Kripto?
Secara historis, pemotongan suku bunga The Fed menciptakan lingkungan yang ramah bagi aset berisiko seperti kripto. Berikut mekanismenya:
- Peningkatan Likuiditas: Suku bunga rendah membuat pinjaman lebih murah, mendorong investor beralih dari obligasi berimbal hasil rendah ke aset spekulatif seperti BTC dan ETH. Pada 2020, pemotongan darurat The Fed memicu rally kripto yang masif, dengan BTC naik dari $5.000 ke $60.000 dalam setahun.
- Korelasi dengan Saham Teknologi: Kripto sering mengikuti Nasdaq. Pemotongan suku bunga mendukung saham tech (seperti Tesla atau Nvidia), yang pada gilirannya menarik aliran modal ke kripto. Analis CoinShares memprediksi tambahan 75 bps pemotongan tahun ini bisa mendorong BTC ke level lebih tinggi.
- Inflasi dan Lindung Nilai: Dengan inflasi masih tinggi, kripto dipandang sebagai “emas digital”. Likuiditas ekstra dari The Fed bisa memperkuat narasi ini, terutama jika pemotongan berlanjut.
| Aset Kripto | Harga Sebelum (29 Okt) | Harga Saat Ini (30 Okt) | Perubahan (%) |
| Bitcoin (BTC) | $113.000 | $109.328 | -3,05 |
| Ethereum (ETH) | $4.012 | $3.906 | -2,70 |
| Solana (SOL) | $194.50 | $193.72 | -0,42 |
| XRP | $2.62 | $2.53 | -3,48 |
Sumber: Data pasar real-time per 30 Oktober 2025 pagi.
Dampak Jangka Panjang, Peluang Rally atau Risiko Koreksi?
Meskipun reaksi awal negatif, analis mayoritas melihat pemotongan ini sebagai katalisator positif jangka panjang. Pasar sudah “membeli rumor” (priced in) pemotongan 25 bps, tapi sinyal dovish lebih lanjut bisa memicu rally. Inflow ke ETF Bitcoin spot mencapai $202 juta pada 28 Oktober, menandakan minat institusional yang kuat.
Namun, risiko tetap ada:
- Ketidakpastian Data: Shutdown pemerintah menghambat rilis data CPI dan jobs report, membuat The Fed bergantung pada data anekdotal.
- Geopolitik: Tarif perdagangan Trump bisa mendorong inflasi, memaksa The Fed hawkish lagi.
- Volatilitas Leverage: Likuidasi $590 juta menunjukkan pasar over-leveraged; koreksi lebih dalam mungkin terjadi jika BTC gagal bertahan di $100.000.
Proyeksi optimis: Jika pemotongan Desember terjadi, total 75 bps tahun ini bisa mendorong BTC ke $150.000-$200.000, dengan altcoin seperti SOL dan ETH mengikuti.
Waktu untuk HODL atau Ambil Untung?
Pemotongan suku bunga The Fed hari ini adalah langkah positif untuk ekonomi secara keseluruhan, tapi efeknya ke kripto tergantung pada bagaimana pasar mencerna nada hati-hati Powell. Reaksi jangka pendek menunjukkan ketakutan akan “peak liquidity”, tapi jangka panjang, ini bisa menjadi pemicu bull run baru, mirip 2020 atau 2021.
Bagi investor kripto, saran sederhana: Diversifikasi, hindari leverage berlebih, dan pantau pertemuan FOMC Desember. Pasar kripto bukan hanya soal harga, tapi soal likuiditas global. Dengan The Fed mulai melonggarkan, pintu untuk pertumbuhan terbuka lebar, tapi tetap waspada terhadap badai geopolitik.
Catatan: Ini bukan saran investasi. Lakukan riset sendiri sebelum bertransaksi.
Cek Harga BTC Hari Ini!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

