Tech Bangkit, Apple Tersandung: Winners & Losers Saham AS di Kuartal 2

Kuartal kedua 2025 menghadirkan kejutan besar bagi pasar saham Amerika Serikat. Setelah sempat tertekan hampir 10% di minggu pertama kuartal, indeks saham berhasil bangkit dan mengakhiri periode dengan lonjakan 11,1%. Tapi jangan salah, rally ini bukan terjadi secara merata—teknologi adalah pemenangnya, sementara sektor seperti kesehatan, energi, dan bahkan raksasa Apple justru menjadi beban pasar.
💥 Big Tech Kembali Menguasai Panggung
Jika ada satu kata kunci yang menjelaskan rally pasar kuartal ini, jawabannya adalah “AI”. Raksasa teknologi seperti Nvidia (NVDA), Microsoft (MSFT), dan Broadcom (AVGO) menjadi pendorong utama reli saham, dengan kontribusi gabungan mencapai lebih dari 6 poin persentase dari total kenaikan 11,1% indeks Morningstar US Market.
-
Nvidia mencatat kenaikan luar biasa sebesar +45,8%, menyumbang 2,2 poin persentase terhadap kenaikan pasar. Bahkan dengan larangan menjual chip ke China, kinerja Nvidia tetap solid berkat permintaan tinggi terhadap chip AI Blackwell-nya.
-
Microsoft, saham dengan bobot tertinggi di indeks (6,2%), naik +32,8%, berkat pertumbuhan kuat Azure dan guidance keuangan yang mengesankan.
-
Broadcom tak kalah cemerlang, juga mencatat kenaikan signifikan karena ekspektasi pertumbuhan dari permintaan chip AI.
Tak hanya itu, Meta Platforms dan Amazon juga masuk jajaran lima besar kontributor pasar. Semua ini menunjukkan bahwa pasar saat ini digerakkan oleh narasi AI—dan hanya sedikit saham di luar sektor teknologi yang berhasil menembus daftar top performer.
💉 Sektor Kesehatan dan Energi Jadi Beban
Di sisi lain, sektor-sektor defensif seperti kesehatan dan energi mengalami kuartal yang sulit. Indeks sektor energi jatuh 7,7%, sementara sektor kesehatan merosot 6,1%.
-
UnitedHealth Group (UNH) turun drastis 40% setelah mendapat sorotan regulator seputar praktik bisnis Medicare Advantage. Potensi clawback pembayaran berlebih menjadi kekhawatiran besar.
-
AbbVie (ABBV), produsen obat besar lainnya, juga menjadi salah satu penekan terbesar bagi pasar.
-
Sektor energi seperti Exxon Mobil (-8,5%), Chevron (-13,4%), dan ConocoPhillips (-13,8%) terseret oleh penurunan harga minyak dan prospek pertumbuhan global yang melemah.
Menurut para analis Morningstar, sektor kesehatan saat ini dihargai pada level termurah dalam lima tahun terakhir, membuka peluang akumulasi bagi investor jangka panjang yang berani melawan arus.
🍎 Apple: Raja Teknologi yang Terpeleset
Yang mengejutkan banyak investor adalah performa buruk Apple (AAPL). Meskipun termasuk dalam “Magnificent Seven”, saham Apple justru menjadi penekan terbesar terhadap pasar di kuartal ini, turun 7,5% dan mengurangi return pasar sebesar 0,5 poin.
Masalah utamanya? Tariff. Guidance margin perusahaan memburuk akibat estimasi dampak tarif AS yang mencapai $900 juta, menurut analis Morningstar. Sebagai perusahaan berbasis hardware, Apple memiliki eksposur tinggi terhadap biaya impor, membuatnya lebih rentan dibanding rekan-rekannya yang lebih fokus pada software dan cloud.
🧠 Sektor Gaya Investasi: Growth Menang, Value Tertinggal
Dalam kerangka Morningstar Style Box, kategori Large Growth mendominasi performa, naik 23,1%, sementara Large Value tertinggal jauh, hanya naik 0,9%.
Artinya? Saham dengan pertumbuhan tinggi—biasanya teknologi—mendapat dorongan terbesar, sedangkan saham yang berbasis nilai (value stocks) tertinggal karena tekanan dari sektor seperti keuangan, energi, dan kesehatan.
🛢️ Dampak Global: Harga Minyak dan Tarik-Ulur Inflasi
Kenaikan tajam saham energi di minggu pertama Juli menunjukkan bahwa ketegangan geopolitik, seperti konflik Iran-Israel, tetap menjadi risiko utama pasar. Harga minyak sempat melonjak ke atas $80/barel karena kekhawatiran akan gangguan pasokan di Selat Hormuz, jalur kritis pengiriman energi global.
Kenaikan harga minyak bisa memperlambat proses pemotongan suku bunga oleh bank sentral karena tekanan inflasi, membuat prospek jangka pendek bagi sektor-sektor padat energi seperti transportasi dan ritel menjadi semakin suram.
🎯 Apa Artinya untuk Investor?
-
Tech & AI stocks masih menjadi “momentum play” utama di pasar saham AS. Namun, valuasi tinggi memerlukan kehati-hatian ekstra.
-
Sektor kesehatan terlihat menarik bagi investor nilai (value investors) yang mencari entry point di tengah tekanan politik dan regulasi.
-
Energy stocks saat ini mendapat sentimen campuran, di satu sisi dibantu harga minyak, tapi di sisi lain tertahan oleh prospek permintaan yang melemah.
-
Diversifikasi lintas sektor menjadi kunci penting ke depan, terutama dalam kondisi ekonomi dan politik global yang masih sangat dinamis.
🔚 Kesimpulan: Rally yang Terfokus, Risiko yang Menyebar
Reli kuartal kedua sangat dipusatkan di tangan segelintir saham teknologi, terutama yang terkait AI. Sementara itu, banyak sektor lain justru tertinggal. Investor perlu berhati-hati terhadap efek “narrow rally” ini, karena pasar yang bergantung pada sedikit nama besar lebih rentan terhadap pembalikan.
Namun, di balik euforia AI, peluang tersembunyi bermunculan di sektor yang sedang tertekan. Dalam volatilitas seperti ini, investor yang berani dan berpandangan jauh bisa menemukan emas di tengah reruntuhan.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.