Trump Tunda Tarif 90 Hari, Pasar Saham AS Rebound Signifikan!

Key Takeaways:
- Saham Pilihan: Pasar saham Amerika Serikat mencatat rebound signifikan pada pekan kedua April 2025 setelah penundaan 90 hari tarif Trump.
- Update Saham: Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) mencatatkan pertumbuhan pendapatan kuartalan sebesar 42% pada kuartal pertama 2025.
- Berita Sepekan: Ketika Presiden Donald Trump menerapkan tarif 25% atas kendaraan impor, produsen mobil Amerika Serikat menghadapi tekanan besar.
Pasar saham Amerika Serikat mencatat rebound signifikan pada pekan kedua April 2025, menandai titik balik setelah tekanan yang cukup berat dalam beberapa minggu sebelumnya. Sentimen pasar yang sempat suram akibat kekhawatiran kebijakan perdagangan, mulai pulih berkat kabar penundaan tarif dari Gedung Putih. Investor kembali masuk ke pasar, mendorong penguatan tajam di seluruh sektor, terutama teknologi dan manufaktur.
Tiga indeks utama Wall Street mencatat penguatan impresif sepanjang pekan (berakhir 11 April 2025):
- S&P 500 +3,82%
- Nasdaq +5,44%
- Dow Jones Industrial Average (DJIA) +3,34%
Reli ini menjadi angin segar bagi investor setelah koreksi yang cukup dalam akibat kekhawatiran terhadap lonjakan tarif impor dan dampaknya terhadap ekonomi global. Katalis utama penguatan pekan ini datang dari pengumuman mendadak Presiden Donald Trump pada 9 April 2025, yang menyatakan penundaan selama 90 hari atas rencana ekspansi tarif terhadap puluhan negara—dengan pengecualian terhadap Tiongkok.
Penundaan Tarif: Kabar Baik di Tengah Ketidakpastian
Pasar menyambut baik langkah ini sebagai upaya meredakan ketegangan perdagangan yang telah menjadi beban sentimen investor selama beberapa waktu terakhir. Sektor-sektor yang sebelumnya terpukul—seperti teknologi, otomotif, dan manufaktur—kini menjadi pendorong utama rebound.
Sebelum penundaan diumumkan, pemerintah AS telah mulai menerapkan berbagai tarif:
- 10% tarif dasar untuk seluruh impor ke AS (berlaku sejak 5 April)
- Tambahan 34% untuk produk dari Tiongkok, membuat total tarif mencapai 104%, bahkan update terbaru di 145%
- Tarif 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko, kecuali yang memenuhi ketentuan USMCA
- Tarif produk spesifik: 25% untuk baja, aluminium, kendaraan, dan suku cadang
Namun, semua tarif tersebut kini ditunda kecuali terhadap Tiongkok, yang masih dalam tahap negosiasi lebih lanjut antara kedua negara.
Euforia Pasar vs Realitas Kebijakan
Meski pasar bereaksi positif, reli ini masih dibayangi oleh ketidakpastian kebijakan jangka menengah. Periode 90 hari ini hanya bersifat sementara. Setelah itu, investor menghadapi dua kemungkinan: perpanjangan relaksasi atau penerapan penuh tarif yang berpotensi menekan perekonomian global.
Sejumlah lembaga keuangan memberikan pandangan hati-hati:
- Morgan Stanley dan Oppenheimer memperkirakan S&P 500 bisa terkoreksi lagi hingga 7%–8% jika tarif kembali diberlakukan.
- Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, menyebut kebijakan tarif yang tidak terkendali bisa memanaskan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Inflasi AS Melambat, Pasar Lega: CPI dan Core CPI Turun di Bawah Ekspektasi
Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi di Amerika Serikat kembali melambat pada Maret 2025, memberikan angin segar bagi pelaku pasar dan meningkatkan harapan akan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
- Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 2,4% secara tahunan, lebih rendah dari estimasi konsensus sebesar 2,5%.
- Sementara itu, Core CPI—yang tidak memasukkan harga pangan dan energi—naik 2,8% secara tahunan, juga di bawah ekspektasi sebesar 3,0%.
Perlambatan ini disambut positif oleh investor karena menunjukkan bahwa tekanan harga terus mereda, mendukung potensi The Fed untuk mengambil sikap yang lebih dovish. Meskipun belum cukup untuk mendorong penurunan suku bunga dalam waktu dekat, data ini memperkuat narasi bahwa tren inflasi saat ini bergerak menuju target 2% yang diinginkan oleh Federal Reserve.
Pasar saham merespons data ini dengan penguatan moderat, sementara yield obligasi pemerintah AS mengalami penurunan ringan, mencerminkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter ke depan.
Kesimpulan: Rebound Kuat Tapi Masih Rawan
Reli sepekan ini menjadi momen pemulihan yang ditunggu-tunggu investor, setelah tekanan tajam yang terjadi akibat kekhawatiran kebijakan perdagangan. Namun, masa depan pasar masih sangat bergantung pada kejelasan arah kebijakan pemerintah AS setelah periode penundaan ini berakhir.
Investor kini bersikap lebih selektif dan waspada, menjadikan kebijakan tarif sebagai salah satu indikator kunci dalam menentukan strategi investasi di kuartal kedua 2025.
Investasi Saham AS Sekarang!
Berita Saham dalam Sepekan Terakhir
- 🌍 Bearish – Pasar saham Taiwan mengalami kejatuhan tajam pada Senin (7 April 2025), ketika indeks utama Taiex anjlok hingga 9,8% dalam satu hari perdagangan, penurunan terbesar dalam sejarah bursa tersebut. Kondisi ini resmi menempatkan Taiwan dalam zona bear market, setelah turun lebih dari 20% dari puncaknya pada Juli lalu.
Cek Harga TSM Hari Ini!
- 🐲 Bullish – Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) mencatatkan pertumbuhan pendapatan kuartalan sebesar 42% pada kuartal pertama 2025, menjadi NT$839,25 miliar (sekitar $25,5 miliar), melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan NT$830,5 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh lonjakan permintaan untuk server berbasis kecerdasan buatan (AI) dan smartphone, menjelang diberlakukannya tarif baru dari Amerika Serikat.
Cek Harga TSM Hari Ini!
- 🌍Bearish – Kebijakan dagang Amerika Serikat kembali jadi sorotan, kali ini dari industri penerbangan. Delta Air Lines, salah satu maskapai terbesar di dunia, secara terang-terangan menyatakan bahwa tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump berdampak negatif pada kinerja perusahaan. CEO Delta, Ed Bastian, bahkan menyebut kebijakan tersebut sebagai “pendekatan yang keliru”, menegaskan betapa seriusnya dampak yang dirasakan.
Cek Harga DAL Hari Ini!
- 🐲 Bearish – Ketika Presiden Donald Trump menerapkan tarif 25% atas kendaraan impor, produsen mobil Amerika Serikat menghadapi tekanan besar. Ketidakpastian ekonomi meningkat, dan produsen seperti Ford Motor harus bergerak cepat untuk menanggapi dampak dari kebijakan yang kontroversial ini.
Cek Harga F Hari Ini!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.