Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Valuasi Tinggi, Pertumbuhan Melambat, “The Magnificent 7” Masih Menarik?
Analisa Saham AS
Bagikan!

Valuasi Tinggi, Pertumbuhan Melambat, “The Magnificent 7” Masih Menarik?

10 December 2024
2 menit membaca
Valuasi Tinggi, Pertumbuhan Melambat, “The Magnificent 7” Masih Menarik?

Grup perusahaan besar yang dikenal sebagai The Magnificent 7 yaitu Apple, Amazon, Alphabet (Google), Meta, Microsoft, Nvidia, dan Tesla telah menjadi pusat perhatian di pasar saham AS dalam beberapa tahun terakhir. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan laba mereka mulai mendekati rata-rata perusahaan lain dalam indeks S&P 500 (S&P 493). Yang menarik, valuasi mereka tetap jauh lebih tinggi daripada pesaing lainnya. Apakah saatnya investor Indonesia mempertimbangkan ulang investasi mereka di saham-saham ini?

Kinerja Tak Lagi “Magnificent”

Menurut konsensus analis Wall Street, pertumbuhan laba bersih grup ini diproyeksikan sekitar 20% tahun depan. Sebagai perbandingan, anggota lain dalam S&P 500 diperkirakan tumbuh sebesar 16%. Namun, valuasi The Magnificent 7 tetap premium, dengan rasio harga terhadap laba (price-to-earnings ratio) median mencapai 30 kali pendapatan ke depan. Sebagai perbandingan, saham-saham besar lainnya di S&P 500 hanya diperdagangkan pada rasio median 19,5 kali.

Kesenjangan ini menimbulkan pertanyaan, seberapa lama investor bersedia membayar lebih untuk kinerja yang semakin mirip dengan pasar umum?

Taruhan pada Kecerdasan Buatan (AI)

Salah satu alasan utama valuasi tinggi grup ini adalah potensi kecerdasan buatan (AI). Nvidia, misalnya, telah menjadi pemimpin dalam penyediaan perangkat keras untuk teknologi AI, sementara Apple, Microsoft, Amazon, Meta, dan Alphabet berinvestasi besar-besaran untuk mengintegrasikan AI ke dalam produk mereka. Namun, beberapa ahli memperingatkan bahwa hype AI dapat mengikuti pola Gartner Hype Cycle, di mana antusiasme awal digantikan oleh kekecewaan sebelum teknologi mencapai stabilitas jangka panjang.

Selain itu, teknologi generatif seperti AI juga menghadapi tantangan, termasuk kesalahan model dan biaya yang semakin tinggi untuk menghasilkan peningkatan kecil. Investor harus waspada terhadap potensi perlambatan ini.

Tantangan Eksternal

Faktor eksternal juga mengancam prospek grup ini. Alphabet, misalnya, menghadapi tekanan antitrust dari Departemen Kehakiman AS, yang dapat memaksanya menjual peramban Chrome. Apple juga harus berurusan dengan penurunan penjualan iPhone di China dan potensi perang dagang baru dengan China di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Sementara itu, Tesla, yang memiliki valuasi 108 kali pendapatan ke depan, dianggap sebagai investasi paling berisiko di antara The Magnificent 7. Harga sahamnya didorong oleh janji teknologi robotaxi yang masih jauh dari realisasi.

Waktunya Take Profit?

Pada tahun 2024, saham-saham The Magnificent 7 telah memberikan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi analis. Namun, dengan valuasi yang tinggi dan risiko yang meningkat, beberapa investor, termasuk Warren Buffett, telah mulai mengambil keuntungan. Buffett, misalnya, mengurangi kepemilikannya di Apple, meskipun perusahaan tersebut tetap menjadi salah satu yang terbesar dalam portofolionya.

Saham-saham ini saat ini menyumbang hampir sepertiga dari kapitalisasi pasar S&P 500, yang berarti bahwa dana pensiun banyak orang di AS sangat terpapar pada kinerja grup ini. Sebagai investor Indonesia, diversifikasi dapat menjadi strategi yang bijaksana, mengingat tingginya risiko dari konsentrasi pada saham-saham mahal yang bergantung pada narasi yang sama.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

PenulisStephanus Renaldi
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku