Investasi jangka pendek adalah pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin mengelola dana dalam waktu singkat dengan potensi keuntungan yang menarik. Dengan memilih instrumen yang tepat, kamu bisa meraih keuntungan dalam hitungan bulan hingga satu tahun. Nah, berikut adalah beberapa contoh investasi jangka pendek yang bisa kamu pertimbangkan, termasuk opsi dengan modal kecil dan yang cocok untuk pemula.
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah salah satu investasi jangka pendek yang paling populer dan aman. Dengan menempatkan dana di deposito, kamu bisa mendapatkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Pilihan ini cocok untuk kamu yang tidak ingin mengambil risiko besar, karena deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Umumnya, tenor deposito berjangka berkisar antara 1 bulan hingga 1 tahun.
2. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah investasi jangka pendek dengan modal kecil yang juga sangat cocok untuk pemula. Produk ini menginvestasikan dana ke instrumen pasar uang, seperti deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Keuntungan dari reksadana pasar uang adalah likuiditasnya yang tinggi dan risiko yang relatif rendah. Kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal yang sangat terjangkau, bahkan mulai dari Rp100.000.
3. Surat Berharga Negara (SBN) Ritel
Surat Berharga Negara (SBN) ritel adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Salah satu jenis SBN yang cocok untuk investasi jangka pendek adalah SBN dengan tenor 1 hingga 2 tahun. Selain aman, SBN ritel juga memberikan imbal hasil yang kompetitif. Pemerintah biasanya menawarkan SBN ini beberapa kali dalam setahun, dan kamu bisa membelinya dengan mudah melalui berbagai platform investasi online.
4. Peer-to-Peer (P2P) Lending
P2P lending adalah platform yang menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman secara langsung. Sebagai investor, kamu bisa memberikan pinjaman kepada individu atau usaha kecil dengan imbal hasil yang cukup tinggi. Investasi jangka pendek untuk pemula ini menarik karena memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan instrumen tradisional. Namun, perlu diingat bahwa P2P lending memiliki risiko yang lebih tinggi, sehingga penting untuk memilih platform yang terpercaya dan memahami profil risiko peminjam.
5. Saham dengan Potensi Pertumbuhan Cepat
Meski saham umumnya dikenal sebagai investasi jangka panjang, beberapa saham memiliki potensi pertumbuhan cepat dalam waktu singkat, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai investasi jangka pendek. Saham-saham ini biasanya berasal dari perusahaan yang sedang berkembang pesat atau berpotensi mendapatkan keuntungan besar dalam jangka pendek. Namun, investasi ini memiliki risiko yang tinggi, sehingga penting untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan batasan risiko kamu.
Keuntungan dari Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek menawarkan beberapa keuntungan yang bisa menarik bagi berbagai kalangan. Berikut adalah beberapa keuntungannya:
1. Likuiditas Tinggi
Investasi jangka pendek biasanya mudah dicairkan tanpa harus menunggu waktu yang lama.
2. Risiko Terukur
Sebagian besar instrumen investasi jangka pendek memiliki risiko yang lebih terukur dan dapat diprediksi.
3. Fleksibilitas
Kamu bisa dengan mudah mengalihkan dana dari satu instrumen ke instrumen lain sesuai dengan kebutuhan atau kondisi pasar.
Tips Memilih Investasi Jangka Pendek
Memilih investasi jangka pendek yang tepat memerlukan pertimbangan yang matang. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu:
1. Kenali Tujuan Investasi
Tentukan tujuan dari investasi jangka pendek kamu, apakah untuk menambah tabungan, mendapatkan dana darurat, atau tujuan lainnya.
2. Periksa Likuiditas
Pastikan instrumen investasi yang kamu pilih memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dana dalam waktu dekat.
3. Analisis Risiko
Pahami risiko dari setiap instrumen dan sesuaikan dengan profil risiko kamu. Jangan tergiur dengan imbal hasil tinggi tanpa memahami risikonya.
Contoh investasi jangka pendek seperti deposito berjangka, reksadana pasar uang, SBN ritel, P2P lending, dan saham dengan potensi pertumbuhan cepat bisa menjadi pilihan yang menarik untuk mengelola dana dalam waktu singkat. Meskipun menawarkan fleksibilitas dan likuiditas, tetap penting untuk mempertimbangkan tujuan dan risiko investasi yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Jika kamu baru memulai, pertimbangkan untuk memulai dengan instrumen yang memiliki risiko lebih rendah seperti reksadana pasar uang atau SBN ritel. Dengan perencanaan yang tepat, investasi jangka pendek dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam perjalanan finansial kamu.
Membeli Aset Kripto dengan Aplikasi Reku
Sekarang kamu bisa membeli Bitcoin, Ethereum, dan crypto lainnya aplikasi Reku. Aplikasi ini memungkinkan investor untuk membeli crypto secara online dengan aman dan mudah karena diawasi oleh BAPPEBTI.
Langkah-langkah Membeli Aset Kripto di Reku
- Unduh dan Daftar: Unduh aplikasi Reku dan lakukan pendaftaran dengan mengikuti petunjuk yang ada.
- Verifikasi Akun: Lakukan verifikasi akun kurang dari 5 menit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Deposit Rupiah: Lakukan deposit dalam bentuk Rupiah ke aplikasi Reku. Kamu bisa melakukan transfer dari berbagai bank dan e-wallet, seperti BCA, Mandiri, CIMB Niaga, OVO, Dana, dan lain-lain.
- Pilih Aset Kripto: Cari crypto yang ingin kamu beli dari 100+ daftar aset kripto yang dimiliki Reku.
- Beli Crypto: Lakukan pembelian dengan mode Pro maupun Lightning sesuai preferensimu.
Foto diambil dari Freepik.