Akankah Bitcoin Naik Lagi? Analisis Harga Bitcoin dan Prediksi Masa Depan
Bitcoin, sebagai aset kripto paling populer di dunia, telah mengalami fluktuasi harga yang signifikan sejak pertama kali diperkenalkan. Kenaikan harga Bitcoin tercatat mencapai lebih dari 23.000% dalam waktu 9 tahun. Pertanyaan yang sering muncul di benak banyak investor adalah, “Akankah Bitcoin naik lagi?”
Sejarah Harga Bitcoin
Sejak diluncurkan pada tahun 2009 oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto, harga Bitcoin telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada awalnya, Bitcoin hampir tidak memiliki nilai moneter. Namun, seiring dengan meningkatnya adopsi dan perhatian dari media serta investor, harga Bitcoin mulai meroket. Puncak pertama terjadi pada Desember 2017 ketika harga Bitcoin mencapai sekitar US$20.000 per BTC. Setelah itu, harga Bitcoin mengalami koreksi besar dan jatuh ke sekitar US$3,000 pada akhir 2018.
Tahun 2020 dan 2021 menjadi periode luar biasa bagi Bitcoin, dengan harga mencapai sekitar US$64,000 pada April 2021, artinya naik 16 kali lipat dari harga di akhir 2018 (dalam waktu 4-5 tahun naik 1.600%). Namun, volatilitas tinggi yang menjadi ciri khas Bitcoin menyebabkan harga kembali turun drastis di tahun 2022. Pada Maret 2024, harga Bitcoin mencapai nilai tertingginya yaitu US$73,750.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Bitcoin
1. Adopsi Institusional
Adopsi institusional artinya adalah institusi besar seperti Tesla, Square, MicroStrategy, menggunakan Bitcoin atau jaringannya ke dalam proses usaha mereka. Selain itu, peluncuran produk keuangan berbasis Bitcoin, seperti ETF Bitcoin, juga berperan penting dalam menarik investasi. Adanya ETF Bitcoin ini menjadi peluang bagi banyak investor lainnya yang belum masuk ke dunia crypto dan mendorong tren dan kepercayaan pasar secara lebih luas lagi. Hal ini juga terbukti dengan adanya kenaikan yang signifikan pada harga Bitcoin.
2. Peraturan Pemerintah
Walaupun Bitcoin dibentuk sebagai mata uang digital yang tidak terikat pada pemerintahan, namun kita sebagai warga sebuah negara tetap diatur oleh sebuah peraturan dan hampir seluruh negara di dunia masih memiliki mata uang masing-masing yang masih memiliki nilai untuk digunakan bertransaksi. Maka dari itu, berbagai regulasi dari pemerintah di seluruh dunia memiliki dampak besar pada harga Bitcoin. Misalnya, larangan aset kripto di China telah menyebabkan penurunan harga yang tajam. Di sisi lain, adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador memberikan sinyal positif bagi pasar. Sedangkan di tanah air, Indonesia, Bitcoin dan koin crypto lainnya dianggap sebagai aset kripto bukan mata uang. Maka dari itu aset kripto bisa ditransaksikan sebagai sebuah aset investasi bukan untuk transaksi jual beli sebuah produk retail, makanan, dan lain-lain.
3. Teknologi dan Keamanan
Inovasi teknologi dan peningkatan keamanan dalam jaringan Bitcoin juga mempengaruhi kepercayaan investor. Fundamental teknologi yang membuat Bitcoin berbeda dan dipercaya adalah sisi desentralisasi. Selain itu, Bitcoin tetap terus berinovasi dan meningkatkan teknologi dan keamanan, seperti Lightning Network yang memungkinkan transaksi lebih cepat dan murah telah meningkatkan utilitas Bitcoin.
(insert free image here)
Baca Juga: Pilih Bitcoin atau Ethereum, Mana Yang Lebih Baik?
4. Kondisi Ekonomi Global
Krisis ekonomi dan inflasi dapat mendorong investor untuk mencari aset yang dianggap sebagai penyimpan nilai, seperti Bitcoin. Pandemi COVID-19, misalnya, telah memperkuat narasi Bitcoin sebagai “emas digital.” Namun di sisi lain, saat terjadi krisis, ada pula sentimen negatif yang membuat masyarakat lebih takut untuk menaruh liquid nya di sebuah aset yang tidak bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan dapat berdampak pada depresiasi harga Bitcoin.
5. Prediksi Harga Bitcoin di Masa Depan
Memprediksi harga Bitcoin di masa depan adalah tugas yang menantang karena berbagai faktor eksternal yang dapat mempengaruhi. Namun, beberapa ahli dan analis pasar percaya bahwa Bitcoin masih memiliki potensi untuk naik lebih tinggi.
- Analisis Teknikal
Berdasarkan analisis teknikal, beberapa indikator menunjukkan potensi bullish bagi Bitcoin. Pola grafik seperti “cup and handle” dan “head and shoulders” sering digunakan oleh trader untuk memprediksi pergerakan harga.
- Model Stock-to-Flow
Model stock-to-flow, yang mengukur kelangkaan aset, telah digunakan untuk memprediksi harga Bitcoin dengan cukup akurat di masa lalu. Menurut model ini, harga Bitcoin bisa mencapai ratusan ribu dolar dalam beberapa tahun ke depan.
- Pendapat Analis
Beberapa analis terkenal seperti Cathie Wood dari ARK Invest dan Mike Novogratz dari Galaxy Digital percaya bahwa Bitcoin masih dalam fase pertumbuhan awal dan bisa mencapai $500,000 dalam dekade berikutnya.
Cara Berinvestasi dalam Bitcoin
Setelah memahami kemungkinan harga Bitcoin yang naik dan beberapa faktor yang mempengaruhinya, kamu juga butuh mengetahui beberapa hal untuk memulai investasi di Bitcoin. Berikut merupakan beberapa panduan dasar investasi Bitcoin untuk pemula:
1. Gunakan Aplikasi Investasi Terpercaya
Ada banyak aplikasi investasi yang memungkinkan kamu untuk membeli, menjual, dan menyimpan Bitcoin dengan aman. Pastikan untuk memilih aplikasi yang memiliki reputasi baik dan fitur keamanan yang kuat. Reku sudah hadir sebagai aplikasi jual beli Bitcoin dan aset kripto lainnya sejak 2018 dan sudah memiliki lisensi Bappebti. Reku juga yang menjadi pionir yang mendapatkan lisensi untuk staking di Indonesia. Untuk mencoba menggunakan Reku, bisa download aplikasi di sini.
2. Diversifikasi Portofolio
Meskipun Bitcoin adalah aset yang menarik, penting untuk tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasikan portofolio investasi kamu dengan memasukkan aset lain seperti, jenis koin crypto lainnya, saham, obligasi, dan lain-lain. Diversifikasi portofolio juga bisa menyesuaikan profil risikomu.
3. Edukasi Diri
Sebelum berinvestasi, penting untuk mendidik diri sendiri tentang dasar-dasar Bitcoin dan teknologi blockchain. Ada banyak sumber daya online, termasuk kursus, buku, dan forum diskusi yang dapat membantu kamu memahami lebih baik. Kamu juga bisa menemukan banyak analisa mengenai berbagai aset kripto lainnya di sini.
4. Pantau Berita Terkini
Berita dan perkembangan terkini dalam dunia crypto dapat mempengaruhi harga Bitcoin secara signifikan. Situs berita finansial dan aset kripto adalah sumber yang baik untuk tetap terinformasi. Di beberapa jaringan, kamu bahkan bisa menyalakan alert untuk tetap bisa mendapatkan berita secara otomatis.
Jadi, Apakah Harga Bitcoin Akan Naik Lagi?
Apakah Bitcoin akan naik lagi? Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk adopsi institusional, regulasi pemerintah, inovasi teknologi, dan kondisi ekonomi global. Meskipun tidak ada yang bisa memprediksi masa depan dengan pasti, Bitcoin telah menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan yang signifikan.
Bagi kamu yang tertarik berinvestasi, penting untuk menggunakan aplikasi investasi yang andal, diversifikasi portofolio kamu, mendidik diri sendiri tentang pasar, dan tetap terinformasi dengan berita terkini. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh Bitcoin dan pasar aset kripto.
Keamanan Investasimu Prioritas Kami!
Aplikasi Reku tersedia di Android dan App Store. Download untuk mulai investasi lebih dari 100 aset kripto yang terdaftar. Alasan kenapa Reku menjadi pilihan bagi jutaan pengguna di Indonesia:
- Fee transaksi sangat rendah
- Tersedia mode Pro dan mode Lightning, cocok untuk segala jenis investor
- Staking dengan APY hingga 12.5% dan berlisensi BAPPEBTI
- Bisa mulai dengan modal Rp5.000
- Analisa setiap minggu dari Crypto Researcher Reku
Tunggu apa lagi? Ayo mulai perjalanan investasimu di Reku sekarang!