Bear Market Crypto: Penyebab, Cara Identifikasi, dan Strateginya
Bear market crypto adalah kondisi di mana harga crypto atau aset kripto secara umum mengalami penurunan tajam dan berlangsung dalam periode waktu yang cukup lama. Pada fase ini, investor sering kali merasa cemas dan ragu, tetapi memahami bagaimana cara menghadapinya bisa membantu mengurangi dampak kerugian dan bahkan memanfaatkan peluang yang ada.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara bertahan dan strategi investasi yang tepat di tengah bear market, simak artikel ini lebih lanjut!
Apa itu Bear Market Crypto?
Bear market crypto adalah kondisi pasar di mana harga crypto mengalami penurunan signifikan dan berkepanjangan, biasanya lebih dari 20% dari puncak harga sebelumnya.
Istilah “bear” sendiri merujuk pada pandangan negatif atau pesimis terhadap pasar, di mana investor merasa cemas dan takut, sering kali mengarah pada penurunan volume perdagangan dan keluarnya modal besar dari pasar.
Pada masa bear market, pasar kripto—yang dikenal dengan volatilitas tinggi—cenderung mengalami fluktuasi harga yang tajam dan berlangsung lebih lama, bisa beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun.
Contoh Bear Market di Dunia Crypto
Salah satu contoh bear market yang terkenal di dunia crypto terjadi pada tahun 2018, ketika harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan drastis setelah mencapai harga puncaknya di akhir 2017, sekitar $20.000 per koin.
Pada 2018, harga Bitcoin anjlok lebih dari 80%, turun hingga mencapai titik terendah sekitar $3.000. Penurunan ini juga diikuti oleh banyak altcoin lainnya, menciptakan suasana pasar yang penuh ketakutan dan pesimisme di kalangan investor.
Momen ini menjadi salah satu bear market terbesar dalam sejarah crypto, dan bagi banyak orang, ini adalah periode yang sangat menantang. Namun, bagi investor yang tetap bertahan dan memanfaatkan penurunan harga untuk membeli aset kripto berkualitas, bear market seperti ini sering kali memberikan peluang besar. Ketika pasar mulai pulih, mereka yang membeli di harga rendah biasanya bisa menikmati keuntungan signifikan.
Cara Mengidentifikasi Bear Market Crypto
Untuk mengidentifikasi bear market di crypto, kamu perlu memperhatikan beberapa tanda utama. Pertama, bear market ditandai dengan penurunan harga yang terus-menerus dalam waktu lama. Jika harga aset kripto, seperti Bitcoin atau Ethereum, turun tajam tanpa ada tanda-tanda pemulihan, itu bisa menjadi indikasi pasar sedang dalam kondisi bearish.
Selain itu, kamu juga perlu waspada terhadap lonjakan volatilitas atau perubahan harga yang sangat tajam. Biasanya, bear market juga disertai dengan berita negatif atau masalah besar di dunia crypto, seperti pelanggaran keamanan atau regulasi yang lebih ketat.
Faktor ekonomi global juga memengaruhi pasar crypto. Kenaikan suku bunga atau inflasi yang tinggi bisa memicu penurunan pasar secara keseluruhan, termasuk crypto.
Secara singkat, bear market bisa dikenali lewat harga yang terus turun, volatilitas tinggi, dan faktor ekonomi atau berita negatif yang memengaruhi pasar. Mengenali tanda-tanda ini dapat membantumu mempersiapkan strategi investasi yang lebih baik.
Penyebab Bear Market di Crypto
Bear market di crypto bisa dipicu oleh berbagai faktor yang menggerakkan pasar secara keseluruhan. Berikut beberapa penyebab utama yang perlu kamu waspadai:
Ketidakpastian Ekonomi Global
Krisis ekonomi atau inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi pasar keuangan global, termasuk pasar crypto. Ketika kondisi ekonomi global memburuk, banyak investor yang cenderung menjual aset mereka, mengalihkan dana ke instrumen yang lebih aman, atau menahan diri untuk berinvestasi. Hal ini bisa memicu penurunan harga aset kripto.
Regulasi yang Ketat
Berita tentang pembatasan atau larangan penggunaan crypto di beberapa negara sering kali menyebabkan kekhawatiran di pasar. Misalnya, keputusan pemerintah China yang melarang aktivitas penambangan crypto atau peraturan yang lebih ketat dari regulator dapat menciptakan ketidakpastian yang mengarah pada bear market di crypto.
Overvaluasi Aset
Kadang-kadang harga crypto bisa terlampau tinggi jika dibandingkan dengan nilai fundamentalnya. Hal ini sering terjadi ketika ada ekspektasi berlebihan di pasar. Ketika harga sudah terlalu tinggi, pasar akhirnya melakukan koreksi besar, yang dapat memicu terjadinya bear market.
Sentimen Negatif dari Keuangan Tradisional
Crypto sangat dipengaruhi oleh pandangan dari dunia keuangan tradisional. Ketika tokoh besar seperti CEO JPMorgan, Jamie Dimon, menyebut Bitcoin sebagai “penipuan” pada tahun 2017, pasar crypto langsung terpengaruh. Saat ini, isu inflasi dan suku bunga yang tinggi juga dapat menciptakan sentimen negatif, yang memperburuk keadaan pasar crypto.
Volume Perdagangan yang Menurun
Bear market juga bisa terjadi ketika volume perdagangan menurun drastis. Ketika investor lebih memilih untuk menahan atau menyimpan aset mereka, daripada melakukan transaksi jual-beli, pasar bisa kehilangan dinamika yang biasanya mendorong harga naik. Penurunan volume ini menandakan kurangnya kepercayaan dan bisa menjadi indikasi bear market crypto.
Pergerakan “Whale”
Whale adalah istilah untuk investor yang memiliki jumlah crypto yang sangat besar. Jika whale ini memutuskan untuk menjual aset mereka dalam jumlah besar secara tiba-tiba, harga pasar bisa turun drastis. Pergerakan seperti ini sering kali memicu penurunan harga yang lebih luas dan menjadi tanda bahwa bear market sedang berlangsung.
Death Cross
Ini adalah istilah teknikal yang mengacu pada kondisi di mana rata-rata pergerakan jangka pendek (50 hari) turun di bawah rata-rata pergerakan jangka panjang (200 hari). Death cross sering dianggap sebagai sinyal bearish di pasar dan bisa menjadi indikator bahwa bear market sedang dimulai.
Secara keseluruhan, bear market crypto bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, baik dari sisi ekonomi global, regulasi, atau pergerakan investor besar. Sebagai investor, penting untuk tetap waspada terhadap faktor-faktor ini agar kamu bisa mengantisipasi perubahan pasar dengan lebih baik.
Perbedaan Bear Market dan Bull Market
Di dunia crypto, kamu akan menghadapi dua kondisi pasar yang berbeda: bear market dan bull market. Keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda dan dapat mempengaruhi keputusan investasi kamu. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
Aspek | Bear Market | Bull Market |
Arah Harga | Harga aset crypto turun tajam dan bertahan lama. | Harga aset crypto naik secara signifikan dan terus meningkat. |
Permintaan & Penawaran | Lebih banyak orang yang menjual aset, penawaran lebih banyak dari permintaan. | Permintaan tinggi, banyak orang membeli crypto. |
Likuiditas | Likuiditas rendah, transaksi lebih sedikit. | Likuiditas tinggi, transaksi lebih banyak. |
Sentimen Pasar | Sentimen negatif, banyak investor cemas dan ragu. | Sentimen positif, investor merasa optimis. |
Pengaruh Ekonomi | Penurunan GDP, ketidakpastian ekonomi, dan resesi. | Pertumbuhan GDP, ekonomi lebih stabil dan optimis. |
Volume Perdagangan | Volume perdagangan menurun drastis. | Volume perdagangan meningkat pesat. |
Tingkat Pengangguran | Pengangguran tinggi, ekonomi melemah. | Pengangguran rendah, ekonomi berkembang. |
Bear market terjadi ketika harga crypto terus turun dan sering kali dipicu oleh sentimen negatif, penurunan ekonomi, atau regulasi ketat. Sebaliknya, bull market ditandai dengan kenaikan harga yang signifikan, sentimen positif, dan perekonomian yang lebih stabil.
Baca juga: Cari Tahu Perbedaan Bearish dan Bullish!
Cara Menghadapi Bear Market Crypto
Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi bear market dengan lebih tenang dan strategis:
1. Fokus pada Fundamental, Bukan Harga
Saat harga aset kripto turun drastis, jangan hanya terfokus pada fluktuasi harga jangka pendek. Alihkan perhatian kamu pada fundamental dari proyek atau aset yang kamu miliki.
Tanyakan pada diri sendiri apakah proyek crypto tersebut masih memiliki potensi jangka panjang. Jika ya, tetaplah fokus pada tujuan investasi jangka panjang, bukan hanya pada perubahan harga yang sementara.
2. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko saat pasar sedang dalam kondisi bearish. Dengan menyebar investasi kamu ke berbagai jenis aset, baik itu crypto, saham, obligasi, atau komoditas lain, kamu bisa meminimalkan dampak negatif dari penurunan harga di satu sektor. Strategi ini membantu melindungi portofolio kamu dari volatilitas yang sangat tinggi dalam pasar crypto.
3. Gunakan Strategi DCA (Dollar-Cost Averaging)
Dollar-Cost Averaging (DCA) adalah metode investasi di mana kamu membeli aset kripto dengan jumlah yang sama secara rutin, terlepas dari apakah harga sedang naik atau turun.
Metode ini memungkinkan kamu membeli lebih banyak aset saat harga rendah dan lebih sedikit saat harga tinggi, mengurangi risiko membeli pada harga puncak. Di bear market, DCA dapat menjadi strategi yang sangat efektif untuk mengakumulasi lebih banyak aset dengan harga yang lebih murah.
4. Jangan Panik dan Jual dalam Keadaan Emosional
Salah satu kesalahan terbesar saat menghadapi bear market adalah mengambil keputusan investasi berdasarkan emosi. Jangan terburu-buru menjual aset hanya karena harga sedang turun.
Jika kamu sudah menggunakan uang dingin dan memiliki tujuan jangka panjang, lebih baik bertahan dan menunggu pasar pulih. Ingat, bear market adalah siklus yang wajar dalam pasar, dan pasar crypto cenderung pulih setelah beberapa waktu.
5. Manfaatkan Bear Market untuk Belajar dan Meningkatkan Pengetahuan
Bear market adalah waktu yang tepat untuk belajar lebih banyak tentang dunia crypto. Kamu bisa memanfaatkan waktu ini untuk menggali lebih dalam tentang proyek-proyek crypto, memahami lebih baik risiko dan potensi pasar, serta mengembangkan strategi investasi yang lebih matang. Ketika bull run kembali, kamu akan lebih siap dan memiliki pengetahuan yang lebih baik untuk memaksimalkan keuntungan.
Meskipun bear market bisa menantang, dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa melangkah maju dan memanfaatkan peluang yang ada. Ingat, ketenangan dan perencanaan yang matang adalah kunci untuk bertahan dan meraih sukses dalam investasi crypto.
Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!
Foto diambil dari Freepik.