Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Finansial
Kamus
Teori
Crypto
Saham
Trading
Investasi
Bitcoin Zero Sum Game: Benarkah Bitcoin Hanya Permainan Untung-Rugi?
Crypto
Bagikan!

Bitcoin Zero Sum Game: Benarkah Bitcoin Hanya Permainan Untung-Rugi?

04 July 2025
4 menit membaca
Bitcoin Zero Sum Game: Benarkah Bitcoin Hanya Permainan Untung-Rugi?

Key Takeaways:

  • Bitcoin zero sum game artinya keuntungan satu trader sering berasal dari kerugian trader lain, terutama di trading jangka pendek. Jadi, kalau satu pihak untung, pihak lain bisa rugi.
  • Meski begitu, Bitcoin nggak sepenuhnya zero sum game. Dari sisi besar, Bitcoin memicu lahirnya teknologi blockchain, membuka lapangan kerja, dan jadi inovasi keuangan baru yang menciptakan nilai di luar sekadar jual beli.
  • Risiko zero sum game di Bitcoin adalah volatilitas tinggi, overtrading, dan kurang riset. Karena itu, trader wajib punya strategi, pakai modal dingin, pasang stop loss, dan disiplin analisis.

Kalau kamu sudah lama baca berita soal aset digital, pasti pernah dengar istilah Bitcoin zero sum game. Istilah ini bikin penasaran: benarkah Bitcoin hanyalah permainan di mana kalau satu orang untung, orang lain harus rugi? Konsep zero sum game memang sering jadi perdebatan. Tapi, apa iya benar sesederhana itu?

Apa Itu Zero Sum Game?

Zero sum game secara sederhana berarti total untung dan rugi dalam sebuah permainan atau aktivitas selalu sama. Kalau ada yang untung Rp 1 juta, berarti ada pihak lain yang rugi Rp 1 juta. Zero artinya saldonya tetap nol.

Permainan poker, catur taruhan, hingga beberapa instrumen derivatif di pasar keuangan sering dianggap zero sum game karena pemenang hanya bisa menang kalau ada pihak yang kalah.

Lalu, Bitcoin Zero Sum Game Itu Apa?

Nah, dalam dunia kripto, muncul anggapan bahwa Bitcoin zero sum game berlaku karena keuntungan satu trader biasanya datang dari kerugian trader lain. Contohnya begini: kamu beli Bitcoin di harga Rp 500 juta per BTC, lalu menjualnya di harga Rp 600 juta. Kamu untung Rp 100 juta. Tapi orang yang beli di harga Rp 600 juta menanggung risiko rugi kalau harga turun lagi ke Rp 550 juta.

Jadi, uang berpindah tangan dari dompet pembeli ke penjual, tidak ada nilai “baru” yang benar-benar diciptakan dari aktivitas jual beli ini. Karena itu, banyak orang menyebut pasar Bitcoin, terutama trading jangka pendeknya, mirip zero sum game.

Apakah Benar Bitcoin 100% Zero Sum Game?

Memang benar konsep zero sum game sering berlaku di trading spekulatif. Tapi kalau kamu lihat dari sisi yang lebih luas, Bitcoin nggak sepenuhnya zero sum game. Kenapa? Ini alasannya:

1. Ada Teknologi Baru

Lewat Bitcoin, teknologi blockchain lahir dan bikin sistem keuangan tradisional berubah. Jadi, ada nilai lebih yang tercipta dari inovasi ini.

2. Beda Tujuan: Jangka Pendek vs Jangka Panjang

Trader harian biasanya main cepat cari untung, mirip zero sum game. Tapi kalau kamu pegang Bitcoin untuk jangka panjang (HODL), banyak yang yakin nilainya bakal naik seiring makin banyak orang pakai. Jadi tidak hanya uang yang berpindah tangan, tapi ada peluang nilai baru tercipta.

3. Buka Lapangan Kerja

Dari Bitcoin, muncul bursa kripto, penambang (miner), pengembang aplikasi, sampai perusahaan teknologi. Semua ini bikin roda ekonomi jalan dan nyiptain lapangan kerja nyata.

Kesimpulannya, konsep zero sum game memang pas untuk trading jangka pendek. Tapi secara keseluruhan, Bitcoin tetap punya potensi nilai tambah di luar sekadar untung-rugi.

Contoh Nyata Bitcoin Zero Sum Game

Biar makin paham, yuk lihat ilustrasi:

A beli 1 BTC di harga Rp 400 juta. Ketika harga naik jadi Rp 500 juta, A jual ke B. Maka A untung Rp 100 juta. Kalau harga turun lagi ke Rp 450 juta, B rugi Rp 50 juta kalau menjualnya.

Dalam transaksi ini, A dan B ibarat pemain di konsep zero sum game. Satu untung, satu potensi rugi. Permainan untung-rugi inilah yang bikin pasar Bitcoin sangat kompetitif.

Perbedaan Bitcoin Zero Sum Game dengan Saham

Orang sering membandingkan zero sum game dengan saham. Bedanya apa? Di saham, investor berpartisipasi pada nilai fundamental perusahaan. Perusahaan bisa tumbuh, laba naik, dividen dibagikan. Nilai tercipta secara nyata. Jadi, saham lebih mirip positive sum game.

Di zero sum game, keuntungan jangka pendek murni bergantung fluktuasi harga dan sentimen pasar, bukan pertumbuhan pendapatan atau dividen. Ini kenapa trader aktif harus ekstra cermat.

Risiko di Balik Zero Sum Game

1. Volatilitas Tinggi

Harga Bitcoin bisa naik-turun drastis dalam hitungan jam.

2. Kurang Riset

Trader pemula sering asal ikut tren tanpa strategi. Akhirnya, jadi “pihak yang rugi” dalam zero sum game.

3. Overtrading

Karena ingin cuan cepat, banyak trader terjebak buka-tutup posisi berlebihan. Padahal, biaya transaksi dan spread bisa memakan profit.

Tips Bijak Menghadapi Zero Sum Game

1. Belajar Analisis

Pahami pola harga, tren, dan indikator teknikal. Jangan cuma FOMO.

2. Pakai Modal Dingin

Gunakan uang yang siap rugi. Jangan pakai dana kebutuhan utama.

3. Gunakan Stop Loss

Disiplin batasi kerugian supaya tidak terseret arus harga yang fluktuatif.

4. Pikir Jangka Panjang

Kalau ragu trading harian, bisa pertimbangkan investasi jangka panjang dengan strategi HODL.

Singkatnya, Bitcoin zero sum game adalah konsep yang menjelaskan bahwa trading Bitcoin jangka pendek ibarat arena untung-rugi, ada yang untung, ada yang rugi. Tapi kalau dilihat lebih luas, Bitcoin tetap punya potensi nilai ekonomi lewat adopsi teknologi, inovasi blockchain, dan peluang jangka panjang.

Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading

Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!

Kasih Maharani
PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku