MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Buyback Saham? Ini Proses, Fungsi, dan Keuntungannya
Teori
Bagikan!

Apa itu Buyback Saham? Ini Proses, Fungsi, dan Keuntungannya

17 April 2024
7 menit membaca
Apa itu Buyback Saham? Ini Proses, Fungsi, dan Keuntungannya

Buyback saham adalah kondisi di mana perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri dari pasar terbuka. Tujuannya untuk meningkatkan nilai saham, menunjukkan keyakinan perusahaan terhadap prospeknya, atau mengurangi jumlah saham beredar untuk meningkatkan laba per saham. Yuk, ketahui apa itu buyback saham, proses, dan keuntungannya berikut ini. 

Apa itu Buyback Saham?

Buyback saham adalah kegiatan di mana sebuah perusahaan membeli kembali saham-sahamnya sendiri yang telah beredar di pasar. Proses ini dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah saham yang beredar di publik. 

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan buyback, di antaranya untuk meningkatkan nilai saham yang tersisa dengan mengurangi pasokan, memperkuat kendali atas perusahaan, dan menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap kesehatan finansial perusahaan.

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan buyback, mereka menggunakan kas yang tersedia untuk membeli saham-saham tersebut. Saham yang dibeli kembali ini kemudian bisa dijadikan sebagai saham treasury yang tidak memiliki hak suara atau hak dividen. 

Ini berarti saham tersebut secara teknis masih dimiliki oleh perusahaan tapi tidak dihitung sebagai saham yang beredar dalam perhitungan laba per saham atau voting rights.

Bagaimana Proses Buyback Saham?

Proses ini bisa dilakukan melalui beberapa metode dan melibatkan beberapa tahapan penting. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang bagaimana perusahaan melakukan buyback saham.

1. Pengambilan Keputusan dan Persetujuan

Langkah pertama dalam proses buyback adalah pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan. Manajemen harus mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan memutuskan apakah buyback saham adalah langkah yang tepat. 

Setelah itu, keputusan buyback harus mendapatkan persetujuan dari dewan direksi. Dalam beberapa kasus, terutama tergantung pada regulasi di negara atau wilayah tempat perusahaan beroperasi, persetujuan dari pemegang saham juga mungkin diperlukan.

2. Pengumuman Rencana Buyback

Setelah mendapatkan persetujuan yang diperlukan, perusahaan akan mengumumkan rencana buyback ke publik. 

Pengumuman ini biasanya mencakup detail seperti jumlah saham yang akan dibeli kembali, metode buyback yang akan digunakan, dan jangka waktu pelaksanaannya. Pengumuman ini penting karena seringkali mempengaruhi harga saham di pasar.

3. Metode Buyback

Perusahaan dapat memilih salah satu dari beberapa metode buyback:

  • Tender Offer: Perusahaan menawarkan untuk membeli saham kembali dari pemegang saham mereka pada harga premium tertentu selama periode waktu yang terbatas.
  • Pembelian Pasar Terbuka: Perusahaan membeli saham kembali secara langsung dari pasar saham pada harga pasar yang berlaku. Metode ini biasanya dilakukan selama periode yang lebih panjang dan tidak mempengaruhi harga saham secara langsung seperti tender offer.
  • Pembelian Pribadi: Pembelian kembali saham dari pemegang saham tertentu, biasanya dilakukan dalam situasi khusus.

4. Pelaksanaan Buyback

Setelah metode dipilih, perusahaan akan mulai membeli kembali sahamnya sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Selama proses ini, perusahaan harus mematuhi semua peraturan pasar modal yang berlaku, termasuk aturan tentang transparansi dan batas pembelian harian.

5. Pencatatan Keuangan dan Penyelesaian

Saham yang berhasil dibeli kembali kemudian diubah statusnya menjadi saham treasury dan dicatat sebagai pengurangan dari saham beredar di laporan keuangan perusahaan. Saham treasury ini tidak memiliki hak suara dan tidak berhak menerima dividen.

6. Pengaruh terhadap Perusahaan

Secara keuangan, buyback dapat meningkatkan rasio laba per saham karena mengurangi jumlah saham yang beredar. 

Namun, hal ini juga berarti perusahaan menggunakan kas yang mereka miliki, yang bisa jadi alat penting untuk ekspansi atau investasi lainnya. Oleh karena itu, buyback harus dilakukan setelah pertimbangan yang matang.

Kenapa Perusahaan Melakukan Buyback Saham?

Perusahaan melakukan buyback saham karena beberapa alasan strategis yang menguntungkan baik bagi perusahaan maupun para pemegang sahamnya. Mari kita pahami berbagai motivasi di balik keputusan ini:

1. Meningkatkan Nilai Saham yang Beredar

Salah satu alasan utama perusahaan melakukan buyback adalah untuk meningkatkan nilai saham yang beredar. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar, perusahaan secara teoritis meningkatkan laba per saham (EPS). 

Hal ini sering kali dianggap oleh pasar sebagai tanda positif, karena EPS yang lebih tinggi dapat menarik lebih banyak investor dan meningkatkan harga saham.

2. Menggunakan Dana Lebih Efektif

Kadang perusahaan memiliki kelebihan kas dan tidak banyak opsi investasi yang menguntungkan atau proyek yang memerlukan pendanaan. 

Dalam kasus seperti ini, buyback bisa menjadi cara efektif untuk menggunakan dana tersebut untuk memberikan pengembalian kepada pemegang saham, daripada membiarkan uang tersebut tidak menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan.

3. Memberi Sinyal Kepercayaan dari Manajemen

Ketika perusahaan melakukan buyback, ini sering diinterpretasikan sebagai sinyal bahwa manajemen percaya saham perusahaan saat ini dihargai terlalu rendah. 

Ini dapat dipandang sebagai tanda manajemen yakin pada prospek jangka panjang perusahaan, yang bisa meningkatkan kepercayaan investor.

4. Mengontrol atau Mencegah Pengambilalihan

Buyback saham juga bisa bertujuan untuk mengurangi risiko pengambilalihan yang tidak diinginkan. 

Ketika perusahaan membeli kembali saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar, perusahaan dapat meningkatkan porsi kepemilikan saham oleh pemegang saham setia dan mengurangi jumlah saham yang bisa dibeli oleh pihak yang mungkin ingin mengambil alih.

5. Optimalisasi Struktur Modal

Perusahaan seringkali melakukan buyback sebagai cara untuk mengoptimalkan struktur modal mereka. Ini bisa termasuk usaha untuk mengurangi leverage (rasio utang) atau mengubah komposisi modal untuk mencapai keseimbangan yang lebih efisien antara utang dan ekuitas, tergantung pada kondisi pasar dan tujuan strategis perusahaan.

6. Memberikan Penghargaan kepada Pemegang Saham

Buyback saham juga dapat dilihat sebagai cara untuk memberikan penghargaan kepada pemegang saham. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar, setiap saham yang tersisa mungkin menjadi lebih berharga, dan pemegang saham yang tidak menjual kembali saham mereka bisa mendapatkan manfaat dari peningkatan nilai kepemilikan mereka.

Masing-masing alasan ini mencerminkan berbagai strategi yang dapat diambil oleh perusahaan untuk memastikan pertumbuhan dan stabilitas dalam jangka panjang. Sebagai investor atau pemegang saham, penting bagimu untuk memahami alasan di balik buyback karena hal ini bisa mempengaruhi keputusan investasi kamu.

Jenis Buyback Saham

Mari kita jelajahi tiga jenis buyback saham yang paling umum: Tender Offer, Open-Market Repurchase, dan Dutch Auction.

1. Tender Offer

Dalam metode Tender Offer, perusahaan menawarkan untuk membeli saham kembali dari pemegang saham mereka dengan harga yang biasanya lebih tinggi dari harga pasar saat itu. 

Perusahaan akan menetapkan jumlah saham yang ingin dibeli kembali dan harga tertentu yang mereka bersedia bayar. Kamu sebagai pemegang saham kemudian dapat memutuskan apakah ingin menjual saham dalam jumlah tertentu atau tidak sama sekali pada harga yang ditawarkan. 

Metode ini memungkinkan perusahaan untuk membeli kembali jumlah saham yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

2. Open-Market Repurchase

Metode Open-Market Repurchase adalah saat perusahaan membeli sahamnya kembali langsung di pasar terbuka, seperti investor biasa. 

Ini adalah cara yang paling umum dan fleksibel untuk buyback karena perusahaan dapat membeli saham kapan saja mereka merasa harga sahamnya undervalued atau ketika mereka memiliki kelebihan dana. 

Dalam metode ini, perusahaan tidak menetapkan jumlah saham yang spesifik atau harga pembelian; mereka hanya membeli saham secara bertahap, yang membantu menghindari pengaruh besar pada harga saham.

3. Dutch Auction

Dutch Auction adalah metode yang lebih kompleks di mana perusahaan mengumumkan bahwa mereka ingin membeli saham kembali dan meminta pemegang saham untuk mengirimkan penawaran pada harga di mana mereka bersedia menjual saham mereka. 

Dalam metode ini, pemegang saham menentukan harga di antara range yang diberikan oleh perusahaan. Setelah periode penawaran selesai, perusahaan menentukan harga pembelian tunggal yang terendah yang memungkinkan mereka membeli jumlah saham yang diinginkan. 

Semua pemegang saham yang menawarkan menjual sahamnya pada atau di bawah harga ini akan menjual sahamnya pada harga yang sama. Metode ini memberikan fleksibilitas bagi pemegang saham untuk menentukan nilai jual saham mereka dan bagi perusahaan untuk mengontrol berapa banyak saham yang dibeli kembali.

Ketiga metode buyback ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan metode seringkali bergantung pada kondisi pasar, tujuan strategis perusahaan, dan preferensi manajemen. Sebagai pemegang saham, penting bagimu untuk memahami jenis-jenis buyback ini karena dapat mempengaruhi cara kamu mengelola investasi saham dalam perusahaan tersebut.

Keuntungan dan Kerugian Buyback Saham

Berikut ini daftar keuntungan dan kerugiannya ketika perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri: 

Keuntungan

  • Meningkatkan ketertarikan investor baru setelah melakukan buyback saham karena dapat meningkatkan EPS saham dan mengurangi rasio P/E, sehingga harga saham dianggap memiliki nilai yang lebih baik.
  • Memungkinkan perusahaan untuk memberikan imbalan kepada pemegang saham dengan mengembalikan uang ke kantong mereka, terutama jika perusahaan percaya bahwa saham mereka di pasar dihargai rendah.

Kerugian

  • Buyback saham melibatkan pengeluaran modal yang dapat membuat investor bertanya-tanya mengapa perusahaan tidak menggunakannya untuk mengembangkan bisnis.
  • Perusahaan harus berhati-hati karena buyback dapat menurunkan harga saham yang lebih tinggi, yang bisa menjadi indikasi masalah dalam perusahaan meskipun buyback dilakukan.

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu buyback saham. Secara keseluruhan, buyback saham adalah salah satu cara yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mengelola struktur modal dan mengembalikan nilai kepada pemegang saham. 

Selain berinvestasi dalam saham di pasar saham tradisional, semakin banyak investor yang tertarik untuk mengalokasikan sebagian dari portofolio mereka ke cryptocurrency. Hal ini karena cryptocurrency menawarkan potensi keuntungan yang tinggi dan diversifikasi yang berbeda dari pasar keuangan konvensional. 

Pelajari tentang berbagai jenis cryptocurrency, teknologi blockchain yang mendasarinya, dan risiko serta potensi keuntungan yang terkait. Cek di sini: Market Kripto Reku.

 

Referensi:

 

Foto diambil dari Freepik.