Ketika kamu memulai perjalanan investasi, salah satu istilah yang sering kamu dengar adalah “capital gain“. Istilah ini sangat penting dalam dunia investasi karena berkaitan langsung dengan keuntungan yang kamu peroleh dari investasi. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang apa itu capital gain dan bagaimana ini bisa mempengaruhi keputusan investasi kamu.
Apa itu Capital Gain?
Capital gain adalah keuntungan yang kamu peroleh dari penjualan aset atau investasi yang harganya telah naik dari harga pembelian awal. Aset tersebut bisa berupa saham, properti, atau investasi lainnya.
Jika kamu membeli saham seharga Rp100.000 dan menjualnya seharga Rp150.000, maka kamu mendapatkan capital gain sebesar Rp50.000. Sederhananya, ini adalah selisih antara harga jual dan harga beli yang menjadi keuntunganmu.
Pentingnya Capital Gain dalam Investasi
Memahami konsep capital gain sangat penting karena membantu kamu mengidentifikasi dan strategi investasi yang efektif. Investasi yang diarahkan untuk mendapatkan capital gain jangka panjang sering kali lebih stabil dan memberikan imbal hasil yang lebih baik karena pertumbuhan nilai aset yang konsisten.
Jenis Capital Gain
Ada dua jenis capital gain yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Capital Gain Jangka Pendek
Ini terjadi ketika kamu membeli dan menjual aset dalam waktu kurang dari satu tahun. Keuntungan ini sering kali dikenai pajak lebih tinggi karena dianggap sebagai penghasilan reguler.
2. Capital Gain Jangka Panjang
Keuntungan ini diperoleh dari penjualan aset yang kamu pegang lebih dari satu tahun. Biasanya, tarif pajak untuk capital gain jangka panjang lebih rendah, membuatnya lebih menguntungkan untuk investasi jangka panjang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Capital Gain
Berbagai faktor bisa mempengaruhi besar kecilnya capital gain yang kamu peroleh, termasuk:
- Kondisi pasar: Pasar yang sedang naik cenderung meningkatkan harga aset, sementara pasar yang turun bisa menurunkan nilai jual.
- Kinerja perusahaan: Untuk saham, kinerja perusahaan sangat berpengaruh. Jika perusahaan melaporkan keuntungan yang baik atau mendapatkan prospek baru, harga sahamnya mungkin naik.
- Faktor ekonomi makro: Perubahan suku bunga, inflasi, dan kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi harga aset.
Perbedaan Antara Capital Gain dan Dividen
Dalam dunia investasi, terutama di pasar saham, dua konsep yang sering menjadi topik pembicaraan adalah capital gain dan dividen. Kedua istilah ini menunjukkan cara berbeda yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham.
Mari kita bahas lebih lanjut tentang apa itu capital gain dan dividen serta perbedaan utamanya berikut ini:
1. Sumber Keuntungan
- Capital Gain: Keuntungan diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham.
- Dividen: Keuntungan diperoleh dari pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham.
2. Waktu Penerimaan Keuntungan
- Capital Gain: Kamu memperoleh capital gain saat menjual saham.
- Dividen: Dividen dibayarkan pada periode tertentu (misalnya tiap kuartal atau tahunan) tanpa perlu menjual saham.
3. Tingkat Kestabilan
- Capital Gain: Tergantung pada fluktuasi pasar, bisa sangat variatif.
- Dividen: Lebih stabil, tergantung pada kebijakan pembagian dividen perusahaan dan kinerjanya.
4. Pajak
- Capital Gain: Dikenakan pajak capital gain yang jumlahnya tergantung pada lama kamu memegang saham tersebut (jangka pendek atau jangka panjang).
- Dividen: Biasanya dikenakan pajak dividen, yang tarifnya bisa bervariasi berdasarkan kebijakan fiskal.
Pilihan antara mencari capital gain atau dividen tergantung pada tujuan keuangan dan toleransi risiko kamu. Jika kamu mencari penghasilan reguler dan lebih stabil, investasi di perusahaan yang rutin membayar dividen bisa menjadi pilihan.
Namun, jika kamu lebih menyukai potensi keuntungan besar dari kenaikan harga saham, mencari capital gain mungkin lebih sesuai untukmu.
Cara Menghitung Capital Gain dan Pajaknya
Untuk memahaminya dengan lebih baik, yuk kita pelajari rumus capital gain dan cara menghitung pajaknya.
Rumus Capital Gain
Capital Gain = Harga Jual – (Harga Beli x Jumlah Produk) |
Di mana:
- Harga Jual adalah jumlah uang yang kamu terima dari penjualan aset.
- Harga Beli adalah total biaya yang kamu keluarkan untuk memperoleh aset tersebut, termasuk biaya pembelian awal dan biaya lain yang terkait dengan kepemilikan dan penjualan aset.
Contoh Penghitungan Capital Gain
Misalkan kamu membeli saham seharga Rp10.000.000 dan kemudian menjualnya dengan harga Rp15.000.000 setelah beberapa waktu. Mari kita hitung capital gain dan pajaknya.
- Harga Beli: Rp10.000.000
- Harga Jual: Rp15.000.000
- Jumlah Produk yang Dibeli: 1 (satu lot saham)
Jadi, perhitungan capital gain adalah:
- Capital Gain = Harga Jual − (Harga Beli × Jumlah Produk yang Dibeli)
- Capital Gain = Rp15.000.000 − (Rp10.000.000 × 1)
- Capital Gain = Rp15.000.000 − 10.000.000
- Capital Gain=Rp5.000.000
Menghitung Pajak Capital Gain
Di banyak negara, pajak capital gain dihitung berdasarkan berapa lama kamu memegang aset tersebut sebelum menjualnya. Di Indonesia, pajak capital gain biasanya berkisar antara 15% dari nilai transaksi penjualan saham untuk investor ritel.
Pajak = Capital Gain × Tarif Pajak |
Dari perhitungan sebelumnya, capital gain yang kamu dapatkan dari penjualan saham tersebut adalah Rp5.000.000. Misalnya, jika tarif pajak capital gain adalah 15%, maka pajak yang harus dibayar adalah 15% dari Rp5.000.000. Untuk menghitung pajak capital gain:
- Pajak = Capital Gain × Tarif Pajak
- Pajak = Rp5.000.000 × 15%
- Pajak = Rp750.000
Jadi, jika tarif pajak capital gain adalah 15%, maka kamu harus membayar pajak sebesar Rp750.000 dari capital gain Rp5.000.000 yang kamu dapatkan dari penjualan saham.
Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu capital gain. Ini adalah komponen kunci dalam menilai keberhasilan investasi. Mengelola dan memahami kapan harus menjual aset untuk memaksimalkan capital gain bisa sangat mempengaruhi kesehatan finansial jangka panjangmu.
Kamu juga dapat meningkatkan capital gain dengan melakukan diversifikasi portofolio investasi. Dengan memiliki beragam aset dalam portofolio, seperti saham dan cryptocurrency, investor dapat mengimbangi risiko tertentu yang terkait dengan masing-masing kelas aset.
Salah satu keuntungan utama dari investasi cryptocurrency adalah potensi pertumbuhan nilai aset yang cepat. Beberapa cryptocurrency, seperti Bitcoin dan Ethereum, telah mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, memberikan peluang bagi investor untuk memperoleh keuntungan yang substansial.
Kamu dapat pelajari lebih lanjut tentang investasi cryptocurrency, potensi keuntungan, dan harganya berikut ini: Market Kripto Reku.
Foto diambil dari Freepik.