MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Debt to Equity Ratio, Si Konsep Penting dalam Keuangan
Teori
Bagikan!

Apa itu Debt to Equity Ratio, Si Konsep Penting dalam Keuangan

22 April 2024
3 menit membaca
Apa itu Debt to Equity Ratio, Si Konsep Penting dalam Keuangan

Debt to Equity Ratio adalah salah satu rasio keuangan yang penting dalam menganalisis kesehatan finansial suatu perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep Debt to Equity Ratio, bagaimana cara menghitungnya, dan mengapa penting hal ini penting. 

 

Apa Itu Debt to Equity Ratio dan Mengapa Ini Penting?

Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu konsep penting dalam dunia keuangan yang membantu kita memahami sehatnya keuangan suatu perusahaan. Ini adalah cara sederhana untuk melihat seberapa besar perusahaan menggunakan utang dibandingkan dengan modal sendiri untuk mendanai operasinya.

 

Bagaimana Cara Menghitungnya?

melibatkan jumlah liabilitas dan jumlah ekuitas. Rumusnya adalah:

Debt to Equity Ratio = Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas

Atau, dalam bentuk persentase:

Debt to Equity Ratio = (Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas) x 100%

Perhitungan ini melibatkan evaluasi terhadap total kewajiban perusahaan (termasuk utang jangka panjang dan utang lancar) dan total ekuitas (modal yang ditanamkan dalam perusahaan). Dengan memahami rasio ini, perusahaan dapat memperoleh wawasan tentang seberapa besar proporsi kewajiban mereka dibandingkan dengan ekuitas, yang menjadi penting dalam menilai tingkat risiko dan stabilitas keuangan mereka.

 

Ketentuan Debt to Equity Ratio

Berikut adalah pedoman untuk memahami Debt to Equity Ratio dan implikasi dari hasil perhitungannya:

  1. Debt to Equity Ratio 1 atau 100%

Jika rasio debt to equity adalah 1 atau 100%, itu menunjukkan kondisi keuangan yang sehat bagi perusahaan. Dalam situasi gagal bayar, ekuitas yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk membayar utang, memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan hasil dari penjualan ekuitas. Namun, hak investor baru akan diakui setelah pemberi utang dan pemegang saham preferen.

  1. Debt to Equity Ratio di Atas 1 atau 100%

Jika rasio debt to equity melebihi 1 atau 100%, perusahaan dapat dianggap aman, tetapi kondisi keuangan perlu dipertimbangkan. Keamanan ini tergantung pada sumber utang perusahaan; jika utang usaha, kondisi keuangan dapat dianggap baik, tetapi jika utang bank atau obligasi, perlu dicermati.

  1. Debt to Equity Ratio di Atas 2 atau 200%

Rasio debt to equity di atas 2 atau 200% menunjukkan bahwa perusahaan sangat rentan terhadap risiko keuangan. Kondisi ini umumnya terlihat di pasar saham Indonesia.

Dengan memahami Debt to Equity Ratio, para investor dan pemberi pinjaman dapat menilai risiko dan potensi pengembalian suatu bisnis. Itu juga menjadi petunjuk bagi perusahaan tentang kesehatan keuangan mereka dan strategi pembiayaan yang tepat untuk pertumbuhan mereka.

 

Mengapa Debt to Equity Ratio Penting?

Debt to Equity Ratio adalah metrik penting dalam menganalisis struktur keuangan suatu perusahaan. Berikut adalah alasan mengapa Debt to Equity Ratio dianggap penting:

  1. Pengukuran Kesehatan Keuangan: Debt to Equity Ratio memberikan gambaran tentang seberapa sehat keuangan perusahaan dengan membandingkan jumlah utang yang dimiliki dengan ekuitasnya. Rasio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih bergantung pada modal sendiri daripada utang, sementara rasio yang tinggi dapat menunjukkan risiko finansial.
  2. Penilaian Risiko: Rasio Debt to Equity memungkinkan para investor dan pemberi pinjaman untuk menilai tingkat risiko yang terkait dengan investasi atau pemberian pinjaman kepada perusahaan. Semakin tinggi rasio tersebut, semakin besar risiko bahwa perusahaan mungkin kesulitan membayar utangnya.
  3. Keputusan Investasi dan Pembiayaan: Para investor menggunakan Debt to Equity Ratio sebagai salah satu faktor dalam membuat keputusan investasi. Rasio yang rendah mungkin menandakan bahwa perusahaan memiliki struktur modal yang sehat dan menarik bagi investor. Di sisi lain, manajemen perusahaan dapat menggunakan rasio ini sebagai panduan untuk menentukan apakah mereka harus menggunakan utang tambahan atau modal sendiri untuk membiayai proyek atau ekspansi.
  4. Kecenderungan Industri dan Perbandingan: Debt to Equity Ratio juga membantu dalam memahami kecenderungan industri dan melakukan perbandingan antara perusahaan sejenis. Membandingkan rasio ini dengan perusahaan dalam industri yang sama dapat memberikan wawasan tentang praktik terbaik dan performa relatif perusahaan.
  5. Kepatuhan Peraturan Keuangan: Beberapa lembaga pengatur mungkin memiliki persyaratan atau batasan terkait rasio utang terhadap ekuitas untuk memastikan kestabilan dan keberlanjutan keuangan. Memahami dan memantau Debt to Equity Ratio membantu perusahaan mematuhi peraturan tersebut.

Secara keseluruhan, Debt to Equity Ratio adalah indikator penting yang membantu para pemangku kepentingan memahami struktur keuangan perusahaan, mengevaluasi risiko, dan membuat keputusan investasi dan pembiayaan yang tepat.

Debt to Equity Ratio adalah alat sederhana yang membantu kita memahami seberapa besar perusahaan menggunakan utang dibandingkan dengan modal sendiri. Dengan memahami DER, kita dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan memahami risiko keuangan yang mungkin dihadapi suatu perusahaan.

Tertarik dengan edukasi seputar crypto dan tips keuangan lainnya, kunjungi Reku Kampus sekarang.

 

Foto diambil dari Freepik.