Di dunia crypto, Decentralized Exchange adalah sebuah trobosan yang muncul sebagai pemain yang mengubah permainan. Platform-platform ini menawarkan pendekatan revolusioner dalam perdagangan aset digital, memberikan pengguna keamanan, privasi, dan kendali yang lebih besar atas investasi mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu DEX, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa mereka mendapatkan popularitas dalam ekosistem crypto!
Apa Itu DEX?
DEX merupakan singkatan dari Decentralized Exhange. Dari pengertiannya, Decentralized Exchange adalah crypto exchange yang beroperasi secara terdesentralisasi. Berbeda dengan pertukaran tradisional atau yang biasa dikenal sebagai Centralize Exchange, DEX menawarkan platform perdagangan peer-to-peer yang memberdayakan pengguna dan memprioritaskan keamanan, transparansi, dan privasi. Di DEX, pengguna dapat menukarkan aset crypto mereka langsung satu sama lain tanpa perlu mengandalkan pihak ketiga untuk mengelola transaksi.
Fungsi Utama DEX
- Pertukaran Aset Kripto: Fungsi utama DEX adalah memfasilitasi pertukaran berbagai jenis aset kripto, seperti Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya. Pengguna dapat menukar satu jenis kripto dengan kripto lainnya secara langsung tanpa harus melalui pihak ketiga.
- Otonomi Pengguna: DEX memberikan otonomi penuh kepada pengguna atas aset kripto mereka. Pengguna memiliki kendali penuh atas private key yang merupakan kunci untuk mengakses dompet kripto mereka. Hal ini membuat aset kripto pengguna lebih aman karena tidak disimpan di platform pusat yang berpotensi menjadi target serangan hacker.
- Transparansi: Semua transaksi di DEX tercatat di blockchain secara transparan dan dapat diverifikasi oleh siapa saja. Hal ini membuat aktivitas trading menjadi lebih transparan dan dapat diandalkan.
- Censorship-Resistant: DEX bersifat resisten terhadap sensor karena tidak ada pihak tunggal yang dapat memblokir atau menyensor transaksi. Hal ini membuat DEX menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang menginginkan privasi dan kebebasan finansial.
- Aksesibilitas: DEX dapat diakses dari mana saja dan kapan saja selama pengguna memiliki koneksi internet. Hal ini membuat DEX menjadi pilihan yang menarik bagi pengguna di seluruh dunia.
Jenis DEX dan Cara Kerjanya
Ada tiga jenis DEX yang bisa kamu temukan dan memiliki cara kerja yang berbeda, yaitu:
1. Order Book
DEX generasi pertama menggunakan order book. Ini memiliki konsep yang mirip dengan CEX di mana semua pesanan jual-beli dicatat secara transparan untuk suatu aset tertentu. Perbedaan harga antara pesanan ini menentukan kedalaman order book dan harga pasar yang berlaku.
Pada DEX dengan order book, informasi ini biasanya disimpan on-chain selama proses transaksi, sementara aset kamu tetap aman di wallet di luar jaringan (off-chain).
2. Swap
DEX generasi berikutnya tidak lagi menggunakan order book untuk memfasilitasi transaksi aset crypto atau menetapkan harga. Namun, platform ini menggunakan protokol likuiditas terpusat untuk menentukan harga aset.
Dalam jaringan peer-to-peer, transaksi akan langsung dieksekusi antar wallet pengguna. Hal ini dikenal sebagai swap yang merupakan proses instan dan otomatis. DEX dalam kategori ini bekerja berdasarkan nilai Total Value Locked (TVL), atau nilai aset yang disimpan di smart contract.
3. Decentralized Exchange Aggregator
DEX menggunakan beberapa protokol dan mekanisme yang berbeda. Perbedaan ini memang meningkatkan tingkat keamanan dan otonomi, namun juga menyebabkan likuiditas yang tidak merata. Oleh karena itu, GEX aggregator mengembangkan alat untuk mengoptimalkan permasalahan likuiditas aset di seluruh DEX.
Keuntungan DEX
Sebagai sebuah exchange yang terdesentralisasi, DEX tentu memiliki beberapa keunggulan, seperti:
1. Keamanan
Karena berjalan tanpa adanya campur tangan pihak perantara atau otoritas tertentu, DEX cenderung memiliki tingkat keamanan yang lebih baik terhadap peretasan atau pencurian. Pengguna akan memiliki kendali yang lebih besar atas private key dan aset yang dimiliki.
2. Privasi
Pengguna tidak perlu mengungkapkan informasi pribadi untuk berdagang di DEX. Biasanya, pengguna juga tidak diharuskan menyelesaikan prosedur seperti KYC dan AML untuk menggunakan DEX.
3. Biaya yang Lebih Terjangkau
Dengan menggunakan smart contract yang beroperasi secara otomatis, perdagangan menjadi lebih efisien. Decentralized Exchange (DEX) tidak memerlukan perantara, dan biaya yang dikenakan biasanya bersifat variabel sesuai dengan kondisi jaringan blockchain Ethereum.
Tantangan dan Risiko
DEX juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
1. Kekurangan Likuiditas
DEX seringkali memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan CEX. Ini bisa menjadi masalah ketika ingin melakukan perdagangan besar-besaran, karena dapat mempengaruhi eksekusi perdagangan dan harga aset.
2. Tidak Mendukung Semua Aset
Banyak DEX hanya mendukung aset-aset blockchain tertentu, terutama yang berbasis pada jaringan yang sama dengan DEX tersebut. Ini berarti bahwa jika kamu ingin melakukan perdagangan aset yang tidak didukung oleh DEX tersebut, maka kamu harus menggunakan exchange lain.
3. Masih dalam Tahap Pengembangan
DEX saat ini masih dalam tahap perkembangan awal. Oleh karena itu, kekurangan ini perlu dipahami oleh pengguna, terutama mereka yang belum familiar dengan teknologi blockchain terdesentralisasi.
Pengguna harus beradaptasi dengan platform external wallet agar dapat berinteraksi dengan DEX. Selain itu, mereka juga harus melakukan penyetoran dana ke dalam wallet mereka dengan mentransfer sejumlah mata uang fiat atau aset crypto.
Beberapa DEX Populer
Beberapa DEX telah mendapatkan popularitas dalam ruang cryptocurrency, seperti Uniswap, SushiSwap, dan PancakeSwap.
Decentralized Exchange alias DEX hadir sebagai terobosan revolusioner dalam dunia crypto. DEX membawa konsep keuangan yang lebih demokratis, menghilangkan perantara, dan memberikan kendali penuh kepada pengguna atas aset mereka dibandingkan dengan centralized exchange (CEX).
Namun, seperti teknologi baru lainnya, DEX masih dalam tahap perkembangan. Dengan perkembangan teknologi dan peningkatan pemahaman, DEX memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan keuangan digital. DEX membuka pintu bagi inklusi keuangan yang lebih besar, menggabungkan efisiensi dengan keamanan, dan mendorong terciptanya ekosistem crypto yang lebih kuat.
Jadi, mari kita bersiap-siap untuk masa depan keuangan yang lebih terdesentralisasi dan berdaya guna tinggi dengan DEX sebagai salah satu pilar utamanya. Kunjungi Reku Kampus untuk tambah wawasanmu biar makin bijak dalam berinvestasi.
Foto diambil dari macrovector on Freepik