MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Dilusi Saham? Ketahui Jenis, Penyebab, dan Dampaknya
Teori
Bagikan!

Apa Itu Dilusi Saham? Ketahui Jenis, Penyebab, dan Dampaknya

17 April 2024
5 menit membaca
Apa Itu Dilusi Saham? Ketahui Jenis, Penyebab, dan Dampaknya

Dilusi saham adalah proses penambahan saham baru dalam sebuah perusahaan yang dapat mengurangi kepemilikan dan nilai saham bagi pemegang saham yang sudah ada. Bagi investor pemula, yuk ketahui lebih lanjut apa itu dilusi saham, jenis, penyebab, hingga dampaknya berikut ini.

Apa Itu Dilusi Saham?

Dilusi saham terjadi ketika sebuah perusahaan menerbitkan lebih banyak saham baru ke pasar. Ini bisa terjadi melalui penawaran umum perdana (IPO), peningkatan modal, atau skema lain yang menghasilkan penambahan saham. Akibatnya, saham-saham yang sudah ada akan menjadi lebih sedikit proporsinya dari total saham yang beredar.

Dalam konteks investasi, dilusi saham bisa memiliki beberapa dampak penting. Pertama, nilai kepemilikan kamu dalam perusahaan bisa terdilusi atau berkurang karena saham-saham baru yang diterbitkan. Kedua, laba bersih per saham bisa turun karena saham-saham baru ini membagi laba bersih perusahaan dengan lebih banyak pemegang saham.

Hal ini penting untuk dipahami karena dampak dilusi saham dapat mempengaruhi nilai investasi kamu. Misalnya, jika kamu memiliki 50% saham dalam sebuah perusahaan dan dilusi terjadi sehingga total saham beredar meningkat, maka nilai kepemilikan kamu dalam perusahaan tersebut akan mengecil secara proporsional.

Aturan Tentang Dilusi Saham

Peraturan yang mengatur tentang dilusi saham dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas atau disingkat UUPT.

Bagi investor, dilusi saham dianggap sebagai salah satu risiko investasi yang perlu diwaspadai ketika suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan penambahan modal.

 

Untuk menghindari efek dilusi, para pemegang saham sebelumnya memiliki opsi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau yang dikenal sebagai right issue. Dalam UUPT, Pasal 43 mengatur bahwa pemegang saham sebelumnya memiliki hak untuk membeli saham baru sejumlah kepemilikan saham yang dimilikinya pada kelas saham yang sama.

Pemegang saham yang memilih menggunakan HMETD dapat melakukan pembelian sebelum perusahaan menawarkan saham baru kepada publik atau pihak lain. Namun, jika pemilik saham saat ini tidak menggunakan hak pembelian, perusahaan dapat mengajukan penawaran saham baru kepada pihak lain untuk dibeli.

Penting untuk dicatat bahwa setiap keputusan terkait penambahan modal harus disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sebagai investor, kamu perlu memahami aturan dan mekanisme yang terkait dengan dilusi saham agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi kepentingan dan investasi kamu dalam suatu perusahaan.

Jenis Dilusi Saham

Kamu perlu mengenali dua jenis dilusi saham, sebagai berikut:

Dilusi Saham Primer

Dilusi saham primer terjadi ketika sebuah perusahaan menerbitkan saham baru untuk menambah modal. Penerbitan saham baru ini bertujuan untuk memperoleh tambahan modal yang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan dan ekspansi perusahaan.

Perlu dicatat bahwa tambahan modal ini tidak datang tanpa konsekuensi. Dilusi saham primer akan mengakibatkan penurunan proporsional kepemilikan bagi para pemegang saham yang sudah ada. Dengan kata lain, persentase kepemilikan masing-masing pemegang saham lama akan berkurang seiring dengan diterbitkannya saham baru.

Dampak dari dilusi ini antara lain adalah penurunan nilai investasi yang dimiliki oleh pemegang saham lama, serta potensi kehilangan kendali terhadap operasional perusahaan karena proporsi kepemilikan mereka mengecil.

Dilusi Saham Sekunder 

Dilusi saham sekunder terjadi ketika pemegang saham lama menjual saham-sahamnya kepada investor baru. Dalam skenario ini, dampak dilusi terhadap nilai investasi yang dimiliki oleh pemegang saham tergantung pada harga penjualan saham tersebut.

Jika saham dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli aslinya, maka pemegang saham baru dapat memperoleh keuntungan dari transaksi tersebut. Sebaliknya, jika saham dijual dengan harga yang lebih rendah dari harga beli aslinya, pemegang saham baru bisa mengalami kerugian dalam bentuk penurunan nilai investasi.

Faktor Penyebab Dilusi Saham

Ketahui apa saja faktor-faktor penyebab dilusi saham agar kamu dapat memahami dinamika investasi dan risiko yang terkait. Berikut ini penjelasannya: 

Kebutuhan Tambahan Modal

Salah satu faktor utama yang menyebabkan dilusi saham adalah kebutuhan perusahaan akan tambahan modal. Biasanya, perusahaan memerlukan tambahan dana untuk mengembangkan operasi, memperluas pasar, atau menghadapi situasi keuangan yang sulit. 

Untuk memperoleh dana tambahan, perusahaan dapat menerbitkan saham baru, yang kemudian dapat mengakibatkan dilusi bagi pemegang saham yang sudah ada.

Ekspansi dan Akuisisi

Ketika sebuah perusahaan mengalami fase ekspansi atau berencana untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain, mereka mungkin memerlukan dana tambahan. 

Salah satu cara untuk mendapatkan dana tersebut adalah dengan menerbitkan saham baru, yang pada gilirannya dapat menyebabkan dilusi bagi pemegang saham lama.

Konversi Obligasi atau Saham Preferen

Konversi obligasi atau saham preferen menjadi saham biasa juga dapat menjadi faktor penyebab dilusi saham. 

Jika perusahaan memiliki instrumen keuangan seperti obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham atau saham preferen yang dapat dikonversi menjadi saham biasa, maka konversi ini dapat menghasilkan penambahan saham yang mengakibatkan dilusi bagi pemegang saham biasa yang sudah ada.

Program Kompensasi Karyawan

Beberapa perusahaan menerapkan program kompensasi karyawan dengan memberikan opsi saham atau saham bonus kepada karyawan mereka. 

Jika karyawan tersebut kemudian menggunakan opsi atau saham bonus tersebut untuk memperoleh saham biasa perusahaan, hal ini juga dapat menyebabkan dilusi saham bagi pemegang saham lama.

Skema Pemegang Saham Minoritas

Dalam beberapa kasus, skema pemegang saham minoritas seperti pengambilan alih oleh investor baru atau penawaran umum perdana (IPO) juga dapat menjadi faktor penyebab dilusi saham. 

Ketika investor baru masuk dan memperoleh saham baru, hal ini dapat mengakibatkan penurunan proporsi kepemilikan bagi pemegang saham lama.

Efek Dilusi Saham

Dilusi saham dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap investor, tergantung pada tingkat dilusi dan konteks di sekitar penerbitan saham baru. Dampak-dampak tersebut mencakup:

Dilusi Kepemilikan

Dilusi saham mengakibatkan persentase kepemilikan pemegang saham lama berkurang. Ini mempengaruhi hak suara dan kemampuan investor untuk memengaruhi keputusan perusahaan. 

Selain itu, nilai saham investor dapat terdilusi karena dibagi dengan lebih banyak pemegang saham, yang dapat mengurangi Laba Per Saham dan laba atas investasi.

Harga Saham 

Kondisi ini cenderung menurunkan harga saham karena nilai total perusahaan dibagi di antara lebih banyak pemegang saham. Penurunan harga saham dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan menurunkan harga saham lebih lanjut.

Laba Per Saham

Earnings Per Share (EPS) dapat menurun akibat dilusi saham karena jumlah saham beredar bertambah. Hal ini mempengaruhi persepsi perusahaan di mata investor dan dapat mengurangi pembayaran dividen serta laba atas investasi.

Pembayaran Dividen

Bertambahnya jumlah saham beredar akibat dilusi saham dapat menurunkan pembayaran dividen per saham. Kondisi ini dapat mempengaruhi pendapatan investor yang mengandalkan pembayaran dividen sebagai sumber pendapatan.

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu dilusi saham dan dampaknya terhadap investor, sehingga kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan pengenceran kepemilikan dan nilai investasi. 

Selain saham, kamu juga dapat berinvestasi di cryptocurrency atau mata uang digital. Investasi ini telah menjadi populer di kalangan investor karena potensi pertumbuhan yang cepat. Bagi yang tertarik, kamu dapat belajar memahami pasar crypto dan melakukan riset mendalam sebelum melakukan investasi di sini: Market Kripto Reku.

Referensi: