Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Finansial
Kamus
Teori
Crypto
Saham
Trading
Investasi
Mengenal Diversifikasi Portofolio: Strategi Jitu Meminimalkan Risiko Investasi
Investasi
Bagikan!

Mengenal Diversifikasi Portofolio: Strategi Jitu Meminimalkan Risiko Investasi

04 July 2025
3 menit membaca
Mengenal Diversifikasi Portofolio: Strategi Jitu Meminimalkan Risiko Investasi

Key Takeaways:

  • Diversifikasi portofolio adalah strategi wajib untuk mengurangi risiko kerugian dengan cara membagi modal ke berbagai jenis aset investasi.
  • Tujuan utamanya: kalau satu aset turun nilainya, aset lain bisa jadi penopang. Jadi, kamu nggak menaruh semua modal di satu keranjang saja.
  • Ada 3 jenis utama: antar aset (misalnya saham dan emas), dalam satu aset (misalnya beli saham dari sektor berbeda), dan diversifikasi global (investasi di luar negeri).

Dalam dunia investasi, risiko kerugian pasti selalu ada. Namun, risiko ini bisa dikelola dengan strategi yang tepat. Salah satunya melalui diversifikasi portofolio. Diversifikasi portofolio adalah salah satu prinsip dasar yang wajib dipahami oleh siapa pun yang ingin menanam modal dengan aman dan bijak.

Apa Itu Diversifikasi Portofolio?

Secara sederhana, diversifikasi portofolio adalah strategi membagi modal ke beberapa instrumen investasi berbeda. Tujuannya? Supaya kalau satu aset nilainya turun, aset lain masih bisa menahan kerugian tersebut. Jadi, diversifikasi portofolio merupakan cara mengurangi risiko dengan tidak menaruh semua ‘telur’ dalam satu keranjang.

Misalnya, daripada hanya membeli saham satu perusahaan saja, kamu juga beli obligasi, reksa dana, emas, atau aset kripto. Dengan begitu, kalau pasar saham sedang turun, aset lain tetap bisa memberikan imbal hasil.

Mengapa Diversifikasi Portofolio Penting?

Kenapa diversifikasi portofolio adalah hal penting? Karena setiap jenis investasi punya karakteristik risiko dan potensi keuntungan berbeda. Saham mungkin memberikan return tinggi, tapi fluktuasinya juga tajam. Sementara obligasi lebih stabil tapi imbal hasilnya lebih kecil.

Dengan strategi diversifikasi portofolio, kamu bisa menyeimbangkan risiko dan potensi cuan. Bahkan investor profesional pun menganggap diversifikasi portofolio merupakan pondasi investasi jangka panjang.

Cara Kerja Diversifikasi Portofolio

Prinsip diversifikasi portofolio adalah memadukan aset berisiko tinggi dan aset berisiko rendah. Contohnya:

  1. Aset Berisiko Tinggi: Saham, aset kripto, instrumen pasar uang.
  2. Aset Berisiko Rendah: Emas, obligasi pemerintah, deposito.

Bayangkan kamu punya modal Rp10 juta. Kalau hanya beli saham teknologi, risikonya tinggi saat pasar jatuh. Tapi kalau kamu belikan 50% saham, 30% obligasi, dan 20% emas, potensi kerugian bisa lebih terkontrol. Jadi, diversifikasi portofolio merupakan sebuah langkah bijak untuk membagi risiko.

Jenis Diversifikasi Portofolio

1. Diversifikasi Antar Aset

Ini cara paling umum. Kamu membagi modal ke beberapa instrumen, misalnya saham, obligasi, reksa dana, emas, hingga aset kripto.

2. Diversifikasi Dalam Satu Aset

Kalau kamu fokus di saham, jangan hanya beli saham satu sektor. Campur saham sektor teknologi, perbankan, konsumer, dan energi. Jadi, kalau sektor teknologi turun, sektor lain bisa tetap menopang.

3. Diversifikasi Global

Selain lokal, kamu juga bisa invest di aset luar negeri. Diversifikasi portofolio merupakan strategi yang bisa membantumu meminimalisir risiko pasar domestik.

Manfaat Diversifikasi Portofolio

Kenapa harus repot menerapkan strategi diversifikasi portofolio? Berikut manfaatnya:

  1. Mengurangi Risiko: Kalau satu aset merugi, aset lain bisa menutupi.
  2. Menstabilkan Return: Kinerja portofolio lebih stabil.
  3. Fleksibel Menghadapi Pasar: Kamu lebih siap menghadapi pasar yang fluktuatif.
  4. Mendukung Tujuan Keuangan: Diversifikasi portofolio adalah cara mewujudkan target keuangan dengan risiko terukur.

Tips Melakukan Diversifikasi Portofolio

Biar strategi diversifikasi portofolio bisa berjalan efektif, coba terapkan tips berikut:

1. Kenali Profil Risiko

Setiap orang punya toleransi risiko berbeda. Kalau kamu masih pemula, porsi aset berisiko tinggi sebaiknya kecil.

2. Tetapkan Tujuan Investasi

Punya tujuan jelas: untuk dana pensiun, beli rumah, atau biaya pendidikan anak.

3. Review Secara Berkala

Pasar selalu berubah. Jadi, cek kembali komposisi portofolio setiap 6–12 bulan.

Pastikan semua produk investasi terdaftar di OJK atau otoritas resmi agar terhindar dari penipuan.

Kesalahan Umum dalam Diversifikasi

Sering kali, orang salah kaprah menerapkan diversifikasi portofolio. Beberapa kesalahan umum:

1. Terlalu Banyak Aset

Bukan berarti semakin banyak aset makin aman. Terlalu banyak bisa bikin kamu kesulitan memantau.

2. Kurang Riset

Banyak yang beli aset hanya karena ikut-ikutan. Padahal riset itu penting.

3. Tidak Disesuaikan dengan Tujuan

Diversifikasi portofolio adalah strategi jangka panjang. Jadi harus nyambung dengan tujuan keuanganmu.

Jadi, diversifikasi portofolio merupakan strategi esensial yang wajib dipahami semua investor. Diversifikasi portofolio adalah cara cerdas mengelola modal agar risiko investasi tetap terkendali dan peluang keuntungan tetap terbuka.

Jangan hanya berfokus pada return besar, tapi juga pikirkan cara melindungi modal. Dengan memahami bahwa diversifikasi portofolio, kamu bisa membangun portofolio yang lebih sehat, stabil, dan menguntungkan.

Belajar Crypto untuk Pemula dengan Aplikasi Kripto Reku

Mulai belajar crypto dan trading dengan aplikasi trading crypto Reku yang ramah untuk pemula. Jelajahi berbagai aset kripto dan dapatkan panduan lengkap untuk sukses berinvestasi. Download sekarang dan mulailah!

 

Kasih Maharani
PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku