MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Dividen Interim pada Saham? Ini Syarat dan Contohnya
Teori
Bagikan!

Apa Itu Dividen Interim pada Saham? Ini Syarat dan Contohnya

23 April 2024
5 menit membaca
Apa Itu Dividen Interim pada Saham? Ini Syarat dan Contohnya

Dalam dunia keuangan yang dinamis, konsep dividen interim menjadi sorotan menarik bagi para investor yang mencari pendapatan tambahan dari investasi mereka. Yuk ketahui apa itu dividen interim, syarat, dan contohnya berikut ini. 

Apa Itu Dividen Interim pada Saham?

Dividen interim adalah pembayaran dividen yang dilakukan oleh perusahaan kepada para pemegang saham di tengah tahun buku perusahaan, sebelum dividen akhir tahun diumumkan atau sebelum rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan perusahaan dan pengumuman laporan keuangan akhir. 

Hal ini bertujuan untuk memberikan pengembalian nilai kepada para pemegang saham secara lebih cepat, terutama dalam situasi di mana perusahaan memiliki keuntungan yang cukup besar di tengah tahun.

Salah satu manfaat utama dari dividen interim adalah memberikan pendapatan tambahan kepada para pemegang saham, yang dapat digunakan untuk keperluan pribadi atau reinvestasi ke dalam saham perusahaan. Karena mendapatkan dividen secara berkala, para pemegang saham dapat merasakan manfaat dari kepemilikan saham mereka tanpa harus menunggu hingga akhir tahun.

Pertimbangan yang perlu diperhatikan terkait dividen interim adalah bahwa jumlahnya bisa bervariasi tergantung pada kinerja perusahaan di pertengahan tahun. Perusahaan biasanya akan mengumumkan dividen interim berdasarkan keputusan dari dewan direksi, yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti laba bersih, arus kas, dan kebijakan dividen perusahaan.

Dasar Hukum Dividen Interim

Dasar hukum dividen interim diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Menurut Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang tersebut, pembagian dividen kepada pemegang saham dapat dilakukan secara interim atau akhir tahun. Keputusan ini harus mendapat persetujuan dari Direksi perseroan dengan pertimbangan yang matang, termasuk kebutuhan pembiayaan perseroan yang perlu dipertimbangkan bersama Dewan Komisaris.

Selain itu, Pasal 71 ayat (1) Undang-Undang tersebut mengharuskan perseroan untuk memiliki laporan keuangan interim dan laporan keuangan akhir tahun yang telah diaudit oleh akuntan publik. Laporan keuangan interim harus mencakup informasi mengenai dividen interim yang dibayarkan kepada pemegang saham.

Syarat Pembayaran Dividen Interim

Untuk melakukan pembayaran dividen interim, sebuah perusahaan harus memenuhi beberapa syarat yang telah diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Peraturan Perseroan (PP). Syarat-syarat ini meliputi:

  1. Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris: Pembayaran dividen ini harus disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris perusahaan. Ini menjadi langkah awal sebelum pembayaran dapat dilakukan.
  2. Ketersediaan Laba yang Cukup: Perusahaan harus memiliki laba yang cukup untuk membayar dividen interim. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembayaran dividen tidak membahayakan keberlangsungan bisnis perusahaan di masa depan.
  3. Tidak Merugikan Kepentingan Perusahaan: Tidak boleh merugikan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini termasuk tidak mengganggu kebutuhan pembiayaan yang diperlukan oleh perusahaan.
  4. Keadilan bagi Pemegang Saham: Harus dilakukan dengan adil dan tidak merugikan hak-hak pemegang saham yang lain. Prinsip ini juga mencakup tidak adanya diskriminasi dalam pembayaran dividen.
  5. Pencatatan dalam Laporan Keuangan: Pembayaran harus dicatat secara jelas dalam laporan keuangan interim perusahaan. Informasi ini juga harus dilaporkan kepada pemegang saham sebagai bagian dari keterbukaan informasi perusahaan.
  6. Kepatuhan Terhadap Peraturan: Harus mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini mencakup aturan-aturan terkait pembagian dividen dalam konteks hukum yang berlaku.
  7. Kesesuaian dengan Kebijakan Dividen: Harus sesuai dengan kebijakan dividen yang telah ditetapkan perusahaan. Ini mencerminkan konsistensi dalam kebijakan pembagian dividen perusahaan.
  8. Memperhatikan Kondisi Keuangan Perusahaan: Sebelum menyetujui pembayaran dividen interim, perusahaan harus memperhatikan kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembayaran dividen tidak mengganggu keseimbangan keuangan perusahaan.

Kamu perlu memahami syarat-syarat ini agar dapat memahami proses dan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan sebelum melakukan pembayaran dividen interim kepada pemegang saham.

Contoh Dividen Interim

Berikut adalah beberapa contoh dividen interim yang sering terjadi:

Dividen Interim Triwulanan

Sebuah perusahaan mungkin membayar dividen interim setiap tiga bulan atau triwulanan. Misalnya, perusahaan teknologi XYZ membagikan dividen interim setiap kuartal untuk memberikan keuntungan tambahan kepada pemegang sahamnya di tengah-tengah tahun buku.

Dividen Interim Tahunan

Ada juga perusahaan yang membayar dividen interim sekali dalam setahun. Contohnya, perusahaan manufaktur ABC memutuskan untuk memberikan dividen interim pada pertengahan tahun buku untuk memberikan imbalan kepada pemegang saham atas kinerja positif perusahaan di semester pertama.

Dividen Interim Proporsional

Dividen interim juga dapat dibagikan secara proporsional berdasarkan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham. Perusahaan keuangan mengumumkan dividen interim proporsional untuk memastikan keadilan dalam pembagian keuntungan kepada semua pemegang saham.

Dividen Interim Khusus

Kadang-kadang, perusahaan mengumumkan dividen interim khusus sebagai penghargaan atas kontribusi atau kinerja khusus suatu divisi atau unit bisnis. Contohnya, perusahaan energi memberikan dividen interim khusus kepada divisi yang berhasil mencapai target produksi.

Perbedaan Dividen Interim dan Dividen Final 

Dividen interim bertujuan untuk memberikan imbalan kepada pemegang saham secara berkala selama tahun berjalan, memberikan likuiditas tambahan bagi investor. Sementara itu, dividen final adalah pembayaran dividen yang dilakukan setelah perusahaan mengumumkan laporan keuangan tahunan dan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan. 

Ketahui lebih lanjut perbedaanya berikut ini:

1. Waktu Pembayaran

Dividen Interim: Pembayaran dividen interim dilakukan oleh perusahaan sebelum laporan keuangan tahunan diterbitkan. Biasanya, dividen interim dibayarkan beberapa kali dalam setahun, seperti triwulanan atau setengah tahunan.

Dividen Final: Dividen final dibayarkan setelah perusahaan mengumumkan laporan keuangan tahunan dan dilakukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan.

2 Keputusan Pembayaran

  • Dividen Interim: Keputusan untuk membayar dividen interim diambil oleh Direksi perusahaan berdasarkan kinerja keuangan saat itu.
  • Dividen Final: Keputusan pembayaran dividen final ditentukan dalam RUPS tahunan berdasarkan kinerja keuangan perusahaan sepanjang tahun tersebut.

3. Ukuran Pembayaran

  • Dividen Interim: Besaran dividen interim cenderung lebih kecil dibandingkan dividen final, karena dibayarkan lebih sering dan hanya mencerminkan kinerja bisnis pada periode tertentu.
  • Dividen Final: Dividen final bisa lebih besar karena mencakup kinerja keuangan perusahaan sepanjang tahun dan merupakan pembayaran terakhir dalam tahun tersebut.

4. Fungsi dan Tujuan

  • Dividen Interim: Dividen interim bertujuan untuk memberikan imbalan kepada pemegang saham secara berkala selama tahun berjalan, memberikan likuiditas tambahan bagi investor.
  • Dividen Final: Dividen final merupakan hasil akhir dari kinerja perusahaan selama satu tahun dan seringkali menjadi fokus utama dalam pembagian keuntungan kepada pemegang saham.

Kesimpulan dari apa itu dividen interim adalah pembayaran dividen ini dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebelum laporan keuangan tahunan diterbitkan. Pembayaran ini dilakukan secara berkala selama tahun berjalan, seperti triwulanan atau setengah tahunan, dan bertujuan untuk memberikan imbalan kepada pemegang saham secara berkala serta memberikan likuiditas tambahan bagi investor. 

Selain mendapatkan keuntungan dari dividen saham, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mengoptimalkan investasi melalui crypto atau cryptocurrency. Cryptocurrency adalah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mengamankan transaksi dan menciptakan sistem keuangan yang terdesentralisasi. 

Jangan bingung dulu, kamu bisa belajar investasi crypto bersama Reku. Klik di sini untuk panduan lebih lanjut: Market Kripto Reku.


Referensi: