Apa Itu Dividend Yield Saham? Ini Faktor, Rumus, dan Keuntungan
Dividend yield adalah salah satu konsep yang menarik dalam dunia investasi, menggambarkan seberapa besar pendapatan pasif yang bisa kamu peroleh dari investasi saham. Dalam bahasa yang lebih sederhana, dividend yield adalah cara untuk mengukur berapa banyak dividen yang akan kamu terima sebagai persentase dari harga saham yang kamu beli. Yuk, pelajari lebih lanjut apa itu dividend yield di sini.
Apa Itu Dividend Yield Saham?
Dividend yield atau hasil dividen adalah rasio yang menunjukkan seberapa banyak pendapatan yang kamu peroleh dari pembayaran dividen setiap tahun untuk setiap rupiah yang kamu investasikan dalam saham, reksa dana, atau ETF (dana yang diperdagangkan di bursa).
Ketika kamu memahami hasil dividen, kamu dapat mengukur laba tahunan dari investasi kamu berdasarkan harga yang kamu bayarkan untuk sekuritas tersebut. Perlu dicatat bahwa hasil dividen tidak hanya mengacu pada jumlah dividen yang diterima, tetapi juga menghitungnya sebagai persentase dari harga saham saat ini.
Faktor yang Memengaruhi Dividend Yield Saham
Pahami apa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dividen agar kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan kamu.
1. Harga Saham
Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi hasil dividen adalah harga saham perusahaan. Ketika harga saham naik, hasil dividen cenderung turun—kecuali jika perusahaan memilih untuk meningkatkan pembayaran dividen.
Meskipun penurunan hasil dividen akibat kenaikan harga saham bisa terjadi, ini juga bisa menunjukkan bahwa investor memiliki keyakinan yang tinggi terhadap prospek perusahaan dan menganggapnya sebagai investasi yang menarik. Selain itu, keuntungan dari apresiasi harga saham juga dapat mengimbangi hasil dividen yang lebih rendah.
2. Tren Industri
Saat mengevaluasi hasil dividen, perlu untuk membandingkan hasil yang ditawarkan oleh perusahaan dalam industri atau sektor yang sama. Hal ini karena hasil dividen dapat bervariasi secara signifikan antar sektor, terutama dalam situasi ekonomi yang berubah-ubah.
Sebagai contoh, beberapa sektor seperti saham konsumen mungkin mengalami penurunan besar dalam hasil dividen pada periode tertentu. Sementara sektor energi mungkin menunjukkan hasil dividen yang lebih tinggi karena faktor-faktor eksternal seperti harga energi yang meningkat.
3. Pertumbuhan Perusahaan
Umumnya, perusahaan yang lebih tua, besar, dan mapan cenderung memiliki imbal hasil dividen yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan baru yang sedang tumbuh dengan cepat. Perusahaan yang stabil dan memiliki kinerja yang baik lebih mungkin untuk membayar dividen secara konsisten.
Sementara itu, perusahaan yang masih dalam tahap pertumbuhan eksponensial mungkin lebih memilih untuk menginvestasikan kembali keuntungannya daripada membayar dividen, karena mereka ingin memanfaatkan peluang pertumbuhan yang lebih besar.
4. Fundamental Perusahaan
Meskipun hasil dividen yang tinggi bisa menarik bagi investor, hal itu juga bisa menjadi tanda bahwa perusahaan sedang menghadapi masalah. Yield yang tinggi mungkin terjadi karena harga saham turun akibat penurunan pendapatan atau karena sentimen investor yang kurang baik.
Dalam beberapa kasus, perusahaan yang menghadapi kesulitan mungkin meningkatkan dividen untuk menarik investor baru. Namun, penting untuk memperhatikan apakah perusahaan mampu mempertahankan pembayaran dividen yang tinggi secara berkelanjutan atau tidak.
Rumus dan Cara Menghitung Dividend Yield Saham
Rumus:
Rumus Dividend Yield = Dividen Tahunan Per Saham / Harga Per Saham x 100%
Contoh:
Dalam laporan keuangan perusahaan ABC disebutkan bahwa mereka memberikan dividen tunai sebesar Rp400 per saham pada akhir tahun 2023. Saat ini, harga saham perusahaan ABC adalah Rp9.000 per lembar.
Jadi, dividend yield perusahaan ABC adalah:
Dividend Yield = (Rp400 / Rp9.000) x 100% = 4,44%
Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Dividend Yield dari perusahaan ABC adalah sebesar 4,44%.
Keterangan:
Untuk menghitung dividend yield, kamu dapat menggunakan data dari laporan keuangan tahunan terakhir perusahaan. Meskipun data tersebut masih relevan beberapa bulan setelah laporan tahunan dirilis, namun semakin lama setelah itu, data tersebut menjadi kurang relevan bagi investor.
Sebagai alternatif, kamu juga dapat menambahkan dividen dari empat kuartal terakhir, yang mencakup data dividen selama 12 bulan terakhir. Namun, perlu diingat bahwa menggunakan data dividen trailing (12 bulan terakhir) bisa membuat hasil yang terlalu tinggi atau terlalu rendah jika dividen baru saja dipotong atau ditingkatkan.
Karena dividen biasanya dibayarkan secara triwulanan, banyak investor mengambil dividen triwulan terakhir, mengalikannya dengan empat, dan menggunakan hasilnya sebagai dividen tahunan untuk perhitungan dividend yield. Meskipun pendekatan ini mencerminkan perubahan dividen yang terbaru, namun tidak semua perusahaan membayar dividen triwulan dengan jumlah yang sama.
Selain itu, ada beberapa perusahaan yang membayar dividen lebih sering daripada triwulan. Misalnya, dividen bulanan bisa menghasilkan perhitungan yield yang terlalu rendah. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan riwayat pembayaran dividen perusahaan saat memilih metode yang memberikan hasil yang paling akurat dalam menghitung Dividend Yield.
Keuntungan Dividend Yield
Dividend yield memiliki sejumlah keuntungan yang bisa kamu pertimbangkan saat berinvestasi, di antaranya:
- Pendapatan Pasif: Hasil dividen memberikan sumber pendapatan pasif bagi investor, yang artinya kamu dapat mendapatkan uang dari investasi kamu tanpa harus secara aktif terlibat dalam operasi perusahaan.
- Stabilitas Investasi: Saham-saham dengan dividen yang tinggi cenderung berasal dari perusahaan-perusahaan yang stabil dan mapan. Hal ini dapat memberikan stabilitas pada portofolio investasi kamu, terutama dalam jangka panjang.
- Indikator Kesehatan Perusahaan: Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan menjadi indikator kesehatan keuangan mereka. Dividend yield yang konsisten dan meningkat dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dan memiliki potensi pertumbuhan yang stabil.
- Reinvestasi Dividen: Dividen yang diterima dapat diinvestasikan kembali untuk meningkatkan jumlah saham yang kamu miliki, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dividen kamu di masa depan.
Kekurangan Dividend Yield
Meskipun memiliki keuntungan, dividend yield juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu kamu perhatikan. Yaitu:
- Potensi Pertumbuhan Terbatas: Perusahaan yang membayar dividen tinggi mungkin memiliki potensi pertumbuhan modal yang terbatas, karena sebagian besar laba diarahkan ke pembayaran dividen daripada untuk investasi dalam pertumbuhan perusahaan.
- Risiko Kehilangan Dividen: Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau laba menurun, mereka mungkin mengurangi atau bahkan menghentikan pembayaran dividen. Hal ini dapat mengakibatkan pengurangan pendapatan pasif bagi investor.
- Tidak Menjamin Profitabilitas: Tingginya hasil dividen tidak selalu menjamin profitabilitas investasi yang baik. Kamu perlu mempertimbangkan juga faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan secara keseluruhan, prospek pertumbuhan, dan kondisi pasar.
- Pajak: Dividen sering kali dikenakan pajak, yang dapat mengurangi jumlah dividen bersih yang kamu terima. Ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pajak dan strategi investasi kamu.
Dengan memahami baik keuntungan maupun kekurangan hasil dividen, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan sesuai dengan tujuan keuangan kamu.
Strategi Mengoptimalkan Dividend Yield
Agar kamu dapat memaksimalkan dividend yield dan meminimalkan risiko, berikut adalah beberapa strategi yang dapat kamu terapkan:
- Diversifikasi portofolio sahammu dengan berinvestasi pada berbagai perusahaan. Dengan memiliki beberapa saham dari berbagai sektor, kamu dapat mengurangi risiko kehilangan dividen jika terjadi masalah pada salah satu perusahaan.
- Pilih saham-saham yang memiliki kebijakan dividen yang konsisten. Perhatikan riwayat pembagian dividen dari perusahaan tersebut sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya.
- Lakukan riset terhadap perusahaan yang memiliki kebijakan dividen yang baik dan konsisten. Mengkombinasikan penilaian fundamental perusahaan dengan dividend yield dapat membantu kamu dalam menentukan saham yang tepat untuk investasi.
Baca juga: 7 Langkah Mudah Belajar Saham!
Idealnya, Berapa Dividend Yield yang Dianggap Baik?
Dividend yield yang tinggi, biasanya di atas 5%, sering kali menarik minat investor karena menawarkan potensi pengembalian yang menggiurkan. Namun, tingginya dividend yield tidak selalu menjamin kualitas perusahaan karena angkanya dapat dipengaruhi oleh fluktuasi harga saham. Oleh karena itu, investor perlu tetap waspada dan melihat lebih dalam terhadap kinerja perusahaan, terutama dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan dividen mereka dari waktu ke waktu.
Selain itu, analisis fundamental seperti neraca keuangan perusahaan juga sangat penting, karena hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen secara konsisten di masa depan. Dividend payout ratio, yang mencerminkan seberapa besar laba bersih perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen, juga dapat menjadi indikator yang berguna dalam mengevaluasi potensi dividen di masa mendatang. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang dividend yield, neraca keuangan, dan dividend payout ratio dapat membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi.
Dalam berinvestasi saham, memperoleh pendapatan dari dividend yield dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keuntunganmu. Dividend yield merupakan ukuran penting yang dapat memberikan gambaran potensi pendapatan yang dapat kamu peroleh dari dividen.
Dalam memanfaatkan dividend yield, kamu perlu memahami risiko yang terkait dengannya dan menerapkan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan dividend yieldmu. Dengan demikian, kamu dapat meraih keuntungan yang lebih besar dalam investasi sahammu.
Jelajahi Pasar Global dengan Fitur Menarik dari Reku!
Tertarik mulai berinvestasi di perusahaan ternama dunia, seperti Apple, Google, Tesla, Unilever dan 600++ aset saham luar negeri dan ETF lainnya? Yuk download Reku sekarang dan mulai jadi investor aset global!
Image by Freepik