Mengenal Apa Itu Fair Price dan Cara Memanfaatkannya dengan Bijak

Dalam dunia investasi, menentukan harga wajar atau fair price jadi langkah krusial sebelum membeli saham, aset kripto, hingga properti. Sayangnya, masih banyak yang asal beli hanya karena tren atau fear of missing out. Padahal, memahami fair price bisa bantu kamu menghindari overvalued asset dan membuat keputusan investasi lebih rasional.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa itu fair price, rumus perhitungannya, hingga cara memanfaatkannya saat investasi.
Apa Itu Fair Price?
Fair price adalah harga wajar dari suatu aset berdasarkan nilai intrinsik dan fundamentalnya. Nilai ini biasanya dihitung dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti kinerja keuangan, proyeksi pertumbuhan, kondisi industri, dan faktor ekonomi lainnya.
Berbeda dengan harga pasar yang bisa berubah-ubah karena sentimen, fair price menggambarkan nilai sejati suatu aset. Jadi, saat harga pasar di bawah fair price, aset itu dianggap undervalued dan layak dibeli. Sebaliknya, jika harga pasar jauh di atas fair price, bisa jadi aset itu overvalued.
Fungsi Fair Price dalam Investasi
Memahami fair price adalah langkah penting dalam strategi investasi jangka panjang. Ini dia beberapa fungsinya:
- Menghindari harga mahal
Dengan tahu fair price, kamu bisa membedakan mana aset yang murah dan mana yang terlalu mahal.
- Mengambil keputusan rasional
Investasi yang baik bukan soal mengikuti tren, tapi soal memahami nilai sebenarnya.
- Menentukan strategi beli atau jual
Jika harga pasar lebih rendah dari fair price, artinya saat yang tepat untuk beli. Sebaliknya, kalau harga pasar lebih tinggi, bisa jadi momen untuk jual.
Rumus dan Cara Menghitung Fair Price
Setiap jenis aset punya pendekatan berbeda untuk menghitung harga wajarnya. Tapi secara umum, rumus fair price adalah:
Fair Price = EPS × PER Industri
Keterangan:
- EPS (Earnings Per Share): laba bersih dibagi jumlah saham beredar.
- PER (Price to Earnings Ratio): rasio harga saham terhadap laba perusahaan.
Contoh:
Sebuah perusahaan punya EPS Rp200 dan PER industri 15. Maka:
Fair Price = 200 × 15 = Rp3.000
Artinya, kalau saham perusahaan itu diperdagangkan di bawah Rp3.000, bisa jadi itu adalah kesempatan emas.
Contoh Penerapan Fair Price
Bayangkan kamu sedang mengamati saham perusahaan teknologi A.
- EPS perusahaan A: Rp250
- PER rata-rata industri teknologi: 20
- Harga pasar saat ini: Rp5.500
Maka:
Fair Price = 250 × 20 = Rp5.000
Harga pasar lebih tinggi dari harga wajarnya. Artinya, saham A bisa dibilang overvalued. Dalam kondisi ini, membeli saham tersebut punya risiko lebih tinggi karena harganya sudah di atas nilai sebenarnya.
Risiko Tidak Menghitung Fair Price
Penting memahami bahwa mengabaikan fair price adalah salah satu kesalahan fatal dalam investasi. Ini beberapa risikonya:
- Overpaying
Membeli saham dengan harga terlalu mahal membuat potensi cuan jadi kecil, bahkan bisa rugi.
- Ikut-ikutan tren
Banyak investor ritel terjebak hype tanpa pertimbangan fundamental, padahal nilai aslinya tidak sebaik kelihatannya.
- Rentan terhadap koreksi pasar
Aset yang overvalued cenderung terkoreksi saat pasar mulai rasional kembali.
Cara Memanfaatkan Fair Price
Supaya lebih bijak, berikut cara kamu bisa menggunakan konsep fair price dalam investasi:
- Riset fundamental
Pelajari laporan keuangan, tren industri, dan proyeksi pertumbuhan perusahaan.
- Gunakan tools analisis
Banyak platform yang menyediakan perhitungan fair price otomatis, tapi tetap pastikan kamu tahu dasar perhitungannya.
- Bandingkan dengan harga pasar
Selalu evaluasi apakah harga pasar sudah mencerminkan nilai wajar suatu aset.
Fair Price vs Harga Pasar
Perlu diingat, fair price adalah angka estimasi berdasarkan data historis dan proyeksi. Sementara harga pasar ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar. Jadi, bisa saja keduanya tidak selaras.
Namun, saat harga pasar menyentuh atau bahkan di bawah fair price, itu bisa menjadi sinyal positif untuk masuk. Sebaliknya, jika harga pasar terlalu jauh di atas fair price, kamu perlu waspada.
Memahami fair price adalah hal yang wajib buat siapa pun yang ingin investasi lebih cerdas. Dengan mengetahui harga wajar suatu aset, kamu bisa ambil keputusan beli atau jual yang lebih masuk akal.
Ingat, tujuan investasi bukan ikut-ikutan, tapi menumbuhkan uang dengan risiko yang terukur. Mulailah membiasakan diri mengecek fair price sebelum membeli saham atau aset lainnya.
Dengan pendekatan ini, peluang cuan akan lebih besar dan potensi risiko bisa diminimalisir. Jangan hanya berpatokan pada tren pasar, lihat juga nilai sejatinya. Karena pada akhirnya, investasi yang cerdas adalah investasi yang memahami nilai. Dengan begitu kamu sudah siap untuk ke tahap yang lebih advance, kamu juga bisa membaca selengkapnya tentang bagaimana cara memulai investasi dengan bijak ala Reku.
Satu Aplikasi, Banyak Peluang Investasi!
Hanya dalam satu aplikasi, kamu bisa berinvestasi di 800+ pilihan aset global. Mulai jual beli crypto hingga beli saham AS dari perusahaan ternama, semua bisa kamu lakukan hanya di Reku. Setelah menjadi aplikasi crypto unggulan di Indonesia, sekarang kamu bisa membeli saham AS seperti saham Google, Apple, Microsoft, Tesla, McDonalds, hingga Unilever hanya dalam genggaman tangan. Yuk download aplikasinya sekarang!