Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Falling Wedge Pattern: Pola, Cara Kerja, dan Strategi
Teori
Bagikan!

Falling Wedge Pattern: Pola, Cara Kerja, dan Strategi

29 October 2024
5 menit membaca
Falling Wedge Pattern: Pola, Cara Kerja, dan Strategi

Falling wedge pattern adalah salah satu pola grafik dalam analisis teknikal yang penting untuk dipahami oleh trader saham atau aset kripto. Pola ini memberikan sinyal potensial untuk pembalikan harga dari tren menurun menjadi tren naik. Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu falling wedge pattern, bagaimana cara mengidentifikasinya, serta strategi yang bisa kamu gunakan untuk memanfaatkan pola ini dalam trading.

Apa Itu Falling Wedge Pattern?

Secara sederhana, falling wedge pattern adalah pola grafik yang terbentuk ketika harga suatu aset mengalami penurunan secara bertahap tetapi dengan ruang yang semakin menyempit. Pola ini terlihat seperti segitiga yang miring ke bawah dengan dua garis tren konvergen. Garis tren atas menghubungkan puncak harga yang semakin rendah, sedangkan garis tren bawah menghubungkan titik-titik terendah yang juga semakin rendah, tetapi lebih lambat daripada penurunan pada garis atas.

Umumnya, falling wedge pattern muncul setelah tren menurun yang panjang dan dianggap sebagai pola pembalikan bullish, yaitu sinyal bahwa harga akan naik setelah pola ini selesai terbentuk. Namun, pola ini juga bisa muncul sebagai pola kelanjutan dalam beberapa kasus, di mana harga turun sebentar dan kemudian kembali naik mengikuti tren utama.

Cara Mengidentifikasi Falling Wedge Pattern

Mengidentifikasi falling wedge pattern membutuhkan ketelitian karena ada beberapa karakteristik penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah cara mengenalinya:

1. Garis Tren yang Konvergen

Untuk membentuk pola ini, harga harus mengalami pergerakan yang menyempit, dengan garis tren atas dan garis tren bawah yang saling mendekati. Hal ini mengindikasikan bahwa tekanan jual mulai melemah, dan ada potensi pembalikan arah.

2. Volume yang Semakin Menurun

Biasanya, volume akan semakin berkurang saat falling wedge pattern terbentuk. Ini menunjukkan bahwa tekanan jual semakin melemah dan trader mulai menunggu waktu yang tepat untuk membeli.

3. Terjadi Setelah Tren Turun

Pola ini biasanya muncul setelah tren turun yang panjang. Ketika falling wedge pattern muncul di akhir tren turun, peluang pembalikan menjadi tren naik akan lebih besar.

4. Breakout Garis Atas

Sinyal beli terjadi ketika harga berhasil menembus garis tren atas dari pola ini. Breakout ini mengindikasikan bahwa kekuatan beli sudah cukup kuat untuk mengubah tren menjadi naik.

Dengan memahami karakteristik ini, kamu dapat mengidentifikasi falling wedge pattern secara lebih akurat dan menggunakannya dalam pengambilan keputusan trading.

Baca juga: Tips Menabung untuk Kelola Investasi Kamu!

Contoh Falling Wedge Pattern dalam Trading

Sebagai contoh, bayangkan kamu sedang mengamati grafik harga aset kripto yang sedang mengalami tren turun selama beberapa minggu. Ketika harga mulai menyempit dalam pola yang menyerupai falling wedge, ini adalah sinyal bahwa tren mungkin akan segera berbalik arah. Ketika harga akhirnya menembus garis atas pola ini, kamu dapat memutuskan untuk membeli aset tersebut dengan harapan harga akan segera meningkat.

Bagaimana Menggunakan Falling Wedge Pattern dalam Strategi Trading?

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari falling wedge pattern:

1. Menunggu Breakout

Strategi utama dalam menggunakan pola ini adalah menunggu breakout pada garis tren atas. Sebelum breakout terjadi, risiko masih cukup tinggi, jadi disarankan untuk tidak melakukan pembelian terlalu cepat.

2. Menentukan Stop-Loss di Bawah Garis Tren Bawah

Untuk mengurangi risiko, letakkan stop-loss di bawah garis tren bawah dari falling wedge pattern. Ini membantu melindungi modal kamu apabila harga ternyata tidak mengikuti pola pembalikan yang diharapkan.

3. Menggunakan Konfirmasi Volume

Volume yang meningkat saat breakout terjadi adalah konfirmasi tambahan bahwa pergerakan naik ini kuat. Jika volume tidak menunjukkan kenaikan saat breakout, ada kemungkinan harga akan kembali turun.

4. Target Profit pada Resistance Berikutnya

Setelah breakout terjadi, target profit dapat ditentukan berdasarkan level resistance berikutnya. Biasanya, level resistance ini adalah harga tertinggi sebelum harga mulai membentuk pola wedge.

Kelebihan Menggunakan Falling Wedge Pattern

1. Memberikan Sinyal Pembalikan yang Akurat

Falling wedge pattern sering kali memberikan sinyal pembalikan yang cukup akurat ketika terbentuk dengan sempurna, sehingga bisa menjadi acuan dalam pengambilan keputusan trading.

2. Mudah Diidentifikasi pada Grafik Harga

Karena bentuknya yang menyerupai segitiga dengan garis tren yang saling mendekat, pola ini cukup mudah diidentifikasi pada grafik harga.

Kekurangan Menggunakan Falling Wedge Pattern

1. Pola Bisa Terkeliru dengan Pola Lain

Falling wedge pattern sering kali sulit dibedakan dengan pola penurunan lainnya seperti descending triangle, sehingga penting untuk melakukan konfirmasi tambahan.

2. Risiko False Breakout

Pada beberapa kasus, terjadi false breakout, di mana harga naik sedikit lalu turun kembali. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu mengonfirmasi breakout dengan volume.

Apakah Falling Wedge Pattern Selalu Akurat?

Meskipun falling wedge pattern adalah salah satu pola yang sering dianggap akurat, tetap ada kemungkinan bahwa sinyal yang diberikan oleh pola ini tidak selalu tepat. Karena itu, trader sebaiknya selalu melakukan konfirmasi dengan indikator lain atau data pendukung sebelum membuat keputusan.

Sebagai contoh, jika pola ini muncul pada grafik aset kripto seperti Bitcoin, tambahan indikator teknikal seperti moving average atau Relative Strength Index (RSI) bisa digunakan untuk memperkuat analisis.

Mengapa Falling Wedge Pattern Populer di Kalangan Trader Aset Kripto?

Falling wedge pattern cukup populer di kalangan trader aset kripto karena volatilitas tinggi yang sering ditemukan dalam pasar ini. Harga aset kripto cenderung mengalami pergerakan yang tajam dan cepat, sehingga pola grafik seperti falling wedge pattern menjadi alat yang berguna untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren secara dini. Selain itu, kehadiran pola ini dapat membantu trader untuk mengoptimalkan momen beli yang potensial sebelum harga mengalami kenaikan yang lebih tinggi.

Falling wedge pattern adalah salah satu pola pembalikan yang penting dalam analisis teknikal. Dengan mengenali karakteristiknya, mengidentifikasi momen breakout, dan memahami cara kerja pola ini, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih terinformasi dalam trading. Jangan lupa untuk selalu melakukan konfirmasi tambahan menggunakan volume atau indikator lain agar keputusan yang diambil lebih akurat.

Selain itu, pola ini tidak hanya terbatas pada saham atau aset kripto saja. Di dunia investasi, saham pasar internasional seperti saham AS juga bisa menggunakan pola ini untuk analisis teknikal. Fleksibilitas dan keandalan pola falling wedge menjadikannya salah satu alat yang patut dipelajari oleh trader pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Jadi Ga Bingung Kan? Saatnya Miliki Bitcoin, Ethereum, dan Aset Kripto Lainnya!

Biar uangmu juga bekerja untukmu, investasi bisa menjadi solusi keuanganmu! Mulai dengan Rp5.000, di Reku, kamu bisa memiliki berbagai aset global seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan lain-lain. Berbagai pilihan aset cocok untuk pemula maupun profesional. Download aplikasinya di sini.

Foto diambil dari Freepik

 

 

PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku