MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Hard Fork Bitcoin? 
Teori
Bagikan!

Apa itu Hard Fork Bitcoin? 

14 March 2024
3 menit membaca
Apa itu Hard Fork Bitcoin? 

Bitcoin, aset kripto pertama dan terbesar di dunia, telah mengalami berbagai perubahan sejak diluncurkan pada tahun 2009. Salah satu perubahan besar yang terjadi dalam sejarah Bitcoin adalah hard fork. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci apa itu hard fork Bitcoin, bagaimana prosesnya, dan dampaknya terhadap ekosistem kripto.

 

Apa Itu Hard Fork Bitcoin?

Hard fork dalam konteks Bitcoin adalah suatu perubahan yang signifikan dalam protokol atau aturan yang mendasari jaringan Bitcoin. Ketika terjadi hard fork, blockchain Bitcoin yang ada dibagi menjadi dua cabang yang berbeda. Setiap cabang memiliki aturan yang berbeda dan bisa beroperasi secara terpisah.

Perbedaan utama antara hard fork dengan cabang tunggal biasa adalah bahwa cabang baru yang terbentuk dari hard fork tidak lagi kompatibel dengan cabang sebelumnya. Artinya, setelah hard fork terjadi, dua cabang tersebut berjalan mandiri dan memiliki aturan yang berbeda.

Hard fork Bitcoin sering kali terjadi ketika terdapat ide, visi, atau permasalahan teknis yang substansial di dalam komunitas. Pengembang Bitcoin dengan panduan yang berbeda merasa perlu untuk memisahkan diri dan membuat suatu cabang baru dalam upaya memenuhi tujuan atau memperbaiki masalah yang dihadapi. Sebagai hasilnya, dua versi protokol terpisah tercipta: versi lama dan versi baru.

 

Proses Hard Fork Bitcoin

Proses hard fork dimulai ketika sebagian besar node dan penambang di jaringan Bitcoin setuju untuk menerima perubahan protokol baru. Setelah konsensus tercapai, versi baru dari protokol Bitcoin diperkenalkan dan node-node lama dapat memilih untuk memperbarui perangkat lunak mereka untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut atau tetap menggunakan versi lama. Ini mengakibatkan terjadinya pembelahan dalam blockchain, di mana kedua versi protokol memiliki sejarah transaksi yang berbeda sejak titik hard fork.

 

Dampak Hard Fork Bitcoin

Hard fork Bitcoin dapat memiliki berbagai dampak pada ekosistem kripto, termasuk:

1. Pembelahan Komunitas

Hard fork seringkali menyebabkan perpecahan dalam komunitas Bitcoin, dengan sebagian besar pendukung memilih untuk mengikuti versi baru protokol, sementara yang lain memilih untuk tetap menggunakan versi lama.

2. Volatilitas Harga

Kehadiran hard fork dapat menciptakan ketidakpastian di pasar kripto, yang dapat mengakibatkan volatilitas harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.

3. Keamanan Jaringan

Hard fork juga dapat mempengaruhi keamanan jaringan Bitcoin dengan membagi daya komputasi (hashrate) antara dua versi protokol, membuat masing-masing lebih rentan terhadap serangan.

4. Inovasi dan Peningkatan

Meskipun kontroversial, hard fork juga dapat memungkinkan untuk peningkatan dan inovasi dalam protokol Bitcoin dengan memperkenalkan fitur-fitur baru atau perubahan signifikan lainnya.

 

Contoh Hardfork Bitcoin

Salah satu contoh hard fork Bitcoin yang terkenal adalah hard fork yang menghasilkan pembentukan Bitcoin Cash (BCH) pada tanggal 1 Agustus 2017. Hard fork ini terjadi karena perbedaan pendapat di antara komunitas Bitcoin tentang ukuran blok yang akan diadopsi oleh jaringan.

Masalah utama yang memicu hard fork ini adalah debat tentang skalabilitas Bitcoin. Sebagian anggota komunitas Bitcoin percaya bahwa ukuran blok yang terlalu kecil membatasi kemampuan jaringan untuk menangani volume transaksi yang semakin besar. Mereka mendukung peningkatan ukuran blok dari 1 MB menjadi 8 MB untuk meningkatkan kapasitas jaringan dan mengurangi biaya transaksi yang tinggi.

Namun, tidak semua anggota komunitas setuju dengan peningkatan ukuran blok ini. Beberapa percaya bahwa meningkatkan ukuran blok akan mengakibatkan sentralisasi dan melemahkan aspek desentralisasi Bitcoin. Sebagai hasilnya, terjadi perpecahan dalam komunitas, dan hard fork terjadi.

Setelah hard fork, jaringan Bitcoin Cash terpisah dari jaringan Bitcoin utama. Bitcoin Cash menerapkan blok yang lebih besar (8 MB), yang memungkinkan lebih banyak transaksi untuk dimasukkan ke dalam setiap blok. Selain itu, Bitcoin Cash juga memiliki perbedaan dalam algoritma kesulitan penambangan (Difficulty Adjustment Algorithm), yang memungkinkan penyesuaian kesulitan lebih cepat daripada Bitcoin.

Hard fork Bitcoin Cash menyebabkan setiap pemegang Bitcoin pada saat hard fork menerima jumlah yang setara dari Bitcoin Cash. Ini berarti bahwa siapa pun yang memiliki Bitcoin sebelum hard fork mendapat Bitcoin Cash dengan proporsi yang sama.

Contoh hard fork Bitcoin Cash ini menunjukkan bagaimana perbedaan pandangan di antara komunitas Bitcoin dapat menyebabkan pembelahan dan pembentukan aset kripto baru. Hard fork sering kali menjadi momen penting dalam sejarah Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan, yang dapat memengaruhi harga, struktur, dan dinamika pasar secara signifikan.

Meskipun hard fork seringkali memicu ketegangan dan ketidakpastian dalam komunitas Bitcoin, mereka juga merupakan bagian alami dari proses inovasi dan pertumbuhan dalam ekosistem kripto. Mereka memungkinkan komunitas untuk mengeksplorasi solusi baru untuk tantangan teknis dan filosofis yang dihadapi oleh Bitcoin, serta memberikan kesempatan bagi pengguna untuk berpartisipasi dalam evolusi aset kripto.

Penting bagi para pelaku pasar untuk memahami risiko dan potensi konsekuensi dari hard fork, serta untuk mengikuti perkembangan dan perubahan dalam protokol Bitcoin dengan cermat. Dengan memahami implikasi hard fork dan dengan beradaptasi terhadap perubahan dalam ekosistem kripto, kita dapat memperkuat ketahanan dan inovasi dalam dunia aset digital yang terus berkembang.

 

Foto diambil dari  freepik