Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu IHSG? Pengertian dan Fungsinya
Blog
Bagikan!

Apa Itu IHSG? Pengertian dan Fungsinya

09 September 2024
3 menit membaca
Apa Itu IHSG? Pengertian dan Fungsinya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator penting yang digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham di Indonesia. Bagi kamu yang ingin berinvestasi, memahami IHSG sangat penting karena pergerakannya mencerminkan kondisi pasar secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu IHSG, fungsinya, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan bagaimana kamu bisa memanfaatkan informasi ini untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

 

Apa itu IHSG?

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan, yang merupakan indeks pasar saham yang mencakup seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak diluncurkan pada 1983, IHSG digunakan untuk mengukur perubahan harga dari semua saham di BEI secara keseluruhan. Dengan kata lain, IHSG adalah barometer utama yang menggambarkan performa pasar saham Indonesia.

 

Apa Fungsi IHSG?

Fungsi utama IHSG adalah memberikan gambaran umum tentang kesehatan pasar saham Indonesia. IHSG adalah acuan yang digunakan oleh investor, analis, dan pemerintah untuk memantau kondisi ekonomi melalui pergerakan saham. Ketika IHSG naik, ini biasanya berarti bahwa banyak saham mengalami kenaikan harga, yang menandakan optimisme di pasar. Sebaliknya, ketika IHSG turun, ini bisa menjadi tanda kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi atau pasar saham itu sendiri.

 

Faktor yang Memengaruhi IHSG

Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi pergerakan IHSG. Salah satunya adalah kondisi ekonomi global dan nasional. Kenaikan suku bunga, inflasi, kebijakan pemerintah, hingga gejolak politik dapat memengaruhi IHSG. Selain itu, kinerja perusahaan yang sahamnya masuk dalam perhitungan IHSG juga turut menentukan naik-turunnya indeks. IHSG adalah indikator yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi, baik domestik maupun internasional.

 

Cara Menghitung IHSG

Untuk menghitung IHSG, digunakan rumus IHSG yang mengacu pada total nilai kapitalisasi pasar dari semua saham yang terdaftar di BEI, dibandingkan dengan total kapitalisasi pasar pada hari dasar (tahun 1983). Rumus IHSG adalah sebagai berikut:

IHSG = (Total Kapitalisasi Pasar Hari Ini / Total Kapitalisasi Pasar Hari Dasar) x 100

Kapitalisasi pasar sendiri adalah total nilai pasar dari saham yang beredar, yang dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar. IHSG adalah hasil perhitungan dari semua saham tersebut untuk memberikan satu angka yang mencerminkan performa keseluruhan pasar.

 

Proses Perhitungan IHSG

Perhitungan IHSG dilakukan secara otomatis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan perubahan harga saham yang terjadi setiap detiknya selama jam perdagangan. Harga-harga saham yang diperdagangkan akan secara langsung memengaruhi pergerakan IHSG, sehingga setiap kali harga saham di BEI berubah, IHSG pun ikut berubah. Proses ini berjalan secara terus menerus sepanjang hari perdagangan.

 

Interpretasi Pergerakan IHSG

IHSG adalah salah satu indeks yang mencerminkan apakah pasar sedang bullish (optimis) atau bearish (pesimis). Ketika IHSG mengalami kenaikan, itu berarti mayoritas saham mengalami kenaikan harga, dan sebaliknya. Pergerakan IHSG seringkali digunakan oleh investor untuk mengukur sentimen pasar. Jika IHSG naik, investor mungkin merasa lebih percaya diri untuk membeli saham. Namun, jika IHSG turun, banyak investor mungkin memilih untuk menjual saham mereka.

 

Istilah dalam IHSG

Ada beberapa istilah penting yang sering muncul dalam konteks apa itu IHSG dan bagaimana pergerakannya:

  • Bullish: Kondisi di mana IHSG cenderung naik.
  • Bearish: Kondisi di mana IHSG cenderung turun.
  • Kapitalisasi Pasar: Nilai total semua saham yang beredar.
  • Volume Perdagangan: Jumlah saham yang diperdagangkan dalam satu periode.

 

Penyebab IHSG Melemah

Ada berbagai penyebab IHSG melemah. Salah satunya adalah ketidakstabilan ekonomi, baik di dalam negeri maupun global. Misalnya, ketika ada resesi atau krisis keuangan global, investor cenderung menjual saham mereka, yang menyebabkan IHSG turun. Selain itu, kebijakan moneter seperti kenaikan suku bunga atau kondisi politik yang tidak stabil juga dapat menyebabkan IHSG melemah.

 

Contoh IHSG

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut contoh IHSG. Misalkan, pada suatu hari, IHSG berada di level 6.000, dan setelah beberapa hari terjadi peningkatan menjadi 6.200. Ini berarti mayoritas saham di pasar mengalami kenaikan harga, sehingga IHSG naik. Sebaliknya, jika IHSG turun dari 6.000 menjadi 5.800, ini menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami penurunan, dengan banyak saham yang harganya jatuh.

 

IHSG adalah indikator yang sangat penting bagi investor dan pengamat ekonomi untuk memahami kondisi pasar saham Indonesia. Dengan memahami apa itu IHSG, cara perhitungannya, serta faktor-faktor yang memengaruhinya, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih tepat. Meskipun IHSG bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, pemahaman mendalam tentang pergerakan pasar ini akan membantumu meraih keuntungan dalam berinvestasi.

 

Baca juga: Waktunya Buy the Dip! Ini Cara Maksimalkan Peluang di Tengah Volatilitas Pasar

 

Investasi Jadi Bisa Lebih Bijak!

Berbagai rangkuman informasi dan analisa terkini mengenai keuangan, investasi, dan berbagai aset global, seperti kripto dan saham AS bisa kamu temukan lebih lengkap di sini.

Lebih dari itu, aplikasi yang mudah digunakan dengan berbagai panduan lengkap siap menjadi teman investasi-mu! Sekarang investasi lebih mudah dengan mulai dari Rp5.000, download Reku sekarang!

Foto diambil dari Freepik.

PenulisTim Finance Analyst
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku