Apa Itu Investasi? Ketahui Pengertian, Jenis, dan Tips Memulainya
Secara sederhana, pengertian investasi adalah salah satu langkah penting dalam mengelola keuangan, dan memahami konsep dasarnya bisa menjadi kunci untuk mencapai kebebasan finansial. Tapi, apa sebenarnya investasi itu? Apakah semua jenis investasi memiliki risiko yang sama? Dalam artikel ini, kamu akan menemukan penjelasan lengkap tentang apa itu investasi, jenis-jenisnya yang perlu kamu ketahui, dan tips praktis untuk memulainya. Jadi, jika kamu ingin mengambil langkah pertama menuju masa depan keuangan yang lebih stabil, simak terus pembahasan berikut ini.
Pengertian Investasi
Secara umum, pengertian investasi adalah proses menanamkan dana atau aset dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa depan. Ini bisa diibaratkan seperti menanam bibit yang, dengan perawatan yang tepat, akan tumbuh dan menghasilkan buah yang bermanfaat di kemudian hari. Dalam dunia keuangan, investasi mencakup berbagai instrumen seperti saham, obligasi, properti, reksa dana, hingga aset digital seperti kripto. Melalui investasi, seseorang dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi, mengelola risiko, dan mencapai tujuan keuangan yang lebih besar, seperti membeli rumah, mempersiapkan dana pendidikan, atau merencanakan pensiun yang nyaman. Investasi juga membantu dalam menjaga nilai kekayaan dari inflasi, yang secara bertahap mengurangi daya beli uang yang hanya disimpan di rekening tabungan.
Baca Juga: Ini Dia 10 Ide Topik Skripsi Tentang Investasi Lengkap dengan Panduannya
Pengertian Investasi Menurut Para Ahli
Pengertian investasi adalah konsep yang telah dibahas oleh banyak ahli dalam bidang ekonomi dan keuangan. Berikut ini adalah pandangan dari lima ahli mengenai pengertian investasi.
1. Benjamin Graham
Menurut Benjamin Graham, yang dikenal sebagai “Bapak Investasi Nilai,” pengertian investasi adalah proses menganalisis dan membeli aset dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan yang memadai, sembari menjaga risiko kerugian tetap rendah. Investasi harus didasarkan pada penelitian yang solid dan bukan spekulasi.
2. Warren Buffett
Warren Buffett, salah satu investor paling sukses di dunia, menyatakan bahwa pengertian investasi adalah membeli sesuatu dengan harga yang lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Bagi Buffett, investasi adalah tentang mencari nilai yang belum dihargai pasar dan memanfaatkan kesempatan tersebut dengan strategi jangka panjang.
3. John Maynard Keynes
Keynes, seorang ekonom terkenal, memberikan pengertian investasi sebagai pengeluaran untuk meningkatkan kemampuan produksi masa depan. Dalam pandangannya, investasi adalah keputusan ekonomi yang diambil untuk meningkatkan output dan efisiensi di masa depan.
4. Robert T. Kiyosaki
Penulis “Rich Dad Poor Dad,” Robert T. Kiyosaki, melihat pengertian investasi sebagai cara untuk membuat uang bekerja untuk kita. Baginya, investasi adalah tindakan menempatkan uang pada aset yang menghasilkan pendapatan pasif, seperti real estat atau bisnis.
5. Philip Fisher
Menurut Philip Fisher, seorang investor legendaris, pengertian investasi adalah membeli saham perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. Fisher menekankan pentingnya memahami kualitas perusahaan dan industrinya sebelum berinvestasi, untuk memaksimalkan keuntungan jangka panjang.
Jenis-Jenis Investasi
Investasi adalah dunia yang penuh dengan pilihan, dan memahami berbagai jenis investasi yang ada dapat membantu kamu membuat keputusan yang lebih tepat dan sesuai dengan tujuan keuanganmu. Berikut ini beberapa jenis investasi yang perlu kamu ketahui.
1. Saham
Saham adalah instrumen investasi di mana kamu membeli kepemilikan sebagian dari sebuah perusahaan. Ketika kamu memiliki saham, kamu berhak atas sebagian keuntungan perusahaan yang biasanya dibagikan dalam bentuk dividen. Potensi keuntungan dari saham bisa sangat tinggi, terutama jika perusahaan tersebut berkembang pesat. Namun, saham juga dikenal memiliki risiko yang tinggi karena harganya bisa berfluktuasi secara signifikan tergantung pada berbagai faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi ekonomi, dan perubahan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, saham lebih cocok untuk investor yang memiliki toleransi risiko yang tinggi dan bersedia menghadapi volatilitas pasar.
2. Obligasi
Obligasi adalah bentuk investasi di mana kamu meminjamkan uang kepada entitas pemerintah atau perusahaan dengan imbalan bunga yang dibayarkan secara berkala. Pada akhir periode obligasi, kamu akan mendapatkan kembali jumlah pinjaman awal. Obligasi biasanya dianggap sebagai investasi yang lebih aman dibandingkan saham karena memberikan pendapatan yang stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah. Namun, potensi keuntungannya juga lebih terbatas. Risiko utama dalam obligasi adalah kemungkinan penerbit gagal membayar kembali hutang (default risk), meskipun ini lebih jarang terjadi pada obligasi pemerintah.
3. Reksa Dana
Reksa dana adalah instrumen investasi di mana dana dari banyak investor digabungkan untuk diinvestasikan dalam berbagai aset seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Investasi ini dikelola oleh manajer investasi profesional yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan bagi para investor. Reksa dana menawarkan diversifikasi, yang berarti risiko tersebar di berbagai jenis investasi, sehingga lebih stabil dibandingkan membeli saham individu. Namun, reksa dana juga memiliki biaya manajemen yang dapat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh. Reksa dana cocok untuk investor yang ingin berinvestasi di pasar keuangan tetapi tidak memiliki cukup waktu atau keahlian untuk mengelolanya sendiri.
4. Properti
Investasi properti melibatkan pembelian aset fisik seperti rumah, apartemen, atau tanah dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penyewaan atau penjualan kembali di masa depan. Properti sering dianggap sebagai investasi yang stabil dan jangka panjang dengan potensi kenaikan nilai yang signifikan. Selain itu, properti juga bisa memberikan aliran pendapatan pasif melalui sewa. Namun, investasi ini memiliki tantangan tersendiri seperti likuiditas yang rendah, biaya pemeliharaan yang tinggi, dan risiko terkait dengan fluktuasi pasar properti. Properti biasanya cocok untuk mereka yang mencari investasi jangka panjang dan memiliki modal yang cukup besar.
5. Emas dan Logam Mulia
Emas dan logam mulia lainnya sering dipandang sebagai “safe haven” atau tempat yang aman bagi investor, terutama selama masa ketidakpastian ekonomi. Nilai emas cenderung stabil dan sering digunakan sebagai perlindungan terhadap inflasi. Emas juga likuid, artinya mudah untuk dijual kembali jika diperlukan. Namun, meskipun emas memberikan rasa aman, potensi keuntungannya biasanya lebih rendah dibandingkan saham atau properti. Selain itu, harga emas bisa dipengaruhi oleh faktor global seperti nilai tukar mata uang dan suku bunga. Emas cocok untuk investor yang mencari perlindungan nilai dalam portofolio mereka.
6. Aset Kripto
Aset kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum, adalah bentuk investasi yang relatif baru dan semakin populer di kalangan investor modern. Kripto adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk transaksi yang aman dan transparan. Potensi keuntungan dari investasi aset kripto bisa sangat besar, namun risikonya juga tinggi karena harga kripto dapat berfluktuasi dengan sangat tajam. Saat ini, kripto menjadi tren di kalangan investor yang tertarik pada inovasi teknologi dan peluang keuntungan cepat. Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di aset kripto, penting untuk memilih platform yang aman dan terpercaya, seperti Reku, yang menyediakan layanan investasi kripto dengan keamanan yang terjamin dan kemudahan dalam bertransaksi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Investasi untuk Mahasiswa dengan Modal kecil
Tips Memulai Investasi dengan Bijak
Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk memastikan bahwa langkah pertama kamu dalam berinvestasi berjalan dengan lancar.
1. Pahami Profil Risiko Kamu
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting untuk memahami seberapa besar toleransi risiko kamu. Apakah kamu tipe orang yang bisa tidur nyenyak meskipun nilai investasi turun, atau lebih suka yang aman dan stabil? Mengenali profil risiko ini akan membantu kamu memilih jenis investasi yang paling sesuai. Misalnya, jika kamu cenderung konservatif, obligasi atau reksa dana pasar uang mungkin lebih cocok. Sebaliknya, jika kamu berani mengambil risiko, investasi saham atau kripto bisa menjadi pilihan. Memahami profil risiko adalah langkah pertama yang penting untuk memastikan kamu tidak hanya nyaman dengan pilihan investasimu, tetapi juga mampu mengelola risiko yang mungkin timbul.
2. Mulailah dengan Investasi yang Kamu Pahami
Memulai investasi di bidang yang kamu pahami akan memberikan keuntungan tersendiri. Jangan tergoda untuk mengikuti tren investasi hanya karena banyak orang melakukannya. Lakukan riset dan pelajari setiap jenis investasi yang menarik minatmu. Mulailah dari yang sederhana, seperti reksa dana atau deposito, sebelum beralih ke instrumen yang lebih kompleks seperti saham atau kripto. Dengan memulai dari yang kamu pahami, kamu bisa mengurangi risiko membuat keputusan yang tidak bijak dan meningkatkan peluang keberhasilan investasi kamu. Ini juga akan membuatmu merasa lebih percaya diri dan terinformasi dalam setiap langkah investasi yang kamu ambil.
3. Diversifikasi untuk Mengurangi Risiko
Salah satu prinsip utama dalam investasi adalah diversifikasi, yaitu menyebar investasi kamu di berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko. Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Jika satu jenis investasi mengalami penurunan, yang lain mungkin tetap stabil atau bahkan meningkat. Diversifikasi ini bisa dilakukan dengan mengalokasikan dana ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, reksa dana, properti, atau aset kripto. Dengan cara ini, kamu tidak terlalu bergantung pada satu jenis investasi, dan portofolio kamu lebih terlindungi dari fluktuasi pasar yang tidak terduga. Diversifikasi adalah strategi yang efektif untuk mencapai keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan.
Keamanan Investasimu Prioritas Kami!
Aplikasi Reku tersedia di Android dan App Store. Download untuk mulai investasi lebih dari 100 aset kripto yang terdaftar. Alasan kenapa Reku menjadi pilihan bagi jutaan pengguna di Indonesia:
- Fee transaksi sangat rendah
- Tersedia mode Pro dan mode Lightning, cocok untuk segala jenis investor
- Staking dengan APY hingga 12.5% dan berlisensi BAPPEBTI
- Bisa mulai dengan modal Rp5.000
- Analisa setiap minggu dari Crypto Researcher Reku
Tunggu apa lagi? Ayo mulai perjalanan investasimu di Reku sekarang!
Foto diambil dari Freepik.