MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Kapitalisasi Pasar? Ini Perhitungan dan Strateginya
Teori
Bagikan!

Apa Itu Kapitalisasi Pasar? Ini Perhitungan dan Strateginya

02 May 2024
4 menit membaca
Apa Itu Kapitalisasi Pasar? Ini Perhitungan dan Strateginya

Kamu akan sangat terbantu dalam memahami nilai pasar suatu perusahaan apabila kamu mempelajari tentang kapitalisasi pasar. Maka dari itu, yuk pelajari lebih lanjut tentang apa itu kapitalisasi pasar termasuk cara menghitung dan memilih saham berdasarkan skala yang tepat berikut ini.

Apa Itu Kapitalisasi Pasar? 

Market cap atau kapitalisasi pasar merupakan nilai total dalam rupiah dari seluruh saham yang beredar dari suatu perusahaan. Ini mencerminkan ukuran relatif dari perusahaan tersebut di pasar saham. 

Investor menggunakan angka ini untuk menilai ukuran perusahaan, bukan penjualan atau nilai total aset. Market cap membantu menentukan peringkat perusahaan dan membandingkan ukuran relatif mereka dalam industri atau sektor tertentu. 

Cara Menghitung Kapitalisasi Pasar

Untuk menghitung market cap, kamu bisa mengalikan harga saham pasar saat ini dengan jumlah saham yang beredar. Gunakan rumus berikut ini:

Kapitalisasi Pasar = Harga Saham Saat Ini X Jumlah Saham Beredar Saat Ini

Misalnya, jika suatu perusahaan memiliki 20 juta saham yang diperdagangkan dengan harga Rp100 per saham, maka kapitalisasi pasarnya adalah Rp2 miliar. Perusahaan lain dengan harga saham Rp1.000 tetapi hanya memiliki 10.000 lembar saham yang beredar, memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp10 juta.

Hasil perhitungan tersebut memberikan perkiraan nilai perusahaan secara real-time berdasarkan harga pasar saham dan jumlah saham yang beredar. Ini adalah metode yang penting digunakan oleh investor untuk menilai ukuran dan nilai relatif suatu perusahaan di pasar saham.

Kenapa Kapitalisasi Pasar Itu Penting? 

Market cap adalah cara cepat untuk memperkirakan nilai suatu perusahaan dalam rupiah. Meskipun sederhana, ini memberikan gambaran yang berguna tentang ukuran dan nilai relatif perusahaan di pasar saham. 

Kamu juga dapat menilai seberapa stabil saham suatu perusahaan dan dapat membantu dalam membangun portofolio investasi yang sesuai dengan toleransi risiko kamu.

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar cenderung lebih mapan dan memiliki saham yang lebih stabil. Sementara perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil mungkin memiliki saham yang lebih fluktuatif. Namun dalam beberapa kasus, perusahaan kecil bisa tumbuh lebih cepat. 

Maka dari itu, investor perlu memahami market cap agar dapat memutuskan alokasi aset yang tepat, seperti memilih perusahaan dengan market cap yang sesuai dengan tujuan portofolio investasi kamu.

Faktor yang Memengaruhi Kapitalisasi Pasar

Ada berbagai hal yang dapat memengaruhi market cap perusahaan. Misalnya, kesuksesan perusahaan dengan peluncuran produk baru atau peningkatan keuntungan dapat menarik minat investor dan meningkatkan harga saham. 

Sebaliknya, kinerja buruk atau skandal besar perusahaan dapat menyebabkan penjualan saham oleh investor, yang berdampak pada penurunan harga saham dan kapitalisasi pasar. 

Strategi Investasi Berdasarkan Skala Kapitalisasi Pasar

Pasar saham mengklasifikasikan saham ke dalam berbagai kategori berdasarkan kapitalisasi pasar, yaitu: 

1. Large Cap atau Blue Chip

Perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar atau blue chip memiliki kapitalisasi pasar di atas 10 triliunan rupiah yang termasuk saham dalam indeks LQ45. Misalnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Perusahaan skala ini sering dianggap sebagai pemain utama di industri mereka. Mereka memiliki keunggulan stabilitas dan kekuatan finansial yang kuat.

Perusahaan berkapitalisasi besar umumnya menawarkan kestabilan dan pertumbuhan yang moderat. Saham-saham ini cocok untuk investor yang mencari investasi yang lebih konservatif dengan potensi keuntungan yang stabil.

Meskipun risikonya relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil atau mikro, perusahaan-perusahaan besar juga dapat terpengaruh oleh fluktuasi pasar global dan masalah internal yang besar.

2. Middle Cap atau Second Liner

Ini adalah skala perusahaan-perusahaan berkapitalisasi menengah dengan kapitalisasi pasar antara 1 sampai 10 triliun rupiah. Misalnya, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).  

Perusahaan middle cap biasanya memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi daripada perusahaan besar. Pasalnya, mereka beroperasi di industri yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pesat, sehingga menawarkan peluang bagi investor yang mencari pertumbuhan yang agresif.

Risiko perusahaan berkapitalisasi menengah berada di tengah-tengah, dengan potensi reward yang lebih tinggi, tetapi juga risiko yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan besar.

3. Small Cap atau Third Liner

Small cap adalah skala perusahaan-perusahaan yang berkapitalisasi kecil, yaitu di bawah 1 triliun Rupiah. Misalnya, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA), PT Eratex Djaja Tbk (ERTX), dan PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ). 

Perusahaan berkapitalisasi kecil atau mikro memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Saham-saham ini dapat memberikan hasil yang sangat menguntungkan bagi investor yang bersedia mengambil risiko lebih tinggi.

Namun, biasanya lebih rentan terhadap fluktuasi pasar dan memiliki keterbatasan dalam akses terhadap modal, sehingga memiliki risiko yang lebih tinggi dari segi stabilitas.

4. Micro Cap 

Ini adalah saham penny yang relatif muda, dengan kapitalisasi pasar miliaran atau di bawah miliaran Rupiah. Biasanya, perusahaan ini beroperasi di sektor yang lebih spesifik atau niche, dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dan juga risiko yang lebih besar karena ukuran dan stabilitas yang lebih rendah.

Perusahaan mikro seringkali merupakan hidden gems dengan potensi pertumbuhan yang sangat tinggi. Mereka bisa memberikan hasil yang luar biasa bagi investor yang dapat mengidentifikasi perusahaan yang memiliki prospek yang cerah.

Risiko investasi dalam perusahaan mikro sangat tinggi karena stabilitas dan likuiditasnya yang rendah. Investor harus siap menghadapi fluktuasi harga saham yang besar dan risiko kegagalan perusahaan.

Itulah pembahasan tentang apa itu kapitalisasi pasar atau market cap yang dapat membantu kamu memahami dinamika investasi saham dengan lebih baik. Tujuannya agar kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas, mengelola risiko dengan lebih bijaksana, dan meraih kesuksesan dalam membangun portofolio investasi yang kokoh.

Selain saham, kamu bisa diversifikasi portofolio kamu dengan investasi di kripto yang menawarkan potensi keuntungan yang menarik di pasar keuangan saat ini. Kamu bisa pelajari lebih dulu cara kerja dan harganya di Market Kripto Reku.

Referensi: