MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Lembar Saham? Definisi Hingga Cara Hitung Harga per Lembar!
Teori
Bagikan!

Apa itu Lembar Saham? Definisi Hingga Cara Hitung Harga per Lembar!

14 May 2024
3 menit membaca
Apa itu Lembar Saham? Definisi Hingga Cara Hitung Harga per Lembar!

Saham menjadi sebuah ladang hijau bagi para investor pemula untuk memutar aset mereka. Salah satu pemicunya adalah banyak perusahaan yang mengeluarkan harga lembar saham yang terjangkau, sehingga banyak investor yang membelinya. Tapi, apakah kamu sudah memahami arti dari apa itu lembar saham?

Sebelum terlalu dalam di dunia investasi, kamu harus paham definisi sesungguhnya dari apa itu lembar saham. Pasalnya, lembar saham sangat berpengaruh dengan jumlah keuntungan yang didapatkan hingga risiko kerugian yang akan diterima. Saatnya mempelajari lebih dalam tentang lembar saham dan bagaimana strategi investasi yang tepat dari artikel berikut!

Apa itu Lembar Saham?

Lembar saham merupakan dokume kepemilikan saham dalam jumlah tertentu dalam perusahaan. Ketika seorang investor membeli saham dari perusahaan, maka ia akan menerima lembar saham sesuai dengan dana yang diinvestasikan. Jumlah lembar saham yang diterbitkan setiap emiten pun berbeda-beda dengan harga per lembar yang berbeda.

Dalam pasar saham, lembar saham dapat diperdagangkan antara investor. Pemilik lembar saham biasanya memiliki hak-hak tertentu, seperti hak atas dividen jika perusahaan tersebut membayar dividen kepada pemegang saham, serta hak untuk memberikan suara dalam pertemuan umum pemegang saham perusahaan.

Sebagai investor, kita harus membeli minimal 100 lembar saham (1 lot) untuk bisa berinvestasi dalam perusahaan. Jumlah tersebut menjadi aturan resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah ditetapkan sejak tahun 2014.

Apakah Harga Lembar Saham Setiap Perusahaan Sama?

Harga lembar saham di setiap perusahaan pasti berbeda. Harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kinerja keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan, kondisi industri, dan sentimen pasar secara umum.

Secara umum, harga saham di pasar disesuaikan secara dinamis oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika ada banyak investor yang ingin membeli saham suatu perusahaan, harga saham cenderung naik. Sebaliknya, jika banyak investor ingin menjual saham, harga cenderung turun.

Selain itu, harga saham juga bisa dipengaruhi oleh peristiwa atau berita tertentu yang terkait dengan perusahaan, seperti pengumuman keuangan, perubahan manajemen, atau perkembangan produk baru.

Jadi, meskipun harga saham setiap perusahaan berbeda-beda, investor dapat menggunakan berbagai metode analisis untuk mengevaluasi apakah harga saham tersebut sebanding dengan nilai intrinsik perusahaan dan apakah itu merupakan investasi yang baik untuk mereka.

Setiap tahun akan selalu ada rotasi dalam sektor investasi saham. Tidak bisa ditentukan secara akurat siapa yang selalu menjadi posisi teratas dengan saham yang memiliki keuntungan terbesar. 

Setiap sektor bisnis seperti energi, finansial, FMCG, properti, teknologi, dan lainnya selalu memiliki emiten yang memiliki performa stabil setiap tahunnya. Sehingga harga dan risiko yang dimiliki setiap saham akan berbeda.

Penting untuk diingat bahwa investasi saham melibatkan risiko, dan kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Sebelum berinvestasi, sebaiknya lakukan riset menyeluruh, konsultasikan dengan ahli keuangan, dan pertimbangkan profil risiko serta tujuan investasi.

Strategi Investasi dengan 1 Lot Saham

Tenang saja, meskipun kamu berinvestasi dengan 1 lot saham ada berbagai strategi untuk membuat profit yang didapatkan lebih maksimal. Ikuti beberapa strategi berikut ini, yuk!

Buy and Hold

Sistem buy and hold sangat cocok untuk investor yang membeli 1 lot saham dan menahannya dalam jangka waktu yang panjang, bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham seiring waktu. Strategi ini cocok untuk investor jangka panjang yang percaya pada potensi pertumbuhan perusahaan. 

Trading Short Term

Strategi investasi berikutnya adalah trading short term. Pada strategi ini, investor memanfaatkan fluktuasi harga saham dalam jangka waktu yang lebih pendek, mungkin dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang cepat. Strategi ini memerlukan analisis pasar yang cermat dan kadang-kadang melibatkan risiko yang lebih tinggi.

Dividend Investing

Strategi terakhir yang bisa kamu coba adalah dengan memilih saham dari perusahaan yang membayar dividen reguler. Dengan membeli 1 lot saham, investor dapat mengumpulkan dividen sebagai penghasilan pasif tambahan. Strategi ini cocok untuk investor yang mencari pendapatan tetap dari investasi mereka.

Selain saham, ada berbagai jenis instrumen investasi lainnya yang bisa kamu coba. Jika kamu memiliki tujuan investasi untuk meningkatkan nilai aset secara maksimal dalam periode pendek atau menengah, maka Kripto dalam bentuk Bitcoin adalah investasi yang cocok untukmu.

Investasi Bitcoin menjadi investasi populer di Indonesia karena pertumbuhan nilai yang lebih cepat dalam kurun waktu singkat. Ditambah lagi, Bitcoin sangat cocok untuk diversifikasi portofolio untuk bisa mendapatkan keuntungan berlipat.

Modal yang dikeluarkan untuk investasi Bitcoin pun tak melulu besar dan dibantu dengan teknologi blockchain yang memiliki prospek besar di masa depan. Tertarik untuk mencoba berinvestasi di Bitcoin? Yuk, pelajari proses dan detilnya di Market Kripto Reku!