
Pernah dengar istilah OTC saat membahas soal jual beli aset atau saham? Banyak orang yang mengira bahwa semua transaksi saham atau instrumen keuangan hanya bisa dilakukan lewat bursa resmi. Padahal, ada sistem perdagangan lain yang tidak kalah penting, yaitu OTC. Nah, OTC adalah sistem perdagangan di luar bursa yang punya karakteristik dan cara kerja yang berbeda.
Biar makin paham, yuk bahas lebih dalam soal apa itu OTC, gimana cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya, sampai contoh nyatanya di dunia investasi, termasuk aset kripto.
Apa Itu OTC?
OTC adalah singkatan dari Over The Counter. Dalam dunia keuangan, OTC merujuk pada proses jual beli aset keuangan seperti saham, obligasi, derivatif, atau bahkan aset kripto, yang dilakukan langsung antara dua pihak, tanpa perantara dari bursa saham resmi.
Artinya, transaksi OTC tidak terjadi di platform seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), melainkan lewat kesepakatan langsung, baik melalui telepon, email, atau platform digital khusus yang disediakan oleh broker atau dealer tertentu.
Cara Kerja Sistem OTC
Karena tidak terikat pada bursa resmi, transaksi OTC punya mekanisme yang lebih fleksibel. OTC adalah sistem yang memungkinkan dua pihak menyepakati harga, waktu penyelesaian, dan ketentuan lainnya tanpa harus mengikuti aturan ketat seperti yang berlaku di pasar reguler.
Biasanya, otc adalah pilihan utama bagi institusi keuangan besar, investor profesional, atau trader yang ingin menjaga privasi dan fleksibilitas transaksi. Tapi seiring berkembangnya teknologi, sekarang kamu juga bisa mengakses layanan OTC lewat platform tertentu yang sudah teregulasi.
OTC adalah solusi bagi mereka yang membutuhkan kecepatan, volume besar, dan negosiasi harga langsung.
Kelebihan Transaksi OTC
Ada beberapa keuntungan utama dari sistem OTC yang membuatnya banyak digunakan:
1. Fleksibel dan Bisa Disesuaikan
Transaksi bisa dinegosiasikan sesuai kebutuhan. Harga, jumlah, dan waktu bisa disesuaikan langsung antara penjual dan pembeli.
2. Privasi Lebih Terjaga
Karena tidak melalui bursa publik, informasi transaksi OTC tidak langsung terlihat ke publik, sehingga bisa lebih tertutup.
3. Cocok untuk Transaksi Besar
Investor institusi atau individu yang ingin membeli dalam jumlah besar sering menggunakan OTC untuk menghindari fluktuasi harga di pasar reguler.
4. Akses ke Instrumen Non-Listed
OTC adalah pilihan ketika kamu ingin membeli aset yang tidak terdaftar di bursa resmi, misalnya saham perusahaan kecil yang belum IPO.
Risiko dan Kekurangan Transaksi OTC
Meski banyak kelebihannya, sistem OTC juga punya risiko yang perlu diperhatikan. Beberapa risiko OTC adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya Transparansi
Karena transaksi tidak terbuka, harga pasar bisa sulit dipantau. Ini bisa menyulitkan kamu saat ingin membandingkan harga.
2. Risiko Gagal Bayar
Transaksi OTC bergantung pada kepercayaan antar pihak. Tanpa jaminan bursa, risiko gagal bayar bisa lebih tinggi.
3. Likuiditas Rendah
Karena tidak semua aset OTC mudah dijual kembali, ada kemungkinan kamu kesulitan saat ingin keluar dari investasi tersebut.
4. Pengawasan Terbatas
Meski banyak negara kini mulai memperketat regulasi OTC, sistem ini tetap tidak seketat bursa resmi.
Contoh Penggunaan OTC dalam Dunia Investasi
Ada banyak contoh nyata penerapan OTC dalam dunia keuangan:
- Obligasi Korporasi: Banyak obligasi tidak diperdagangkan di bursa, tapi lewat OTC.
- Saham Unlisted: Perusahaan kecil atau startup yang belum IPO biasanya menawarkan sahamnya lewat OTC.
- Aset Kripto: Layanan OTC juga tersedia untuk transaksi kripto bernilai besar. Misalnya, di platform seperti Reku, kamu bisa menggunakan OTC untuk beli aset kripto dalam jumlah besar tanpa mengganggu harga pasar.
Contoh lainnya bisa dilihat dari perusahaan-perusahaan global yang memilih menjual efek derivatif mereka melalui sistem OTC untuk mendapatkan fleksibilitas dalam struktur kontraknya.
Perbedaan OTC dan Bursa Resmi
Agar lebih jelas, berikut perbedaan mendasar antara OTC dan transaksi di bursa:
Aspek | OTC | Bursa Resmi |
Lokasi | Di luar bursa | Di dalam bursa |
Transparansi | Terbatas | Tinggi |
Harga | Berdasarkan negosiasi | Mengikuti harga pasar |
Regulasi | Lebih longgar | Diatur ketat oleh otoritas |
Risiko | Lebih tinggi | Lebih rendah |
Jadi, OTC adalah sistem perdagangan di luar bursa resmi yang menawarkan fleksibilitas, kecepatan, dan privasi dalam bertransaksi. Sistem ini cocok buat kamu yang ingin membeli aset dalam jumlah besar atau melakukan negosiasi langsung tanpa terikat aturan bursa.
Namun, tetap penting untuk memahami risikonya. Kurangnya transparansi, pengawasan terbatas, dan potensi gagal bayar adalah hal yang perlu diperhatikan. Kalau kamu ingin mencoba layanan OTC, pastikan memilih platform terpercaya dan sudah diawasi oleh regulator.
Baca juga: Cari Tahu Manfaat Investasi
Dengan memahami apa itu OTC, cara kerjanya, serta kelebihan dan kekurangannya, kamu bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi, baik di pasar modal, obligasi, maupun aset kripto.
Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading
Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!