MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Indikator Relative Strength Index (RSI)?
Teori
Bagikan!

Apa Itu Indikator Relative Strength Index (RSI)?

21 March 2024
3 menit membaca
Apa Itu Indikator Relative Strength Index (RSI)?

Indikator RSI adalah salah satu alat yang populer digunakan dalam analisis teknikal untuk membantu trader mengidentifikasi kekuatan dan arah tren pasar. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang indikator RSI, prinsip dasarnya, penggunaan dalam analisis pasar, serta strategi trading yang efektif menggunakan indikator RSI.

 

Apa itu Indikator RSI?

Relative Strength Index (RSI) adalah sebuah indikator teknikal yang memperkirakan kekuatan dan momentum pergerakan harga saham. Indikator ini merupakan salah satu yang terpenting dalam analisis teknikal, diciptakan oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978. RSI memberikan gambaran tentang seberapa kuat atau lemahnya pergerakan harga saham dalam suatu periode waktu tertentu, serta membantu investor untuk mengenali kondisi pasar yang overbought atau oversold.

Manfaat RSI Bagi Investor

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, indikator ini membandingkan kenaikan dan kerugian harga aset dalam periode tertentu, biasanya 14 hari. RSI dinyatakan dalam rentang antara 0 hingga 100, dimana nilai yang lebih tinggi menunjukkan momentum yang lebih kuat, sementara nilai yang lebih rendah menandakan momentum yang lebih lemah.

Trader biasanya menggunakan RSI untuk beberapa tujuan:

  1. Mengenali kondisi overbought dan oversold

Nilai RSI di atas 70 menunjukkan kondisi overbought, yang mungkin menandakan potensi koreksi harga atau pembalikan tren. Sebaliknya, nilai RSI di bawah 30 menunjukkan kondisi oversold, yang mungkin menunjukkan peluang pembelian.

  1. Menghasilkan sinyal trading

Trader mencari persilangan RSI dengan level tertentu, seperti 50, sebagai titik masuk atau keluar dari pasar. Ketika RSI melintasi 50 dari bawah, itu bisa menandakan tren kenaikan harga, sementara saat melintasi dari atas, bisa menunjukkan tren penurunan harga.

  1. Memvalidasi tren harga aset

RSI digunakan untuk mengonfirmasi kekuatan tren yang sedang berlangsung. Nilai RSI di atas 50 sering menunjukkan tren naik, sementara di bawah 50 menunjukkan tren turun.

  1. Mengidentifikasi divergensi

Divergensi RSI terjadi ketika arah RSI tidak sejalan dengan aksi harga. Bullish Divergence terjadi ketika harga mencapai titik terendah yang lebih rendah, tetapi RSI mencapai titik terendah yang lebih tinggi, menandakan kemungkinan pembalikan tren. Sedangkan, Bearish Divergence terjadi ketika harga mencapai puncak yang lebih tinggi, tetapi RSI mencapai puncak yang lebih rendah, menunjukkan kemungkinan pembalikan tren ke bawah.

 

Strategi Trading dengan Menggunakan Indikator RSI

  1. Strategi jangka pendek dengan RSI

Salah satu strategi trading jangka pendek yang umum digunakan dengan RSI adalah strategi overbought/oversold. Jika RSI melampaui level 70, ini menunjukkan kondisi overbought, dan trader dapat mencari kesempatan untuk menjual atau mengambil keuntungan dari koreksi harga. Sebaliknya, jika RSI turun di bawah level 30, ini menunjukkan kondisi oversold, dan trader dapat mencari kesempatan untuk membeli atau mengambil keuntungan dari rebound harga.

  1. Strategi jangka menengah dengan RSI

Dalam strategi trading jangka menengah, trader dapat menggunakan RSI untuk mengidentifikasi tren pasar yang lebih besar. Misalnya, jika RSI bergerak di atas 50 dan tetap di atasnya, ini menunjukkan adanya tren bullish yang kuat, dan trader dapat mencari kesempatan untuk membeli. Sebaliknya, jika RSI bergerak di bawah 50 dan tetap di bawahnya, ini menunjukkan adanya tren bearish yang kuat, dan trader dapat mencari kesempatan untuk menjual.

 

Cara Memanfaatkan RSI dengan Indikator Teknis Lainnya

Seperti halnya indikator teknis lainnya, kehandalan RSI bisa ditingkatkan dengan menggabungkannya dengan analisis teknis dan indikator lainnya.

  1. Support dan Resistance

Tingkat support dan resistance adalah level harga penting di mana aset cenderung mengalami pembalikan arah. Menggunakan RSI bersama dengan analisis support dan resistance dapat membantu mengidentifikasi peluang trading yang potensial. 

  1. Moving Averages (MA)

Mengkombinasikan RSI dengan moving averages (MA), seperti Simple Moving Average (SMA) atau Exponential Moving Average (EMA), dapat membantu mengkonfirmasi tren harga. Saat RSI menunjukkan sinyal overbought atau oversold yang sejalan dengan perpotongan moving average, ini bisa mengindikasikan kekuatan tren yang lebih besar.

  1. Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang terdiri dari pita atas, pita bawah, dan pita tengah yang merupakan moving average. Saat harga menyentuh atau melewati pita atas atau bawah Bollinger Bands dan RSI mencapai level ekstrem, ini bisa menandakan kondisi overbought atau oversold yang lebih valid.

Dengan menggabungkan RSI dengan indikator teknis lainnya, trader dapat meningkatkan keakuratan analisis teknis mereka dan membuat keputusan trading yang lebih informan. Penting untuk menguji berbagai kombinasi indikator dan mengadaptasikannya sesuai dengan gaya trading dan preferensi pribadi.

 

Indikator RSI adalah alat yang berguna dalam analisis teknikal dan trading. Dengan memahami prinsip dasar, penggunaannya dalam analisis pasar, serta strategi trading yang efektif, kamu dapat meningkatkan keputusan trading kamu dan mengoptimalkan hasil dari perdagangan kamu. 

Tertarik dengan informasi lain seputar dunia crypto dan investasi? Kunjungi Reku Kampus. Mulai perjalanan investasi bijakmu di Reku, download aplikasinya di sini!

 

Foto diambil dari  freepik