Perjanjian Bretton Woods, ditandatangani pada 1944 di tengah-tengah perang dunia kedua, menjadi tonggak penting dalam pembentukan sistem keuangan global. Perjanjian ini bertujuan untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda dunia pada masa Depresi Besar. Dengan pembentukan lembaga-lembaga seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank, sistem Bretton Woods membawa perubahan yang signifikan dalam struktur ekonomi global.
Apa itu Bretton Woods?
Sistem Bretton Woods adalah sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh 44 negara pada bulan Juli 1944 di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat. Perjanjian ini merupakan upaya untuk membangun kembali sistem keuangan global setelah Perang Dunia II dengan tujuan untuk menghindari krisis ekonomi yang terjadi pada masa Depresi Besar tahun 1930-an. Perjanjian ini menjadi landasan bagi pembentukan lembaga-lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.
Sejarah pembentukan Bretton Woods dimulai sejak awal Perang Dunia II ketika para pemimpin ekonomi global menyadari perlunya pembaharuan sistem keuangan internasional. Konferensi Bretton Woods diadakan pada bulan Juli 1944 dengan kehadiran delegasi dari 44 negara. Perjanjian ini dihasilkan sebagai hasil dari diskusi yang panjang dan rumit selama tiga pekan di lokasi tersebut.
Perjanjian Bretton Woods membentuk sebuah sistem keuangan internasional yang didasarkan pada nilai tukar tetap, di mana mata uang dunia utama diikat dengan dolar AS yang nilainya terkait dengan emas. Sistem ini juga mengatur perdagangan internasional dan memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang membutuhkan untuk memulihkan ekonomi mereka pasca perang.
Bretton Woods mencapai puncaknya pada tahun 1944 dengan penandatanganan perjanjian oleh negara-negara peserta. Namun, sistem ini mulai menunjukkan kelemahan pada tahun 1971 ketika Amerika Serikat secara resmi mengakhiri keterkaitan dolarnya dengan emas, yang kemudian menyebabkan runtuhnya sistem Bretton Woods. Meskipun demikian, pengaruhnya dalam membentuk struktur keuangan internasional masih terasa hingga saat ini.
Baca juga: Apa itu White Collar Crime?
Mengenal Lembaga-Lembaga Bretton Woods
Bretton Woods Agreement melahirkan dua lembaga internasional utama: World Bank dan International Monetary Funds (IMF). Kedua lembaga ini secara resmi diperkenalkan kepada publik pada bulan Desember 1945 dengan peran yang berbeda.
- World Bank
Dikenal awalnya sebagai International Bank for Reconstruction and Development, Bank Dunia pertama kali dibentuk dengan tujuan mengatur dana untuk membantu negara-negara pulih dari dampak Perang Dunia II. Namun, perannya berkembang seiring waktu, dan saat ini, Bank Dunia mengutamakan misi untuk mengurangi kemiskinan dan mempromosikan pemerataan ekonomi. Saat ini, Bank Dunia memiliki keanggotaan yang mencakup 189 negara dan terlibat dalam lebih dari 12.000 proyek di seluruh dunia.
- IMF
IMF didirikan dengan tujuan memantau nilai tukar mata uang dan memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang membutuhkan. Anggota IMF mencakup 190 negara dengan 24 negara yang berperan sebagai direktur eksekutif.
Selain itu, selama pembentukan Bretton Woods Agreement, juga diperkenalkan World Trade Organization. Meskipun konsepnya mengalami kevakuman untuk sementara waktu, WTO akhirnya didirikan pada tahun 1995. WTO mengklaim sebagai satu-satunya organisasi internasional yang mengatur perdagangan antar negara. Saat ini, WTO memiliki 164 anggota dengan perdagangan yang diwakili mencakup 98% dari total perdagangan dunia.
Berakhirnya Bretton Woods
Runtuhnya Sistem Bretton Woods terjadi pada awal tahun 1970-an, khususnya pada tahun 1971, ketika Amerika Serikat secara resmi mengakhiri keterkaitan dolarnya dengan emas. Sebelumnya, sesuai dengan aturan Bretton Woods, mata uang negara-negara anggota diikat dengan dolar Amerika Serikat yang nilainya dikaitkan dengan emas. Namun, ketika inflasi meningkat dan AS mulai mengalami defisit perdagangan yang besar, terjadi tekanan terhadap cadangan emas AS.
Pada tanggal 15 Agustus 1971, Presiden AS saat itu, Richard Nixon, mengumumkan keputusan untuk memutuskan hubungan antara dolar AS dan emas, yang dikenal sebagai “Nixon Shock”. Langkah ini mengguncang sistem moneter internasional yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menandai akhir dari sistem Bretton Woods.
Runtuhnya sistem ini menyebabkan fluktuasi mata uang yang besar-besaran dan ketidakpastian dalam perdagangan internasional. Negara-negara anggota kemudian beralih ke sistem nilai tukar yang mengambang, di mana nilai mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar.
Meskipun Bretton Woods tidak lagi ada, pengaruhnya dalam membentuk sistem keuangan global masih terasa hingga saat ini. Runtuhnya sistem tersebut membawa perubahan signifikan dalam ekonomi global dan menandai awal dari era baru dalam sistem moneter internasional.
Sistem Bretton Woods mungkin telah berakhir, tetapi dampaknya terhadap ekonomi global masih terasa hingga saat ini. Ini adalah contoh penting dari upaya kolaboratif antar negara untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan keuangan pasca-perang, meskipun akhirnya ditemui dengan tantangan dan perubahan yang signifikan.
Apa kamu tertarik dengan edukasi lain seputar investasi dan keuangan? Kunjungi Reku Kampus sekarang atau download aplikasi Reku di sini!
Foto diambil dari Freepik.