MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Trading Crypto dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Teori
Bagikan!

Apa itu Trading Crypto dan Bagaimana Cara Kerjanya?

19 September 2023
6 menit membaca
Apa itu Trading Crypto dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Trading adalah praktik yang populer di dunia crypto. Meskipun pada awalnya bisa terdengar rumit, melalui artikel ini, kita akan memandu Sobat Reku untuk menjelajahi lebih dalam tentang trading crypto, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik tentang apa itu dan bagaimana cara kerjanya. 

 

Apa itu Trading?

Trading crypto adalah praktik membeli dan menjual aset crypto dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Konsepnya mirip dengan trading saham di pasar saham konvensional, namun aset yang diperdagangkan adalah aset crypto seperti Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lainnya.

Dalam trading, kamu akan memerlukan crypto wallet sebagai penyimpanan aset crypto. Trading cenderung menawarkan keuntungan yang cukup menarik, namun itu semua sebanding dengan tingkat volatilitasnya yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum memulai trading, kamu juga harus menganalisa kondisi pasar, nilai aset, hingga memantau fluktuasi harganya. Tapi sebelum itu, bagaimana cara melakukan trading?

Risiko Crypto Trading

Perlu kamu ketahui, trading crypto juga memiliki beberapa risiko yang memerlukan pemahaman mendalam sebelum kamu memutuskan untuk ikut terlibat dalam aktivitas ini. Beberapa risiko utama yang terkait dengan trading crypto:

  1. Volatilitas yang tinggi. Seperti yang kita ketahui, harga aset crypto bisa naik dan turun secara dramatis dalam waktu yang singkat. Aset crypto menawarkan potensi keuntungan yang besar, tapi juga memiliki potensi kerugian yang besar. 
  2. Kehilangan Modal. Jika menggunakan strategi yang tidak tepat atau manajemen risiko yang buruk, kamu bisa berujung kehilangan modal.
  3. Regulasi yang Tidak Pasti. Regulasi crypto disetiap negara berbeda-beda, dan peraturan ini bisa berubah dengan cepat. Hal ini menciptakan suatu ketidakpastian hukum yang mempengaruhi cara trading dan nilai aset crypto tertentu. 
  4. Berita dan Sentimen Pasar. Berita atau sentimen pasar cenderung mempengaruhi harga aset crypto. Sentimen yang buruk bisa memicu penjualan besar-besaran, sedangkan sentimen yang baik bisa mendorong lonjakan harga.

Keuntungan Trading Crypto

Trading crypto juga menawarkan beberapa keuntungan, seperti:

  1. Potensi Keuntungan Tinggi. Walaupun pasar crypto terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi, crypto menawarkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Banyak trader yang menghasilkan keuntungan signifikan dengan berinvestasi crypto. Dengan catatan, menggunakan strategi yang pas!
  2. Transparansi. Semua transaksi crypto akan dicatat di blockchain. Dengan begitu, kamu bisa memverifikasi transaksi dengan mudah.
  3. Biaya yang Lebih Rendah. Transaksi crypto menggunakan biaya transaksi yang jauh lebih rendah jika dibandingkan sistem keuangan tradisional, terutama dalam transaksi lintas negara. 
  4. Market Terdesentralisasi. Seperti yang kita ketahui, pasar crypto tidak dikendalikan oleh entitas atau pemerintah tertentu. Ini memberikan kebebasan yang lebih besar kepada trader.
  5. Teknologi Terbaru. Industri crypto akan selalu berkembang, dan trading crypto memungkinkan kamu untuk terus mengikuti arus perkembangan ini.

Kesalahan Dalam Trading Crypto

Tentunya ada banyak kesalahan yang cukup umum dilakukan para trader saat melakukan trading, terutama dalam trading crypto. Berikut adalah beberapa kesalahan yang perlu kamu hindari:

  1. Tidak Memiliki Rencana Trading. Salah satu kesalahan terbesar adalah melakukan trading tanpa rencana yang jelas. Trader harus memiliki strategi trading yang terdefinisi dengan baik, termasuk target keuntungan dan level stop-loss. Karena jika dilakukan tanpa adanya rencana, maka kamu berisiko membuat keputusan impulsif.
  2. Overtrading. Overtrading biasanya terjadi jika kamu membuka terlalu banyak posisi disaat yang sama atau memperdagangkan aset terlalu sering. Maka penyebaran modal jadi tidak efisien dan meningkatkan risiko kerugian yang lebih besar. 
  3. Mengabaikan Psikologi Trading. Faktanya, Emosi seperti ketakutan dan keserakahan dapat mempengaruhi keputusan trading kamu. Ini dapat mengakibatkan overtrading, menjual terlalu dini, atau menahan posisi terlalu lama. Mengendalikan emosi adalah kunci untuk menjadi trader yang sukses.
  4. FOMO (Fear Of Missing Out). Beberapa trader cenderung tergoda untuk mengikuti hype dan tren pasar tanpa melakukan riset yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan keputusan trading yang ceroboh.

Bedanya Trading dan Investasi Dalam Crypto

Trading crypto punya tujuan untuk menghasilkan keuntungan dari perubahan harga aset dalam jangka pendek, seringkali harian atau mingguan. Jadi, Trader mencoba memanfaatkan pergerakan harga yang cepat dengan membeli Dalam trading, trader juga memerlukan analisis teknikal untuk memprediksi pergerakan harga berdasarkan grafik harga dan indikator teknikal.

Sedangkan investasi punya tujuan untuk mengakumulasi kekayaan jangka panjang dengan memegang aset dalam jangka waktu bertahun-tahun atau lebih. Biasanya, Investor crypto cenderung sabar dan tidak terburu-buru untuk menjual aset mereka, agar berfokus pada pertumbuhan nilai aset seiring waktu. Untuk mendukung hal-hal tersebut, investor akan melakukan analisis fundamental untuk mengevaluasi nilai intrinsik aset berdasarkan faktor-faktor seperti laporan keuangan, teknologi, dan prospek proyek.

Pilihan antara trading dan investasi dalam crypto biasanya bergantung pada tujuan, toleransi risiko, pengetahuan, dan jangka waktu kamu. Trading cocok untuk yang mencari keuntungan cepat dalam jangka pendek, sedangkan investasi cocok untuk yang ingin mengakumulasi kekayaan jangka panjang dengan risiko yang lebih rendah.

Bagaimana Cara Kerja Crypto Trading

Pada dasarnya, trading punya konsep cara kerja yang sederhana. Kamu akan membeli aset crypto ketika harganya rencah, lalu kemudian menjualnya begitu harga sudah naik. Perbedaan dari harga ini yang akan jadi sumber keuntungan alias profit yang kamu dapatkan. 

Sebagai contoh, kamu membeli 1 Bitcoin (BTC) dengan harga $30,000, lalu kemudian harganya naik menjadi $40,500. Maka, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar $10,500. Seperti yang disebutkan sebelumnya, crypto tergolong kedalam aset yang sangat volatil dan bisa mengalami fluktuasi harga dalam waktu yang singkat. 

Kamu harus cermat dan bijak memilih strategi dalam trading crypto sehingga kamu bisa melakukan trading dengan lebih baik dan terhindar dari kehilangan uang lebih banyak. Lalu, apa saja strategi trading terbaik yang bisa digunakan?

Strategi Trading 

Jika menjalankan trading yang benar, kamu bisa mendapatkan keuntungan maksimal. Perlu diketahui, tidak ada benchmark strategi trading terbaik yang digunakan untuk mendapatkan keuntungan. Namun, strategi trading cenderung menyesuaikan dengan tujuan dari trader itu sendiri. Pastikan sebelum memulai trading, kamu sudah menentukan tujuan dari tradingmu. Dengan begitu kamu bisa menyesuaikan strategi-strategi trading sesuai dengan fungsinya. 

Berikut ini, beberapa strategi trading yang umum dan dianggap cukup efektif oleh sebagian trader:

1. Melakukan Diversifikasi portofolio. 

Diversifikasi portofolio adalah strategi untuk mengalokasikan dana ke berbagai jenis aset berbeda untuk mengurangi risiko. Sehingga jika salah satu harga aset crypto yang diinvestasikan turun, kamu tidak akan mengalami kerugian yang besar.

2. HOLD (Hold On Dear Life)

HOLD adalah strategi di mana kamu memegang aset crypto untuk jangka panjang tanpa menjualnya, bahkan saat pasar mengalami fluktuasi harga yang besar. Sebagian trader beranggapan bahwa beberapa aset tertentu ini memiliki potensi jangka panjang yang baik. 

3. Melakukan Analisis Teknis dan Fundamental

Lakukan  analisis teknis, seperti pola grafik dan indikator teknis, untuk membantu mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang baik. Menganalisis faktor-faktor fundamental, seperti tim pengembang, teknologi di balik aset, dan tren industri, dapat membantu kamu memilih aset crypto  yang kuat.

4. Menetapkan Risiko dan Batas Kerugian

Pastikan kamu sudah menentukan berapa banyak risiko dan kerugian  yang bisa kamu ambil dalam satu investasi. 

 

Berapa Minimal Modal Untuk Trading Crypto?

Modal awal yang dibutuhkan untuk trading aset crypto dapat sangat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis aset crypto yang ingin kamu tradingkan, platform yang digunakan, dan seberapa besar risiko yang bisa ditanggung. 

Kamu bisa mulai dengan modal awal dari kisaran Rp. 5.000 rupiah di Reku! Dengan modal ini kamu bisa membeli beberapa jenis aset crypto dengan harga rendah atau mengambil posisi kecil. Tapi, kamu bisa menambahkan modalmu untuk trading aset crypto dengan volume yang lebih besar.

Namun, yang terpenting adalah hanya menggunakan modal yang kamu siapkan untuk kehilangan sepenuhnya. Trading crypto adalah aktivitas berisiko tinggi, dan pasar bisa sangat volatil. Pastikan kamu memiliki rencana manajemen risiko yang baik dan tidak menggunakan dana yang seharusnya untuk keperluan lain.

Perlu diingat, trading crypto melibatkan risiko besar, dan tidak ada jaminan keuntungan. Penting untuk melakukan riset yang cermat, terus belajar, dan hanya menginvestasikan sebanyak risiko yang kamu sanggupi. Sebelum memulai trading, kamu harus melakukan analisis pasar, memantau fluktuasi harga, dan memilih strategi yang bijak. 

Sobat Reku juga harus memilih aplikasi trading yang tepat untuk mendukung performa trading kamu, salah satunya aplikasi Reku!

Yuk pelajari lebih banyak edukasi tentang crypto untuk mendukung perjalanan investasi bijak kamu dengan Reku Kampus!

Foto diambil dari  drobotdean on Freepik