Bagaimana Cara Memilih Token yang Tepat untuk Dibeli?
Mengenal profil risiko diri kita
Menentukan profil risiko ini sebaiknya dihubungkan dengan karakter sumber pendapatan kita, networth yang kita miliki, serta jangka waktu atau time frame serta tujuan berinvestasi. Selain itu juga perlu untuk dipertimbangkan bagaimana posisi neraca keuangan (balance sheet) kita untuk membandingkan posisi ekuitas dan liabilitas -baik jangka pendek maupun jangka panjang- yang kita miliki. Sebagai contoh, seseorang dengan proporsi ekuitas 90% dari total aset secara keseluruhan, memiliki networth yang cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasarnya selama setidaknya 1 tahun apabila dia tidak mendapatkan penghasilan, dan memiliki tiga sumber pendapatan yang cukup terdiversifikasi, cenderung memiliki kemampuan lebih untuk memiliki profil risiko risk taker, begitu juga sebaliknya. Profil risiko ini menjadi dasar yang penting untuk mengetahui aset kripto apa saja yang kita bisa beli dan yang sebaiknya tidak dibeli.
Memahami jenis dan karakteristik token
Aset kripto dapat dibagi menjadi banyak kategori yang masing-masing memiliki potensi dan risiko-nya sendiri. Beberapa jenis risiko seperti centralization risk, kompetisi, kegagalan pengembangan produk, permodalan, cukup mungkin terjadi pada aset kripto jenis Utility & Governance Token, namun kecil kemungkinan terjadi pada aset kripto jenis cryptocurrency seperti Bitcoin. Memahami jenis dan karakteristik aset kripto akan membuat investor dapat menilai dengan baik potensi dan risiko dari suatu aset kripto sehingga dapat memilih aset kripto yang tepat untuk dibeli.
Berikut adalah contoh perspektif karakteristik dari Bitcoin, sebagai aset kripto cryptocurrency;Apabila penelitian dan upaya pengembangan pada Bitcoin berhenti apakah Bitcoin masih akan bernilai? Bisa jadi iya, sebab karakteristik dari aset kripto jenis cryptocurrency terlebih yang sudah banyak dikenal, tidak terlalu tergantungterhadap pengembangan teknologi dan riset. Terbukti sudah banyak yang mencoba meningkatkan teknologi Bitcoin seperti Litecoin, Bitcoin Cash, dan lain-lain, namun Bitcoin tetap menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar. Berbeda dengan jenis aset kripto lain misalnya jenis platform blockchain publik, seperti Ethereum. Contohnya,Ethereum tidak melakukan pengembangan produk dengan baik seperti saat ini di masa yang akan datang, maka aplikasi-aplikasi terdesentralisasi kemungkinan akan pindah ke jaringan lain dan membuat ETH tidak bernilai seperti saat ini lagi. Menempatkan token dengan berbagai jenis dan karakter di portfolio kita dapat menjadi salah satu cara efektif mengelola risiko.
Memahami sumber nilai dari token tersebut
Terdapat dua nilai yang paling penting yang bisa dimiliki suatu aset kripto yaitu nilai merk (brand equity), dan nilai dari teknologi serta produk yang dikembangkan. Aset kripto yang bagus idealnya memiliki nilai merek, teknologi, dan produk yang tinggi.
Nilai merek: hal ini membuat investor bersedia membeli aset kripto tersebut dengan harga yang mahal, mengapa? Karena terdapat usaha marketing yang mempengaruhi persepsi investor terhadap nilai dari aset kripto tersebut. Seperti halnya merek-merek yang kita gunakan sehari-hari:
Nilai teknologi dan produk: Teknologi cukup sulit untuk dikembangkan, terkadang memiliki keunikan dan inovasi tertentu yang tidak terpikirkan oleh orang lain, dan bisa berfungsi dengan baik. Produk yang baik akan sangat membantu pengguna untuk mengadopsi kreasi tersebut.
Realita di pasar aset kripto saat ini, nilai merek jauh lebih bernilai dibandingkan dengan nilai teknologi dan produk. Terbukti cukup banyak proyek kripto dengan teknologi dan produk yang bagus namun tidak memiliki dana besar untuk marketing kurang mendapatkan peminat. Meskipun demikian, jika nilai merek tersebut tidak didukung dengan kualitas produk yang baik maka hanya masalah waktu sampai nilai merek tersebut mulai memudar. Aset kripto dengan nilai merek yang rendah namun memiliki nilai teknologi dan produk yang tinggi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk investor jangka panjang dengan profil risiko risk taker. Investor jangka pendek dengan profil risiko risk taker akan lebih cocok dengan aset kripto yang memiliki nilai merek yang tinggi dan nilai teknologi & produk yang rendah.
Photo by Shubham Dhage on Unsplash