Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Burning Coin, Konsep Penghancuran Token Untuk Stabilitas Harga 
Teori
Bagikan!

Burning Coin, Konsep Penghancuran Token Untuk Stabilitas Harga 

20 June 2023
2 menit membaca
Burning Coin, Konsep Penghancuran Token Untuk Stabilitas Harga 

Apa itu Burning Coin?

Dalam industri crypto, ada sebuah konsep menarik yang dikenal dengan istilah burning coin. Burning coin adalah tindakan menghapus atau menghilangkan koin dan token dari peredaran secara permanen. Dalam prosesnya, koin dan token yang akan di burn akan dikirimkan ke sebuah address yang tidak bisa diakses siapapun, sehingga koin dan token tersebut tidak bisa digunakan lagi.

 

Tujuan Burning Coin

Mungkin Sobat Reku mempertanyakan kenapa koin dan token-token ini harus melalui proses burning. Hal ini tentu didasari alasan dan tujuan yang jelas, seperti halnya:

  • Mengontrol pasokan aset crypto. Dengan mengurangi pasokan koin yang beredar, proses burning coin bisa menciptakan suatu kelangkaan terhadap aset crypto terkait. Walaupun tidak ada bukti nyata bagaimana burning coin bisa meningkatkan koin, proses ini tetap bisa mempengaruhi sentimen investor yang berdampak pada naik turunnya harga. Dengan begitu, nilai dan demand atas aset crypto akan meningkat. 
  • Mengontrol inflasi. Burning coin bisa membantu mengendalikan inflasi di ekosistem crypto. Dengan mengurangi pasokan koin, proyek bisa mencegah terjadi inflasi berlebihan dan menjaga stabilitas harga. 
  • Meningkatkan efisiensi jaringan. Di kasus, proses burning coin bisa meningkatkan efisiensi jaringan blockchain. Dengan berkurangnya pasokan, ukuran blok bisa diperkecil, dan transaksi bisa berjalan dengan lebih cepat. 

 

Kasus Burning Coin Crypto

Salah satu contoh kasus burning coin crypto adalah dalam proyek Binance Coin (BNB). BNB adalah token utilitas yang dikeluarkan oleh Binance, salah satu platform perdagangan crypto terbesar di dunia.

Dalam sistem Binance, mereka menerapkan mekanisme burning coin secara berkala. Seperti halnya tujuan burning coin pada umumnya, burning coin BNB dilakukan untuk mengurangi pasokan yang ada, meningkatkan nilai dan likuiditas BNB, serta memberikan insentif bagi pemegang BNB untuk tetap memegang token tersebut. 

Proses burn ini juga memberikan transparansi kepada pemegang token, karena Binance secara terbuka mengumumkan jumlah BNB yang di burn setiap kali burning coin dilakukan.

Selain BNB, ada Ripple (XRP) yang juga melakukan burning coin pada tahun 2020. Burning coin ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan pemegang token dan pasar terhadap XRP serta membantu menjaga stabilitas pasokan XRP di pasar.

Kasus-kasus burning coin seperti ini menunjukkan bagaimana proyek crypto menggunakan mekanisme burning coin untuk mempengaruhi nilai, likuiditas, dan keberlanjutan proyek mereka. Burning coin juga bisa menjadi cara bagi proyek untuk mengontrol pasokan, mengurangi inflasi, dan memberikan keuntungan jangka panjang bagi pemegang token.

Namun perlu diketahui, proses burning coin ini bukan jaminan keberhasilan atau peningkatan nilai secara langsung. Nilai token juga akan tetap dipengaruhi faktor lain seperti adopsi, perkembangan teknologi, dan sentimen pasar. Jadi, sebelum memutuskan berinvestasi pada suatu aset crypto yang baru saja burning coin, Sobat Reku tetap harus mencari informasi detailnya ya!

Foto diambil dari ededchechine on Freepik

PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku