Bagaimana Cara Menghitung Bunga Deposito 100 Juta? Yuk Cari Tahu di Sini!
Deposito menjadi salah satu pilihan investasi yang banyak dipilih karena keamanannya dan bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Namun, sebelum menempatkan dana dalam deposito, penting untuk memahami bagaimana cara menghitung keuntungannya.
Jika kamu memiliki dana Rp100 juta dan ingin tahu berapa bunga yang bisa didapatkan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti suku bunga bank, tenor, serta pajak atas bunga deposito. Dengan perhitungan yang tepat, kamu bisa mengetahui apakah deposito merupakan pilihan terbaik untuk mengembangkan uangmu.
Artikel ini akan membahas secara lengkap cara menghitung bunga deposito 100 juta serta strategi terbaik untuk memaksimalkan keuntungan dari deposito.
Apa Itu Deposito dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Deposito adalah salah satu instrumen investasi yang menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Dengan sistem penyimpanan berjangka, dana yang kamu simpan dalam deposito tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo, kecuali dengan konsekuensi penalti.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah cara menghitung bunga deposito 100 juta dan berapa keuntungan yang bisa diperoleh dalam periode tertentu.
Cara Menghitung Bunga Deposito 100 Juta
Bunga deposito dihitung berdasarkan nominal simpanan, suku bunga tahunan, dan tenor yang dipilih. Berikut adalah cara menghitung bunga deposito 100 juta secara sederhana:
1. Rumus Perhitungan Bunga Deposito
Bunga deposito bisa dihitung dengan rumus berikut:
Bunga = (PokokDeposito × Suku Bunga Tahunan × Tenor)/12
Namun, karena bunga deposito dikenakan pajak 20%, maka bunga bersih yang diterima adalah:
Bunga Bersih = Bunga − (Bunga × 20%)
2. Contoh Perhitungan Bunga Deposito 100 Juta
Misalnya, kamu menyimpan dana Rp100.000.000 dalam deposito berjangka 6 bulan dengan suku bunga 4% per tahun.
Langkah 1: Hitung Bunga Kotor
Bunga =(100.000.000×4%×6)/12
=(100.000.000×0,04×6)/12
=(100.000.000×0,04×6)/12
=(4.000.000×6)/12
=2.000.000
Jadi, bunga kotor yang diperoleh selama 6 bulan adalah Rp2.000.000.
Langkah 2: Hitung Pajak Bunga
Pajak =2.000.000×20%
=2.000.000×20%
=2.000.000×0,2
=400.000
Jadi, pajak bunga yang harus dibayarkan adalah Rp400.000.
Langkah 3: Hitung Bunga Bersih
BungaBersih=2.000.000−400.000Bunga Bersih = 2.000.000 – 400.000BungaBersih=2.000.000−400.000 =1.600.000= 1.600.000=1.600.000
Jadi, setelah pajak, bunga bersih yang kamu terima selama 6 bulan adalah Rp1.600.000.
Dengan suku bunga 4% per tahun, deposito 100 juta selama 6 bulan menghasilkan bunga bersih sebesar Rp1.600.000. Jika tenor lebih panjang atau suku bunga lebih tinggi, tentu hasilnya akan lebih besar. Sebelum berinvestasi, pastikan kamu membandingkan suku bunga antar bank untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Keuntungan Deposito
1. Keamanan Terjamin
Deposito merupakan instrumen investasi yang relatif aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga nominal tertentu, selama bunga yang diberikan sesuai ketentuan LPS.
2. Bunga Lebih Tinggi dari Tabungan Biasa
Dibandingkan tabungan reguler, deposito menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif, sehingga bisa memberikan keuntungan lebih besar dalam jangka waktu tertentu.
3. Bebas Risiko Fluktuasi Pasar
Berbeda dengan saham atau aset kripto yang nilainya bisa naik turun, deposito memiliki bunga tetap sesuai kesepakatan awal. Ini membuatnya cocok bagi kamu yang ingin investasi tanpa risiko besar.
4. Pilihan Tenor yang Fleksibel
Deposito menawarkan berbagai pilihan jangka waktu, mulai dari 1 bulan hingga beberapa tahun, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan keuangan.
5. Dapat Dijadikan Jaminan Kredit
Jika sewaktu-waktu membutuhkan dana tambahan, deposito bisa digunakan sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman di bank.
Baca juga: Deposito vs Saham, Mana yang Lebih Baik?
Kekurangan Deposito
1. Keuntungan Relatif Kecil
Meskipun lebih aman, keuntungan dari deposito cenderung lebih kecil dibandingkan instrumen investasi lain seperti saham atau reksa dana.
2. Tidak Bisa Ditarik Sewaktu-waktu
Dana yang ditempatkan dalam deposito tidak bisa dicairkan sebelum tenor berakhir. Jika kamu menariknya lebih awal, akan dikenakan penalti atau bunga yang lebih rendah.
3. Terkena Pajak Bunga Deposito
Hasil bunga deposito dikenakan pajak sebesar 20%, yang otomatis mengurangi keuntungan bersih yang kamu terima.
4. Tergerus Inflasi
Jika suku bunga deposito lebih rendah dari tingkat inflasi, nilai uangmu bisa mengalami penurunan daya beli seiring waktu.
Cara Buka Rekening Deposito dan Alternatif Investasi
1. Cara Buka Rekening Deposito
Untuk membuka deposito, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pilih bank yang menawarkan bunga terbaik.
- Siapkan dokumen seperti KTP dan NPWP.
- Pilih tenor sesuai kebutuhan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan).
- Setorkan dana minimal sesuai kebijakan bank.
- Tunggu hingga jatuh tempo untuk menarik dana beserta bunga.
2. Alternatif Investasi yang Lebih Menguntungkan
Jika kamu merasa bunga deposito kurang menguntungkan, alternatif lain yang bisa dipertimbangkan adalah investasi saham. Dengan memilih saham perusahaan yang berkinerja baik, potensi keuntungan bisa jauh lebih tinggi dibandingkan deposito.
Cara menghitung bunga deposito 100 juta cukup sederhana, tetapi hasil yang didapatkan relatif kecil dibandingkan dengan investasi lain seperti saham. Walaupun deposito menawarkan keamanan tinggi, keuntungan yang diperoleh sering kali kalah oleh inflasi.
Jika kamu ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih besar, ada baiknya mempertimbangkan investasi lain seperti saham Amerika. Cek peluang investasi saham AS dan cari tahu lebih lanjut di Reku.
Ingin Untung di Pasar Global?
Beli saham Amerika dari berbagai perusahaan ternama seperti McDonalds, Google, Apple, Microsoft, Unilever, hingga Tesla dari Reku. Dengan biaya transaksi rendah, kamu sudah bisa jadi investor global. Download aplikasi reku sekarang!