Cara Mudah Menghitung Margin dan Likuidasi pada Futures Buat Kamu!
Bagi kamu yang mulai tertarik dengan perdagangan futures, memahami konsep margin dan likuidasi adalah hal penting sebelum terjun ke pasar. Cara menghitung margin dan likuidasi pada futures menjadi dasar utama agar kamu tidak mengalami kerugian besar akibat salah perhitungan posisi.
Trading futures memang menawarkan potensi keuntungan besar karena menggunakan sistem leverage. Namun, tanpa pemahaman yang tepat tentang margin dan likuidasi, risiko kehilangan modal juga meningkat. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara menghitung margin, memahami leverage, serta cara mencegah likuidasi agar posisi trading kamu tetap aman.
Apa Itu Futures Trading?
Sebelum membahas cara menghitung margin dan likuidasi pada futures, penting untuk memahami dulu apa itu futures trading. Futures adalah kontrak antara dua pihak untuk membeli atau menjual suatu aset di masa depan dengan harga yang telah disepakati saat ini.
Dalam trading futures, kamu tidak perlu membeli aset secara penuh. Sebagai gantinya, kamu cukup menyetorkan sebagian kecil dana yang disebut margin sebagai jaminan posisi. Margin inilah yang memungkinkan kamu mengontrol posisi besar dengan modal relatif kecil berkat sistem leverage.
Contohnya, dengan leverage 10x, kamu hanya perlu menyediakan margin sebesar 10% dari nilai total posisi. Jika kamu membuka posisi senilai Rp10 juta, cukup menyiapkan margin Rp1 juta saja. Namun, semakin besar leverage yang digunakan, semakin tinggi pula risiko likuidasi.
Jenis Margin dalam Futures Trading
Dalam cara menghitung margin dan likuidasi pada futures, kamu perlu tahu ada dua jenis margin utama:
1. Initial Margin
Ini adalah jumlah minimum yang harus kamu setorkan untuk membuka posisi. Besarnya tergantung dari leverage yang digunakan dan nilai kontrak.
2. Maintenance Margin
Ini adalah batas minimum saldo margin yang harus dipertahankan untuk menjaga posisi tetap terbuka. Jika saldo margin turun di bawah batas ini, posisi kamu bisa terancam likuidasi.
Contoh sederhana:
Jika kamu membuka posisi futures senilai Rp10 juta dengan leverage 10x, maka:
- Initial Margin = Rp1 juta
- Maintenance Margin bisa sekitar 50–80% dari initial margin, misalnya Rp500 ribu.
Cara Menghitung Margin pada Futures
Rumus dasar cara menghitung margin dan likuidasi pada futures adalah:
Margin = (Nilai Posisi / Leverage)
Misalnya kamu ingin membuka posisi long senilai Rp20 juta dengan leverage 5x, maka:
Margin = Rp20.000.000 / 5 = Rp4.000.000
Artinya, kamu cukup menyediakan Rp4 juta untuk mengontrol posisi sebesar Rp20 juta.
Namun, kamu juga harus memperhatikan harga masuk (entry price) dan harga keluar (exit price), karena perubahan kecil pada harga bisa sangat berdampak besar pada posisi dengan leverage tinggi.
Apa Itu Likuidasi?
Setelah memahami margin, kini saatnya membahas bagian penting dari cara menghitung margin dan likuidasi pada futures, yaitu likuidasi. Likuidasi terjadi ketika saldo margin kamu tidak cukup lagi untuk menahan posisi terbuka akibat kerugian. Sistem akan otomatis menutup posisi agar kerugian tidak makin besar.
Faktor utama yang menyebabkan likuidasi adalah:
- Menggunakan leverage terlalu tinggi
- Tidak menerapkan manajemen risiko
- Tidak menggunakan stop loss
- Pergerakan harga yang ekstrem dan tidak terduga
Cara Menghitung Harga Likuidasi pada Futures
Untuk mengetahui di titik mana posisi kamu akan dilikuidasi, berikut rumus sederhananya:
Harga Likuidasi = Harga Masuk ± (Margin × Leverage / Nilai Kontrak)
Tanda plus atau minus tergantung dari arah posisi (long atau short).
Contoh:
Kamu membuka posisi long pada aset kripto di harga Rp500 juta dengan leverage 10x dan margin Rp50 juta. Maka, harga likuidasi kira-kira akan terjadi saat harga turun sekitar 10% dari harga masuk, yaitu sekitar Rp450 juta.
Jika harga menyentuh titik ini, sistem akan otomatis menutup posisi kamu agar tidak kehilangan seluruh margin.
Tips Mencegah Likuidasi Saat Trading Futures
Memahami cara menghitung margin dan likuidasi pada futures belum cukup tanpa strategi yang tepat untuk menghindari likuidasi. Berikut beberapa tips penting:
1. Gunakan Leverage dengan Bijak
Hindari menggunakan leverage tinggi tanpa perhitungan. Semakin besar leverage, semakin kecil pergerakan harga yang dibutuhkan untuk likuidasi.
2. Pasang Stop Loss dan Take Profit
Gunakan fitur stop loss untuk membatasi kerugian dan take profit untuk mengunci keuntungan.
3. Tambahkan Margin Saat Dibutuhkan
Jika harga mendekati titik likuidasi, kamu bisa menambah margin untuk memperpanjang ketahanan posisi.
4. Gunakan Strategi Hedging
Dengan membuka posisi berlawanan di aset lain, kamu bisa mengurangi dampak kerugian ketika pasar bergerak tidak sesuai harapan.
5. Pantau Funding Rate dan Volatilitas Pasar
Karena pasar futures kripto sangat dinamis, perubahan kecil bisa berdampak besar pada posisi kamu.
Kesalahan Umum Trader Pemula
Banyak trader pemula gagal karena salah memahami cara menghitung margin dan likuidasi pada futures. Berikut kesalahan yang sering terjadi:
- Terlalu serakah menggunakan leverage tinggi.
- Tidak memperhitungkan biaya transaksi dan funding rate.
- Tidak menyiapkan dana cadangan untuk menambah margin.
- Mengabaikan analisis teknikal dan tren pasar.
Selalu ingat: futures trading bukan sekadar soal keuntungan cepat, tapi soal pengelolaan risiko yang disiplin. Dengan memahami cara menghitung margin dan likuidasi pada futures, kamu bisa lebih siap menghadapi dinamika pasar aset kripto. Margin menentukan seberapa besar posisi yang bisa kamu buka, sementara perhitungan likuidasi membantu kamu tahu batas aman sebelum kerugian membesar.
Gunakan leverage secara bijak, pasang stop loss, dan selalu pantau kondisi pasar agar posisi tetap aman. Futures trading bisa menjadi alat investasi yang kuat, asalkan dilakukan dengan perhitungan matang dan kesadaran risiko yang baik.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!