MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Cosmos (ATOM), Sebuah Revolusi Blockchain dengan Interoperabilitas Antar Jaringan
Teori
Bagikan!

Cosmos (ATOM), Sebuah Revolusi Blockchain dengan Interoperabilitas Antar Jaringan

14 April 2023
2 menit membaca
Cosmos (ATOM), Sebuah Revolusi Blockchain dengan Interoperabilitas Antar Jaringan

Cosmos (ATOM) adalah sebuah proyek open-source blockchain dan jaringan ekosistem yang bertujuan untuk memfasilitasi interoperabilitas antara berbagai blockchain. Proyek ini diluncurkan pada tahun 2019 oleh Tendermint Inc. dan dipimpin oleh Jae Kwon.

Cosmos jadi sebuah blockchain unik karena bisa berinteraksi dengan yang lain tanpa adanya batasan. Untuk mendukung hal tersebut, Cosmos menggunakan protokol konsensus Byzantine Fault Tolerance (BFT) yang memungkinkan jaringannya untuk bisa berinteraksi dengan blockchain lain. 

Di dalam jaringan Cosmos, setiap blockchain memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan blockchain lain melalui protokol yang bernama Inter-Blockchain Communication (IBC). Melalui IBC ini, para pengguna bisa melakukan transaksi seperti transfer aset digital dari satu blockchain ke blockchain lain dengan lebih, murah, cepat dan efisien. 

Kelebihan Cosmos

Cosmos menjadi sebuah proyek blockchain yang banyak menawarkan sejumlah kelebihan kepada para pengguna dan pengembang blockchainnya, yaitu:

  • Cosmos mampu memfasilitasi interoperabilitas antar berbagai blockchain. Hal ini dikarenakan Cosmos menggunakan protokol Inter-Blockchain Communication (IBC) yang memubngkinkan pengguna untuk melakukan transfer aset digital dari satu blockchain ke blockchain lain dengan lebih efisien.
  • Cosmos menggunakan SDK yang merupakan software kit pengembangan yang memungkinkan pengembang untuk membuat blockchain mereka di atas jaringan Cosmos. Dengan SDK ini, pengembang dapat menyesuaikan blockchain mereka dengan kebutuhan mereka sendiri dan menghubungkannya dengan blockchain lain di dalam jaringan Cosmos.
  • Cosmos menggunakan protokol konsensus Tendermint Core yang sangat aman dan dapat mengatasi masalah double-spending. Tendermint Core adalah protokol konsensus Byzantine Fault Tolerance (BFT) yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
  • Pengguna Cosmos bisa memasukkan token ATOM yang dimiliki ke dalam jaringan dan mendapatkan rewards dalam bentuk token atas partisipasi mereka. 

Kekurangan Cosmos

Seperti semua proyek teknologi, Cosmos juga memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kekurangan utama dari jaringan Cosmos adalah sebagai berikut:

  • Cosmos adalah jaringan blockchain yang kompleks, hal ini menjadikannya penghalang bagi adopsi massal teknologi blockchain dan penggunaan jaringan Cosmos. 
  • Tidak sedikit jaringan lain yang mampu mengimbangi Cosmos dalam mengembangkan teknologi Blockchain. Persaingan ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan jaringan Cosmos di masa mendatang.
  • Cosmos adalah proyek yang masih sangat aktif dalam hal pengembangannya, hal ini artinya akan ada kemungkinan terjadinya perubahan yang dilakukan di jaringan. 

Token ATOM

Cosmos (ATOM) adalah token asli yang ada di jaringan blockchain Cosmos yang digunakan sebagai alat pertukaran dan rewards bagi pengguna jaringan dalam memvalidasi transaksi dan menjaga keamanan jaringannya. Token ATOM juga bisa digunakan untuk membiayai proyek baru yang dibangun  diatas jaringan Cosmos. Token ini dirilis pertama kali pada tahun 2019. Sebagai salah satu bagian di jaringan Cosmos, token ATOM memiliki peran dan manfaat yang penting untuk menjaga keamanan dan memperluas fungsionalitas jaringan. 

Baik jaringan Cosmos maupun token ATOM, keduanya sama-sama memiliki prospek jangka panjang yang cukup menjanjikan untuk memperkuat ekosistem secara keseluruhan. 

Sebagai pengguna, Sobat Reku juga bisa mempertimbangkan Cosmos (ATOM) untuk ada di dalam portofolio kamu berdasarkan beberapa poin yang sudah kita bahas diatas. Jangan lupa lakukan riset mendalam ya!

Foto diambil dari https://cosmos.network/