Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
EPS (Earnings Per Share): Indikator Penting yang Harus Diketahui Setiap Investor Saham
Teori

EPS (Earnings Per Share): Indikator Penting yang Harus Diketahui Setiap Investor Saham

24 June 2024
4 menit membaca
EPS (Earnings Per Share): Indikator Penting yang Harus Diketahui Setiap Investor Saham

Investasi saham bisa menjadi jalan yang menarik untuk mengembangkan kekayaan, tetapi memahami indikator-indikator keuangan adalah kunci untuk sukses. Salah satu indikator penting yang sering dibahas adalah EPS atau Earnings Per Share. Bagi sobat Reku yang baru terjun ke dunia investasi, EPS mungkin terdengar seperti jargon teknis yang rumit. Padahal, EPS adalah salah satu parameter penting yang bisa memberikan gambaran tentang kesehatan finansial suatu perusahaan. Di artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu EPS, rumus dan cara menghitung EPS, serta mengapa EPS menjadi faktor penting dalam keputusan investasi. Jadi, mari kita mulai dan pahami lebih dalam tentang EPS ini!

Apa yang Dimaksud dengan EPS (Earnings Per Share)?

Ketika sobat Reku mendengar tentang EPS atau Earnings Per Share, mungkin terdengar seperti istilah yang kompleks. Namun, memahami EPS sangat penting bagi setiap investor saham, karena ini adalah salah satu indikator utama yang menunjukkan seberapa efektif suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi para pemegang sahamnya.

Secara sederhana, EPS adalah hasil dari pembagian laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini dikenal sebagai laba per saham. EPS memberikan gambaran tentang seberapa besar keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap lembar saham yang dimiliki oleh investor.

Menghitung EPS tidaklah sulit. Kamu bisa menghitungnya secara manual berdasarkan laporan keuangan kuartal atau tahunan perusahaan. Namun, bagi kamu yang menggunakan platform trading saham, biasanya nilai EPS ini sudah ditampilkan secara otomatis. Platform tersebut akan menampilkan EPS tahunan, dan jika tahun ini masih berjalan, maka perhitungannya berdasarkan data dari periode sebelumnya.

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp100 miliar dan jumlah saham yang beredar sebanyak 50 juta lembar, maka EPS-nya adalah Rp2.000 per saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar keuntungan yang diperoleh investor dari setiap lembar saham yang mereka miliki. Oleh karena itu, EPS menjadi salah satu faktor utama yang dipertimbangkan oleh investor dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan membuat keputusan investasi.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun EPS adalah indikator yang berguna, pemegang saham tidak selalu memiliki akses langsung terhadap laba tersebut. Sebagian dari EPS bisa dibagikan sebagai dividen, tetapi perusahaan juga bisa menahan sebagian laba untuk diinvestasikan kembali ke dalam bisnis. Keputusan ini biasanya dibuat oleh dewan direksi dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor strategis.

Faktor Penyebab Kenaikan dan Penurunan EPS (Earnings Per Share)

EPS (Earnings Per Share) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja perusahaan. Perubahan EPS bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang harus dipahami oleh setiap investor. Yuk, kita lihat beberapa faktor utama yang bisa menyebabkan kenaikan atau penurunan EPS.

Penyebab Kenaikan EPS

Kenaikan EPS biasanya menjadi pertanda baik bagi investor, berikut beberapa penyebab utamanya:

  1. Peningkatan Laba Bersih: Jika perusahaan mampu meningkatkan keuntungannya, maka EPS akan naik.
  2. Pembelian Kembali Saham: Ketika perusahaan membeli kembali sahamnya, jumlah saham yang beredar berkurang, meningkatkan EPS.
  3. Efisiensi Operasional: Pengurangan biaya operasional dapat meningkatkan laba bersih dan EPS.
  4. Pengurangan Utang: Mengurangi utang dan beban bunga meningkatkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham, sehingga meningkatkan EPS.

Penyebab Penurunan EPS

Penurunan EPS sering kali menjadi tanda peringatan bagi investor. Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan penurunan EPS:

  1. Penurunan Laba Bersih: Penurunan keuntungan perusahaan secara langsung menurunkan EPS.
  2. Penerbitan Saham Baru: Menambah jumlah saham yang beredar tanpa peningkatan laba bersih menurunkan EPS.
  3. Peningkatan Biaya: Kenaikan biaya operasional atau beban bunga dapat mengurangi laba bersih dan menurunkan EPS.
  4. Perubahan Kebijakan Dividen: Penahanan laba lebih banyak untuk reinvestasi daripada membagikan sebagai dividen dapat memengaruhi persepsi investor dan menurunkan EPS.

Rumus dan Cara Menghitung EPS (Earnings Per Share)

Menghitung EPS (Earnings Per Share) merupakan langkah penting untuk memahami seberapa efektif perusahaan menghasilkan laba bagi pemegang sahamnya. Buat sobat Reku yang ingin lebih dalam memahami EPS, berikut adalah cara menghitungnya dengan mudah.

Cara Menghitung EPS

Menghitung EPS melibatkan dua komponen utama: laba bersih perusahaan dan jumlah saham biasa yang beredar. Data ini dapat diperoleh dari laporan keuangan kuartalan atau tahunan perusahaan. Rumus dasar untuk menghitung EPS adalah sebagai berikut:

Rumus EPS Dasar: 

EPS = Laba Bersih : Jumlah Saham yang Beredar

Namun, jika perusahaan memiliki saham preferen, kita perlu memperhitungkan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham preferen. Rumus yang digunakan dalam kasus ini adalah:

Rumus EPS dengan Saham Preferen: 

EPS = (Laba Bersih − Dividen Saham Preferen) : Jumlah Saham Biasa yang Beredar​

Langkah-Langkah Menghitung EPS

  1. Temukan Laba Bersih:
    • Laba bersih bisa dilihat di laporan laba rugi perusahaan.
  2. Hitung Dividen Saham Preferen (jika ada):
    • Jika perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham preferen, kurangi jumlah ini dari laba bersih.
  3. Jumlahkan Saham Biasa yang Beredar:
    • Gunakan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode pelaporan. Ini lebih akurat dibanding hanya menggunakan jumlah saham pada akhir periode.
  4. Masukkan ke dalam Rumus:
    • Gunakan salah satu rumus di atas sesuai dengan kondisi perusahaan.

Contoh Penghitungan EPS

Misalkan sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp1.000.000.000 dan tidak memiliki saham preferen. Jumlah saham biasa yang beredar adalah 5.000.000 lembar. Maka perhitungan EPS-nya adalah:

EPS = Rp1.000.000.000 : 5.000.000 = Rp200

Artinya, setiap saham biasa menghasilkan laba sebesar Rp200.

Dengan memahami dan menghitung EPS, sobat Reku dapat menilai kinerja suatu perusahaan dan membuat keputusan investasi yang lebih cerdas. EPS yang tinggi menandakan perusahaan mampu menghasilkan laba yang baik untuk setiap saham yang dimiliki, menjadikannya pilihan menarik bagi investor. Selalu pantau laporan keuangan perusahaan untuk tetap mendapatkan informasi terkini tentang EPS dan kinerja perusahaan.

Yuk Mulai Investasi Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Foto diambil dari Freepik

PenulisAkbarfir
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku
PRODUK & LAYANANTransaksi Aset KriptoWithdraw IDRGoogle AuthenticatorPartner Afiliasi
Terdaftar dan Diawasi :
Terdaftar dan Diawasi :

Peringatan: Pergerakan harga aset kripto dan saham AS dapat berubah dari waktu ke waktu karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Kamu diharapkan untuk mempertimbangkan dengan matang dalam membuat keputusan investasi atau jual-beli aset kripto dan saham AS. Reku tidak memaksa pengguna untuk bertransaksi. Semua keputusan untuk investasi atau jual-beli aset kripto dan saham AS merupakan keputusanmu sendiri.

© 2024 PT Rekeningku Dotcom Indonesia | All rights reserved.