Expected Return dalam Investasi: Cara Menghitung dan Faktor yang Mempengaruhinya

Saat memulai perjalanan investasi, salah satu hal yang perlu kamu perhatikan adalah potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Dalam dunia investasi, ada sebuah konsep penting yang disebut expected return atau pengembalian yang diharapkan. Konsep ini membantu kamu untuk merencanakan dan mengevaluasi seberapa besar keuntungan yang bisa didapatkan dari suatu investasi dalam jangka waktu tertentu.
Menghitung expected return bukanlah hal yang rumit, namun penting untuk memahami bahwa perhitungan ini melibatkan banyak variabel yang perlu dipertimbangkan. Terlebih lagi, bagi kamu yang tertarik dengan aset seperti saham, obligasi, atau kripto, pemahaman tentang topik ini akan sangat berguna.
Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu expected return, bagaimana cara menghitungnya, dan mengapa angka ini sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi.
Apa itu Expected Return?
Secara sederhana, expected return adalah rata-rata pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi selama periode waktu tertentu. Pengembalian ini bisa berupa keuntungan atau kerugian, yang diukur dalam bentuk persentase. Misalnya, jika kamu berinvestasi di saham atau aset kripto dan mengharapkan keuntungan 10% dalam satu tahun, maka expected return kamu adalah 10%.
Namun, perlu dicatat bahwa expected return bukanlah angka pasti yang akan kamu dapatkan. Angka ini hanya memperkirakan keuntungan yang kemungkinan besar terjadi berdasarkan data historis atau proyeksi pasar. Jadi, meskipun kamu menghitung expected return, hasilnya bisa berbeda dengan kenyataan tergantung pada kondisi pasar.
Mengapa Expected Return Itu Penting?
Memahami expected return sangat penting karena memberikan gambaran tentang seberapa besar potensi keuntungan yang bisa kamu peroleh dari investasi yang dilakukan. Dengan mengetahui angka ini, kamu bisa menentukan apakah investasi tersebut sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Sebagai contoh, jika kamu berinvestasi di saham perusahaan teknologi dan mengharapkan expected return sebesar 12% per tahun, kamu bisa membandingkannya dengan investasi lain, seperti obligasi pemerintah yang memberikan pengembalian lebih stabil tapi lebih rendah. Dengan begitu, kamu bisa memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.
Selain itu, expected return adalah perkiraan pengembalian yang dapat membantu kamu merencanakan keuangan jangka panjang. Misalnya, jika kamu berencana pensiun dalam 20 tahun, mengetahui potensi keuntungan dari investasi yang kamu pilih akan memudahkan perhitungan berapa banyak uang yang perlu diinvestasikan setiap bulan untuk mencapai target pensiunmu.
Cara Menghitung Expected Return
Ada beberapa cara untuk menghitung expected return, tergantung pada jenis investasi yang kamu pilih. Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan rumus rata-rata tertimbang berdasarkan probabilitas hasil yang mungkin terjadi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menghitung expected return:
1. Identifikasi berbagai kemungkinan hasil investasi
Setiap investasi memiliki berbagai kemungkinan hasil, mulai dari untung besar hingga rugi. Misalnya, jika kamu berinvestasi di saham, hasil yang mungkin adalah:
- Keuntungan 15% (kemungkinan 30%)
- Keuntungan 5% (kemungkinan 50%)
- Kerugian 10% (kemungkinan 20%)
2. Hitung rata-rata tertimbang
Setelah mengetahui kemungkinan hasil dan probabilitasnya, kamu bisa menghitung expected return dengan cara mengalikan setiap hasil dengan probabilitasnya, lalu menjumlahkan hasilnya. Misalnya:
Expected Return = (0.30×15%)+(0.50×5%)+(0.20×−10%)
Setelah dihitung, kamu mendapatkan expected return sebesar 6.5%.
Rumus ini bisa diadaptasi untuk berbagai jenis investasi, termasuk saham, obligasi, atau bahkan aset kripto.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Expected Return
Expected return adalah hasil yang diharapkan dari suatu investasi, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah:
1. Risiko Pasar
Pasar saham atau aset kripto sangat fluktuatif, yang berarti harga bisa naik dan turun dengan cepat. Oleh karena itu, risiko pasar akan sangat memengaruhi pengembalian yang diharapkan. Semakin tinggi risiko, semakin besar kemungkinan keuntungan atau kerugian yang bisa terjadi.
2. Kondisi Ekonomi
Kondisi makro ekonomi seperti inflasi, suku bunga, atau kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi expected return. Misalnya, jika inflasi tinggi, pengembalian investasi mungkin terasa lebih rendah karena daya beli uang berkurang.
3. Jenis Aset yang Digunakan
Expected return adalah hasil yang diharapkan dari suatu investasi. Setiap jenis aset, seperti saham perusahaan blue chip, obligasi, atau kripto, memiliki tingkat volatilitas dan risiko yang berbeda. Aset yang lebih stabil biasanya memiliki expected return yang lebih rendah, sementara aset yang lebih berisiko, seperti kripto, bisa menawarkan pengembalian yang lebih tinggi, namun dengan potensi kerugian yang lebih besar.
4. Waktu Investasi
Expected return adalah hasil yang diharapkan dari suatu investasi. Durasi investasi juga mempengaruhi expected return. Biasanya, semakin lama kamu berinvestasi, semakin besar peluang untuk mendapatkan pengembalian yang lebih stabil.
Memahami dan menghitung expected return adalah langkah penting dalam merencanakan investasi yang sukses. Dengan mengetahui potensi keuntungan yang bisa didapat, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan menyesuaikan strategi investasi dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Jangan lupa bahwa expected return adalah perkiraan dan bukan angka pasti, karena pasar selalu berubah.
Penting untuk selalu mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti risiko dan kondisi pasar, dalam perhitunganmu. Dengan begitu, kamu bisa meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dari investasi yang kamu pilih.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!