Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Finansial
Kamus
Teori
Crypto
Saham
Trading
Investasi
Apa Itu Gas Fee Kripto, Cara Kerja dan Tips Menghemat Biaya Transaksi
Crypto
Bagikan!

Apa Itu Gas Fee Kripto, Cara Kerja dan Tips Menghemat Biaya Transaksi

05 August 2025
4 menit membaca
Apa Itu Gas Fee Kripto, Cara Kerja dan Tips Menghemat Biaya Transaksi

Pernah dengar istilah gas fee saat melakukan transaksi aset kripto? Istilah ini mungkin terdengar teknis, tapi sebenarnya punya peran penting dalam memastikan setiap transaksi berjalan lancar. Gas fee adalah biaya yang harus dibayar oleh pengguna untuk memproses transaksi atau menjalankan kontrak pintar di jaringan blockchain, seperti Ethereum.

Biaya ini bisa berubah-ubah tergantung pada tingkat kemacetan jaringan dan kompleksitas transaksi. Jadi, memahami gas fee bukan hanya penting buat kamu yang aktif di dunia aset kripto, tapi juga berguna agar bisa mengatur strategi transaksi yang lebih efisien. Di artikel ini, kita akan bahas lebih dalam soal apa itu gas fee, bagaimana cara kerjanya, kenapa biayanya bisa naik turun, serta tips agar bisa lebih hemat saat bertransaksi.

Apa Itu Gas Fee?

Di dunia aset digital, ada satu istilah yang wajib banget kamu pahami, yaitu gas fee. Singkatnya, gas fee adalah biaya yang dibayarkan setiap kali kamu melakukan transaksi di jaringan blockchain, seperti Ethereum atau Binance Smart Chain. Biaya ini dibayarkan kepada para penambang atau validator sebagai imbalan karena sudah memproses dan mengamankan transaksi kamu.

Nah, gas fee adalah salah satu elemen penting dalam menjaga kelancaran sistem blockchain. Tanpa gas fee, transaksi bisa saja tertunda atau bahkan gagal karena tidak ada insentif bagi validator untuk memprosesnya. Tapi tenang, kamu nggak harus jadi teknikal banget untuk memahami semuanya. Artikel ini akan bantu jelaskan secara sederhana dan menyeluruh.

Kenapa Gas Fee Itu Ada?

Sederhananya, jaringan blockchain seperti Ethereum bekerja secara desentralisasi. Artinya, nggak ada satu pihak pusat yang mengatur semuanya. Sebagai gantinya, transaksi kamu diproses oleh komputer-komputer di seluruh dunia—mereka ini disebut miner atau validator.

Nah, karena mereka sudah bekerja dan menggunakan energi serta perangkat keras mereka untuk memverifikasi transaksi kamu, maka wajar dong kalau ada “upah” yang diberikan. Gas fee adalah bentuk imbalan itu. Jadi, setiap kali kamu melakukan transaksi, seperti mengirim aset kripto atau menggunakan aplikasi berbasis blockchain (dApps), kamu perlu membayar gas fee supaya transaksinya diproses.

Faktor yang Mempengaruhi Gas Fee

Gas fee bisa berubah-ubah, dan ini bikin banyak orang penasaran: kenapa sih kadang mahal banget?

Beberapa faktor yang bikin gas fee naik-turun antara lain:

1. Kepadatan Jaringan

Semakin banyak orang yang menggunakan jaringan secara bersamaan, maka semakin padat juga transaksi yang harus diproses. Akibatnya, kamu harus membayar lebih supaya transaksi kamu bisa diprioritaskan.

2. Kompleksitas Transaksi

Transaksi yang rumit, seperti menggunakan smart contract atau melakukan aktivitas di DeFi, biasanya membutuhkan lebih banyak gas. Jadi, meskipun terlihat simpel, bisa jadi gas fee-nya lebih tinggi.

3. Harga Token Gas

Di Ethereum misalnya, gas fee dibayar dalam bentuk ETH. Kalau harga ETH naik, otomatis biaya gas fee dalam rupiah juga akan meningkat.

Gas Fee di Berbagai Jaringan

Gas fee adalah konsep yang berlaku di hampir semua jaringan blockchain, tapi setiap jaringan punya pendekatan dan biaya yang berbeda.

  • Ethereum

Jaringan ini terkenal dengan gas fee yang tinggi saat padat. Tapi, dengan hadirnya Ethereum 2.0 dan solusi layer 2, biaya mulai turun.

  • BNB Smart Chain

Biaya lebih rendah dibanding Ethereum, cocok buat kamu yang ingin mulai belajar DeFi.

  • Polygon (MATIC)

Salah satu jaringan dengan gas fee super murah, jadi cocok banget buat pengguna baru.

  • Solana

Gas fee-nya sangat kecil dan transaksi cepat. Cocok buat aplikasi dengan volume tinggi.

 

Risiko Terkait Gas Fee

Meskipun kelihatannya cuma “biaya,” nyatanya gas fee bisa bikin dompet kamu terkuras kalau nggak hati-hati.

1. Biaya Tinggi Saat Padat

Kamu bisa saja harus membayar ratusan ribu hanya untuk satu transaksi kalau jaringan lagi sibuk banget. Bayangin beli aset kripto seharga Rp100 ribu, tapi gas fee-nya Rp200 ribu. Rugi banget, kan?

2. Transaksi Gagal Tapi Tetap Kena Biaya

Salah satu hal yang paling bikin sebel adalah ketika transaksi kamu gagal, tapi gas fee tetap terpotong. Hal ini bisa terjadi kalau kamu pasang gas fee terlalu rendah atau jaringan error.

3. Tidak Semua Transaksi Perlu Gas Fee

Ada platform atau bursa (seperti Reku) yang mengadopsi sistem off-chain, di mana kamu nggak perlu bayar gas fee untuk transaksi biasa. Jadi penting banget untuk tahu kapan perlu bayar dan kapan nggak.

Cara Menghemat Gas Fee

Biar nggak kebobolan gas fee terus, kamu bisa coba beberapa strategi ini:

1. Transaksi di Jam Sepi

Gunakan jaringan saat nggak banyak orang aktif, seperti dini hari atau akhir pekan. Ini bisa bantu kamu dapat gas fee lebih murah.

2. Gunakan Jaringan Alternatif

Kalau tujuan kamu hanya transfer atau belajar, coba gunakan jaringan yang lebih murah seperti Polygon atau Solana.

3. Cek Estimasi Gas Sebelum Transaksi

Selalu periksa berapa estimasi gas fee sebelum klik “confirm.” Banyak wallet seperti MetaMask yang kasih perkiraan biaya gas secara real-time.

Sekarang kamu sudah paham bahwa gas fee adalah bagian penting dari ekosistem kripto. Biaya ini memastikan jaringan tetap berjalan dengan aman dan efisien. Tapi tentu saja, kamu harus tahu cara mengatur strategi supaya tidak rugi saat membayar gas fee yang terlalu tinggi.

Selalu perhatikan waktu transaksi, jenis jaringan, dan gunakan platform yang ramah pengguna seperti Reku agar pengalaman kamu semakin nyaman. Ingat, memahami gas fee adalah salah satu langkah penting biar kamu makin siap masuk dunia aset digital.

Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading

Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!

 

Kasih Maharani
PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku