MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Golden Cross dan Death Cross dalam Trading Crypto?
Teori
Bagikan!

Apa itu Golden Cross dan Death Cross dalam Trading Crypto?

11 February 2022
4 menit membaca
Apa itu Golden Cross dan Death Cross dalam Trading Crypto?

Golden cross adalah tanda bahwa aset kripto akan mengalami kenaikan harga. Jangan sampai kamu melewatkan tanda yang satu ini!

Ada dua cara untuk menilai apakah koin tertentu bisa menjadi peluang investasi yang baik. Pertama adalah analisis fundamental. Analisis ini digunakan untuk melihat “dapur” dari sebuah koin seperti siapa founder dan tim di belakangnya, bagaimana portofolio si founder, apa visi dan misinya. Biasanya analisis fundamental dapat dengan mudah dilakukan dengan membaca whitepaper dari sebuah proyek kripto.

Cara kedua adalah dengan membaca grafik atau pola candlestick dari sebuah kripto. Dengan melihat pergerakan grafik, kita jadi mengetahui bagaimana sentimen pasar. Apakah ada tanda bahwa kripto akan mengalami kenaikan atau penurunan.

Salah satu tanda yang tidak boleh kamu lewatkan adalah golden cross. Golden cross adalah ketika garis short-term moving average bersinggungan, kemudian bergerak melewati garis long-term moving average.

Nah untuk bisa memahami secara komprehensif dari golden cross pastikan kamu juga terbiasa membaca perihal analisis teknikal, ya.

Moving average adalah…

Mari kita memulai pembahasan dari yang paling dasar yaitu mengetahui apa itu moving average.

Dalam grafik candlestick crypto, kamu dapat melihat moving average dalam simbol MA.

Moving average adalah indikator yang paling sering digunakan dalam analisis teknikal. Moving average digunakan untuk memudahkan para trader atau investor untuk mengetahui pergerakan harga rata-rata sebuah aset dalam hal ini cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum dan lain sebagainya.

Selain itu moving average juga berguna untuk menentukan di mana support dan resistance level dari sebuah koin. Bisa dikatakan bahwa moving average adalah trend-following indicator karena berguna sebagai acuan dari pergerakan harga pada waktu yang sebelumnya.

Ketika melihat moving average dari suatu koin, pengguna dapat menyesuaikan periode waktu yang ingin diamati. MA 20 berarti pergerakan harga rata-rata selama 20 hari, begitu pula MA 200 yang berarti pergerakan harga rata-rata selama 200 hari.

Dari sini dapat dilihat ketika garis moving average mengalami kenaikan, berarti koin sedang mengalami uptrend, sebaliknya, ketika garis menunjukkan penurunan artinya koin mengalami downtrend.

Setelah memahami apa itu moving average barulah kita bisa lebih jelas mengerti tentang apa itu golden cross.

Grafik Golden Cross

Sumber gambar

Apa arti dari golden cross?

Golden cross sendiri biasanya ditandai dengan adanya 3 tahap berikut.

Pertama adalah short-term MA akan mengalami downtrend sehingga garis short-term MA akan berada di bawah long-term MA

Kedua, perlahan-lahan garis short-term moving average mulai melewati long-term moving average.

Tahap ketiga adalah terjadinya reversal trend, dari yang market yang sebelumnya mengalami downtrend mulai berbalik menjadi uptrend.

Golden cross biasanya terjadi ketika garis MA 50 mulai melewati garis MA 200.

Ketika hal ini terjadi biasanya orang-orang akan mulai menjadikan long-term MA sebagai area support bagi sebuah koin.

Support di sini berarti batas aman bagi sebuah harga koin untuk mencapai titik terendahnya. Jadi ketika golden cross terjadi kamu bisa dengan mempertimbangkan harga pada long-term MA sebagai harga yang pas untuk membeli koin.

Tapi ingat, tidak ada yang pasti dalam dunia cryptocurrency jadi kamu harus selalu siap dengan segala kemungkinan.

Apabila golden cross adalah pertanda bahwa harga mengalami kenaikan atau uptrend, maka ada pula kondisi sebaliknya, yaitu death cross.

Sumber gambar

Death cross lawan dari golden cross

Secara singkat death cross adalah “antonim” bagi golden cross.

Nama dari pola ini memang menyeramkan karena kita harus bersiap-siap mengalami downtrend alias harga yang turun.

Ya, apabila golden cross berarti market sedang bullish, sedangkan death cross berarti market akan mengalami bearish atau penurunan.

Kapan death cross terjadi?

Tanda dari death cross dapat dilihat dari pergerakan moving average yang berkebalikan dengan golden cross.

Death cross berguna sebagai indikator bahwa downtrend akan terjadi.

Sama seperti golden cross, death cross biasanya akan terjadi ketika pergerakan dalam 3 fase ini.

Pertama, harga sedang mengalami uptrend. Berarti posisi short-term MA berada di atas long-term MA.

Kedua, garis dari short-term MA akan perlahan-lahan menurun dan mulai melewati garis long-term MA.

Terakhir, garis long-term MA berada di atas garis short-term MA. Di sini death cross terjadi. Perlahan warna hijau mulai berganti merah. Pastikan portofolio dan koin-koinmu aman, ya.

Saudara kembar berbeda nasib

Jadi dapat disimpulkan bahwa golden cross dan death cross adalah dua pola yang membawa kita ke arah yang berbeda. Keduanya sama-sama memberikan tanda-tanda yang bisa dicermati sehingga kita bisa lebih berhati-hati.

Meski demikian ada berbagai cara lain untuk melihat apakah market crypto akan mengalami kenaikan atau penurunan dengan menggunakan indikator lain Exponential Moving Average (EMA), Moving Average Convergence Divergence (MACD), Relative Strength Index dan lain sebagainya.

Sebagai penutup, key takeaway yang harus diperhatikan adalah, golden cross biasa terjadi setelah market mengalami penurunan harga, sedangkan death cross kerap terjadi ketika harga telah mengalami kenaikkan.

Tapi ingat, sebagai investor kamu harus bisa menentukan pilihanmu sendiri dan memastikan apa benar ini golden cross atau death cross. Jangan sekadar ikut-ikut kata orang.

Resiko investasi cryptocurrency

Memang benar, bahwa berinvestasi crypto hampir mirip dengan saham. Yang membedakan hanya bagaimana pasar crypto bergerak. Pasar crypto dapat mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan. Berbeda dengan saham yang memiliki Auto Rejection Atas (ARA) ketika harga mengalami kenaikan drastis dan Auto Rejection Bawah (ARB) ketika harga mengalami penurunan.

Hal ini bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan pastinya cuan banget asalkan kita mengetahui cara membaca pola pasar.

Belajar membaca market crypto seperti Bitcoin, Ethereum, Sandbox, Litecoin, dan koin lainnya bisa dilakukan sambil memulai berinvestasi juga kok.

Dengan menggunakan aplikasi Rekeningku.com, kamu bisa mulai berinvestasi kripto mulai dari Rp50.000. Artinya dengan modal yang kecil kamu bisa terus mengasah pengetahuanmu mengenai analisis teknikal. Sambil menyelam minum air deh. Belajar, iya, dapat untung juga iya.

Yuk download Rekeningku.com sekarang.