Mengenal Apa Itu Hidden Bullish Divergence, Sinyal yang Wajib Dipahami Para Trader!

Dalam trading, mengenali pola pergerakan harga bisa menjadi kunci untuk mengambil keputusan yang tepat. Salah satu pola yang sering digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi potensi kelanjutan tren naik adalah hidden bullish divergence. Artikel ini akan membahas apa itu hidden bullish divergence, cara mengenalinya, serta strategi yang bisa digunakan dalam trading.
Apa Itu Hidden Bullish Divergence?
Dalam dunia trading, memahami pola pergerakan harga sangat penting agar bisa mengambil keputusan dengan tepat. Salah satu pola yang sering digunakan oleh trader untuk menemukan peluang entry yang menguntungkan adalah hidden bullish divergence.
Sinyal ini adalah kondisi di mana harga suatu aset membentuk higher low (HL), tetapi indikator osilator seperti RSI atau MACD justru membentuk lower low (LL). Pola ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi sedikit koreksi, tren naik masih kuat dan kemungkinan besar akan berlanjut.
Perbedaan Hidden Bullish Divergence dan Regular Bullish Divergence
Agar lebih mudah memahami sinyal bullish ini, kamu perlu mengetahui perbedaannya dengan regular bullish divergence.
Jenis Divergence | Pola Harga | Pola Indikator | Sinyal |
Regular Bullish Divergence | Lower Low (LL) | Higher Low (HL) | Sinyal pembalikan tren dari turun ke naik |
Hidden Bullish Divergence | Higher Low (HL) | Lower Low (LL) | Sinyal kelanjutan tren naik |
Perbedaan utama terletak pada arah tren. Regular bullish divergence menandakan potensi pembalikan tren dari bearish ke bullish, sedangkan hidden bullish divergence justru mengonfirmasi bahwa tren naik masih kuat dan akan berlanjut.
Cara Mengidentifikasi Hidden Bullish Divergence
Untuk mengenali sinyal ini dengan akurat, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Gunakan Indikator Osilator
Pola ini dapat ditemukan dengan indikator seperti RSI, MACD, atau Stochastic Oscillator. Indikator ini akan membantu kamu melihat apakah harga dan indikator bergerak berlawanan arah.
2. Cari Higher Low (HL) pada Harga
Pastikan bahwa harga membentuk higher low (HL), yang menandakan bahwa tren naik masih berlaku.
3. Perhatikan Lower Low (LL) pada Indikator
Sementara harga membentuk higher low, indikator justru membentuk lower low. Ini menandakan bahwa momentum penurunan melemah, dan harga siap untuk melanjutkan kenaikan.
4. Konfirmasi dengan Volume dan Candlestick Pattern
Untuk memastikan pola benar-benar valid, periksa juga volume perdagangan dan pola candlestick seperti bullish engulfing atau hammer.
Strategi Trading dengan Hidden Bullish Divergence
Jika kamu sudah menemukan sinyal bullish ini dalam grafik harga, langkah berikutnya adalah menentukan strategi trading yang tepat.
1. Entry pada Higher Low
Saat harga membentuk higher low dan indikator menunjukkan lower low, ini adalah momen ideal untuk membuka posisi beli.
2. Gunakan Stop Loss yang Ketat
Pasang stop loss di bawah higher low terakhir untuk meminimalkan risiko jika pola gagal.
3. Konfirmasi dengan Moving Average
Kamu bisa menggunakan moving average seperti EMA 50 atau EMA 200 untuk melihat apakah tren naik masih kuat. Jika harga bertahan di atas EMA, hidden bullish divergence lebih valid.
4. Take Profit pada Resistance Terdekat
Tetapkan target profit pada level resistance berikutnya untuk mengamankan keuntungan.
Baca juga: Challenge Menabung, Intip di Sini!
Kelebihan Hidden Bullish Divergence
1. Membantu Mengonfirmasi Tren Naik
Sinyal bullish ini bukan sinyal pembalikan, melainkan sinyal kelanjutan tren naik. Ini membantu trader untuk tetap mengikuti tren utama tanpa terjebak dalam sinyal palsu.
2. Meningkatkan Akurasi Entry
Dengan mengidentifikasi sinyal ini di area support atau setelah koreksi harga, kamu bisa masuk ke pasar di titik optimal sebelum harga kembali naik.
3. Bisa Digunakan di Berbagai Timeframe
Baik untuk trading jangka pendek (scalping, day trading) maupun jangka panjang (swing trading, investing) karena divergence bisa ditemukan di berbagai timeframe.
4. Dapat Dikombinasikan dengan Indikator Lain
Bisa digunakan bersama RSI, MACD, Stochastic, atau Moving Average untuk meningkatkan akurasi analisis teknikal.
5. Membantu Mengurangi Risiko False Breakout
Dengan divergence, trader bisa lebih yakin bahwa koreksi harga hanya sementara sebelum kembali ke tren naik utama.
Kekurangan Hidden Bullish Divergence
1. Tidak Selalu Akurat
Meskipun sinyal ini adalah sinyal yang kuat, tetap ada kemungkinan harga tidak mengikuti prediksi dan malah berbalik arah.
2. Membutuhkan Konfirmasi Tambahan
Trader sebaiknya tidak hanya mengandalkan sinyal ini, tetapi juga menggunakan indikator atau pola candlestick sebagai konfirmasi tambahan.
3. Sulit Ditemukan oleh Trader Pemula
Hidden bullish divergence tidak sejelas regular bullish divergence, sehingga trader pemula mungkin butuh waktu untuk belajar mengidentifikasinya dengan benar.
4. Kurang Efektif dalam Tren Sideways
Sinyal ini paling efektif dalam tren naik. Jika harga bergerak sideways atau choppy, sinyalnya bisa lebih sulit diinterpretasikan.
5. Butuh Pengalaman dalam Menentukan Level Entry dan Exit
Meskipun sinyal ini terlihat jelas, menentukan kapan harus masuk dan keluar dari pasar tetap memerlukan pengalaman dan analisis tambahan.
Hidden bullish divergence adalah sinyal teknikal yang mengonfirmasi bahwa tren naik masih berlanjut meskipun harga sempat terkoreksi. Dengan memahami cara mengidentifikasinya, trader bisa menemukan peluang entry yang lebih akurat dan memaksimalkan keuntungan.
Menggunakan indikator seperti RSI, MACD, dan stochastic oscillator akan membantu kamu menemukan hidden bullish divergence dengan lebih mudah. Namun, pastikan untuk selalu mengonfirmasi sinyal dengan volume dan pola candlestick agar trading lebih aman.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!